MENJAGA TUBUH AGAR TETAP IDEAL DI MASA PANDEMI
COVID-19 (MEMUNGUT SAMPAH)
Fakultas
Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Essay Pra-syarat Ujian Akhir Psikologi Inovasi.
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Ahmad
Prasetiyo / 19310410029
Setiap orang pasti akan
berusaha untuk mendapatkan badan yang ideal. Berbagai cara mereka akan lakukan agar target tubuh ideal
yang mereka inginkan bisa tercapai. Orang yang merasa dirinya gemuk atau yang
dianggap gemuk oleh masyarakat di sekitarnya, bisa jadi akan dianggap normal
atau bahkan terlalu kurus bagi kelompok masyarakat yang lain. Masing-masing
individu, baik secara sadar maupun tidak, berkeinginan untuk memenuhi
standar-standar tubuh ideal yang berlaku dalam lingkungan sosial dan budayanya (Kulick
dan Meneley, 2004). Tubuh menjadi simbol utama diri, sekaligus masyarakat
(Synnott, 2003).
Salah satu cara yang
mudah untuk menjaga badan agar tetap ideal adalah dengan berolahraga. Olahraga
adalah serangkaian gerak
raga yang teratur dan
terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan
meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup).
Seperti halnya makan, olahraga merupakan kebutuhan
hidup yang sifatnya periodik artinya
olahraga sebagai alat
untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Olahraga
merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan
dan perkembangan jasmani, rohani
dan sosial. Struktur
anatomis-anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional
dan kecerdasan intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasi dengan
lingkungannya nyata lebih unggul
pada siswa-siswa yang
aktif mengikuti kegiatan Penjas-Or
dari pada siswa-siswa
yang tidak aktif mengikuti
Penjas-Or. (Renstrom & Roux
1988, dalam A.S.Watson
: Children in Sport
dalam Bloomfield,J, Fricker P.A.
and Fitch,K.D., 1992).
Saya adalah salah satu
orang yang menginginkan agar tubuh yang saya miliki dapat ideal. Cara saya
untuk menjaga dan membuat tubuh saya agar tetap ideal adalah dengan berolahrga.
Berbagai macam olahraga saya lakukan. Seperti berlari, berenang, pull up, sit up, push up, bermain sepatu
roda, naik turun tangga dan masih banyak lagi jenis olahraga yang saya lakukan.
Saya adalah tipikal orang yang mecari olahraga yang murah, mudah dan praktis
serta dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Biasanya saya melakukan
kegiatan olahraga di lapangan terbuka. Kalau di tempat saya di Lapangan
Minggiran. Olahraga ini sering saya lakukan guna untuk mencapai tujuan saya.
Saya berolahraga
minimal 3x dalam seminggu. Terkadang saat olahraga, saya bisa dapat kenalan
atau teman baru yang bisa barengan dalam berolahraga. Tetapi kerap sekali saya
itu sendiri kalau berolahraga. Saya ambil waktu sehabis sholat subuh kalau mau
olahraga. Karena habis sholat subuh itulah waktu yang tepat untuk melakukan
olahraga bagi saya. Setiap akan melakukan olahraga, saya pasti melakukan
pemanasan agar otot di tubuh saya tidak kaget. Selain berolahraga, aktivitas
lain yang saya lakukan adalah memungut sampah di sekitar area yang menjadi
tempat saya berolahraga. Terkadang sampah-sampah itu menganggu pemandangan saya
dan membuat saya tidak nyaman ketika beraktivitas. Saya biasanya mengumpulkan
sampah-sampah itu terlebih dahulu. Setelah semua terkumpul baru saya akan buang
ke tempat sampah. Ada juga sampah botol plastik, untuk sampah botol plastik itu
biasanya saya bawa pulang untuk dijual kemudian hari.
Saya merasa senang bisa
melakukan aktivitas olahraga disertai dengan aktivitas memungut sampah. Selain
saya mencintai diri saya sendiri, saya juga cinta akan lingkungan. Dengan
keadaan lingkungan yang bersih, tentu hal ini menyebabkan saya sebagai pemakai
lingkungan tersebut merasa nyaman dan enak di pandang. Terkadang memang kita
tidak bisa menyalahkan orang lain akan lingkungan yang kotor. Hanya saja
perlunya kesadaran diri untuk bisa saling menjaga, merawat dan membersihkan
lingkungan tersebut. Lingkungan yang bersih tentu dapat membuat kita sehat.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah link video di YouTube saya https://youtu.be/N5S1mtvVvE0
Daftar Pustaka
Kulick, Don dan Anne Meneley. (2004). Fat: The Anthropology of An Obsession. New York: Penguin Group.
Renstrom dan Roux 1988. Dalam : A.S.Watson : Children in Sport dalam
Bloomfield,J,
Fricker P.A. and Fitch,K.D., 1992. Tersedia:
https://journals.co.za/content/ajpherd/15/2/EJC19574
Synnott, Anthony. (2003). Tubuh Sosial: Simbolisme, Diri, dan
Masyarakat. Bandung: Jalasutra.
0 komentar:
Posting Komentar