Essay Prasyarat Ujian Akhir Psikologi Inovasi
Penulis : Wahyu Hidayah
NIM : 19310410052
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Arundati Shinta
Pernahkah kamu merasakan minder? Seperti merasa tidak yakin akan kemampuanmu? Perasaan seperti ini membuatmu berpikir kamu tidak layak diperhitungkan orang lain. Kamu jadi khawatir akan kemampuanmu dan secara tidak sadar, selalu membanding-bandingkan diri orang lain yang justru membuatmu semakin down. Rasa minder tersebut muncul akibat kurangnya rasa percaya diri. Kepercayaan diri adalah suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri, sehingga dalam melakukan tindakan tidak terlalu sering merasa cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginan, dan memiliki tanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang dilakukan.
Lalu bagaimana cara mengurangi rasa minder dan meningkatkan rasa kepercayaan diri? Dalam essay kali ini, penulis akan menceritakan bagaimana saya (penulis) meningkatkan rasa percaya diri dengan melakukan kegiatan mengajar pidato kepada anak-anak. Kegiatan mengajar pidato pada anak-anak ini adalah kegiatan yang saya pilih untuk meningkatkan rasa percaya diri saya di depan banyak orang. Dalam kegiatan ini saya mulai memberanikan diri berbicara kepada anak-anak. Karena berbicara kepada anak-anak belum terlalu membutuhkan kepercayaan diri yang besar, jadi saya rasa dapat digunakan sebagai sarana latihan. Berbeda dengan berbicara di depan banyak orang dewasa yang langsung membutuhkan rasa kepercayaan diri yang besar, sehingga kurang cocok untuk latihan seseorang yang mengalami krisis kepercayaan diri.
Kemudian alasan penulis mengambil materi mengajarkan pidato pada anak-anak karena selain untuk mengajari mereka, materi tersebut juga bermanfaat bagi penulis untuk belajar berbicara di depan banyak orang. Penulis melakukan kegiatan mengajar pidato tersebut dengan beberapa kali pertemuan, yang akan saya ceritakan perkembangannya sebagai berikut.
Pada pertemuan awal penulis tidak langsung mengajarkan berpidato kepada anak-anak. Tetapi penulis hanya memperkenalkan diri dan mencoba lebih dekat kepada anak-anak. Sehingga tercipta hubungan yang baik antara kedua belah pihak. Dengan terciptanya hubungan yang dekat ini, penulis merasa lebih percaya diri untuk berkomunikasi dengan mereka. Sehingga saya simpulkan, kepercayaan diri dapat muncul saat sudah mengenal lingkungan disekitar.Lalu di pertemuan selanjutnya saya mengajarkan materi berpidato kepada anak-anak. Saat mengajarkan anak-anak mengenai materi berpidato tersebut ternyata saya menjadi lebih faham mengenai materi yang saya berikan. Sehingga dapat saya rasakan bahwa saat kita memberikan ilmu kepada orang lain maka ilmu kita tidak akan berkurang, melaikan semakin bertambah.
Selanjutnya pada setiap pertemuan, saya meminta anak-anak unrtuk membacakan teks pidato yang telah saya siapkan. Di sini saya dapat melihat bahwa ada banyak anak-anak yang mengalami kurang percaya diri. Mereka kurang percaya diri karena berbagai hal, seperti: kurang lancar membaca, pemalu, dan alasan-alasan lain yang bisa saya ambil untuk pembelajaran diri saya sendiri.
Dari kegiatan tersebut dapat saya simpulkan bahwa kurang percaya diri ada sebagai akibat dari adanya rasa minder dalam diri sendiri. Rasa minder ini muncul karena merasa tidak yakin atas kemampuan diri dalam melakukan sesuatu. Rasa minder ini dapat dikurangi dengan berbagai cara seperti mengenal lingkungan terlebih dahulu maupun menyiapkan diri sebelum berbicara didepan banyak orang. Dengan mengenal lingkungan dan menyiapkan diri akan muncul rasa kepercayaan diri karena diri ini sudah merasa mampu untuk melakukan hal tersebut. Dengan adanya kemauan, tekat, keberanian, dan latihan yang bertahap maka rasa minder dapat terkikis dan muncullah rasa kepercayaan diri. Setelah berhasil melakukan kegiatan perubahan diri saya merasa menjadi lebih percaya diri untuk tampil berbicara di depan umum dan merasa berhasil mengalahkan diri saya sendiri yang minder.
Kegiatan yang berlangsung setiap hari minggu selama 8 minggu ini sangat membantu saya dalam mengatasi minder, senang karena bisa membantu anak-anak dan remaja di sekitar saya untuk lebih belajar percaya diri bersama saya, walaupun terkadang mereka tidak bersemangat karena merasa jika melakukan perubahan itu sangat sulit untuk dilakukan, saya mensiasati hal tersebut dengan memberikan games, mengajak mereka jalan santai sambil berpidato, memberikan reward kepada yang berani tampil dan sebagainya. kegiatan yang saya lakukan berlangsung dengan lancar, saya ingin meneruskan kegiatan ini agar terus meberikan dampak yang baik untuk melatih kepercayaan diri.
Daftar Pustaka
Phillips, Arthur Angel (2006). A. A. Phillips on The Cultural Cringe. Melbourne University Publishing. ISBN 0-522-85221-1. (Diakses tanggal 29 Desember 2021)
0 komentar:
Posting Komentar