TULISAN UNTUK TUGAS PSIKOLOGI INOVASI
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Rifdah Nur Aqilah (19310410061) /
Kelas A
Mata Kuliah : Psikologi Inovasi
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta,
MA.
"Lautku Cantik Tanpa Sampah Plastik"
Sampah plastik masih menjadi salah
satu permasalahan utama di Indonesia yang belum terselesaikan dengan baik. Dikutip
dari laporan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) berjudul White Paper
on Plastics Circular Economy and Global Trade terbitan Juli 2020, bahwa
sebanyak 400 juta ton plastik dihasilkan dunia setiap tahunnya untuk berbagai
keperluan, termasuk sebagai bahan pembungkus karena sifatnya ringan dan
fungsional, di mana sebagian besar plastik tersebut berakhir sebagai sampah dan
berpotensi merusak lingkungan termasuk di perairan, seperti sungai, pantai,
ataupun laut.
International Coastal Cleanup (ICC)
merilis pada tahun 2019 sebanyak 97.457.984 jenis sampah dengan berat total
10.584.041 kilogram ditemukan di laut, di mana 9 dari 10 jenis sampah terbanyak
yang mereka temukan berasal dari bahan plastik, seperti sedotan dan pengaduk,
alat makan plastik, botol minum plastik, gelas plastik, dan kantong plastik.
Konferensi Laut PBB di markas New York, Amerika Serikat pada 2017 menyebutkan
bahwa limbah plastik di lautan telah membunuh 1 juta burung laut, 100 ribu
mamalia laut, kura-kura laut, dan ikan-ikan dalam jumlah besar tiap tahun
(Indonesia.go.id, 2021). Selain dapat membunuh populasi makhluk hidup di laut,
sampah plastik ini juga merusak keindahan laut.
Persoalannya, mengapa masih ada orang
yang membuang sampahnya ke laut? Hal ini terjadi karena adanya kegiatan
pariwisata yang dibuang dan terbawa gelombang. Ada juga yang berasal dari
pelabuhan-pelabuhan pantai dan aktivitas nelayan di pelabuhan perikanan atau
berasala dari rumah tangga di perkotaan kemudian dibawa oleh aliran sungai dan
bermuara ke laut. Alasan lainnya, karena orang-orang belum sadar lingkungan
hidup. Sadar lingkungan hidup adalah tanggung jawab kita masing-masing untuk
menjaga lingkungan sekitar di mana pun kita berada.
Kehidupan sehari-hari kita yang belum
bisa lepas dari penggunaan plastik, harapannya kita tidak membuangnya
sembarangan, apalagi dibuang sembarangan ke laut karena laut juga memiliki
sumber daya yang perlu diperhatikan keberlangsungan hidupnya. Untuk itu, kita
sebagai pecinta keindahan laut harus lebih kreatif dalam mengolah sampah
plastik agar tidak menjadi masalah serius bagi lautan di dunia. Oleh karena
itu, jadikan laut sebagai aset keindahan yang berharga, harus di jaga dan
dirawat dengan baik. Lautku cantik, tanpa sampah plastik.
Dalam rangka memperingati Bulan
Anniversary SHARP Greenerator yang ke-6, SHARP Greenerator mengadakan event lomba
desain poster dengan tema “Sampah Plastik dan Lingkungan 100 Tahun Lagi”. Lomba
poster ini dapat diikuti oleh khalayak umum yang berusia 10-26 tahun. Saya
turut berpartisipasi mengikuti lomba desain poster itu, saya mengambil judul
“Lautku Cantik Tanpa Sampah Plastik”. Dan pada perlombaan tersebut, saya
berkesempatan menjadi pemenang lomba nasional SHARP Greenerator dengan predikat
“Juara Ketiga”. Saat itu saya tidak berpikir bisa memenangkan lomba tersebut,
karena awalnya saya hanya sekadar iseng saja sembari mengisi waktu luang.
Ketika pengumuman pemenang lomba, saya melihat ada nama saya beserta karya saya
tertera di postingan SHARP Greenerator, saya merasa bersyukur sekali. Dari
perlombaan itu, saya belajar banyak hal dan hasil karya teman-teman lain dapat
menjadi inspirasi tersendiri bagi saya.
Referensi:
Indonesia.go.id. (2021, 24 Februari).
Selamatkan Laut dari Sampah. Diakses dari https://indonesia.go.id/kategori/budaya/2539/selamatkan-laut-dari-sampah-plastik
0 komentar:
Posting Komentar