Kegagalan
berasal dari kata gagal yang menurut kamus umum bahasa Indonesia berarti tidak jadi; tidak berhasil; tidak
tercapai maksudnya. Kegagalan atau gagal
tidak pernah lepas dari kehidupan manusia.
Siapapun orang didunia ini pasti pernah mengalami kegagalan.
Banyak orang yang merasa takut ketika
tidak berhasil atau tidak tercapai maksudnya,
karena tidak menyukai dan tidak bisa menerima kegagalan. Ketidaksukaan akan
kegagalan dapat menjadi suatu ketakutan yang menghambat kesuksesan seseorang. Ketakutan adalah hal yang manusiawi, namun
hal ini membuat orang berusaha menghindari, tidak berusaha semampunya dan ragu
terhadap diri sendiri. Alasan takut
gagal seseorang berhubungan dengan pembentukan diri yang dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar. Ada yang menganggap bahwa kegagalan adalah sukses yang tertunda
tetapi ada juga yang beranggapan bahwa kegagalan adalah akhir dari segala upaya
yang dilakukan. Orang sulit menerima kegagalan karena takut dikucilkan, tidak
mau kehilangan pujian, tidak mau mendengar nasehat dan tidak memiliki kekuatiran
atau motivasi negatif akan sesuatu hal. Adakalanya gagal membuat seseorang menjadi
kecewa dan terpuruk, kehilangan semangat bahkan rasa putus asa terkadang
muncul. Disaat inilah dorongan semangat
serta motivasi untuk bangkit kembali diperlukan. Jangan terjebak dalam kegagalan
sehingga kehilangan semua kekuatan untuk mengatasinya. Pertama dari diri
sendiri dimana kita memotivasi pada diri bahwa gagal dalam suatu hal bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti. Yang perlu ditakuti ialah tidak pernah
mencoba. Bahwa kegagalan bisa
dievaluasi kembali, diperbaiki dan tetap fokus pada tujuan.
Kegagalan adalah suatu proses dimana kita menganggap
dalam setiap kegagalan yang terjadi, menyimpan harapan keberhasilan untuk esok
dan nanti. Orang-orang besar telah membuktikan bahwa kegagalan yang datang
tidak sekali dua kali membuat kemampuan mereka semakin terasa sedemikian
hebat. Ketika tidak mendapatkan hasil
akhir yang sesuai dengan usaha dan
keinginan kita, maka cukuplah perjuangannya menjadi kenangan indah untuk
dirinya. Kegagalan biasanya diikuti dengan berbagai emosi; malu,
cemas, marah, dan sedih. Menerima dan mengenali
emosi kita akan menyembuhkan rasa sakit yang dialami. Mengembangkan
pikiran pikiran yang realis dan mengsugesti diri sendiri bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya. Bangkit adalah jalan satu satunya, biarkan
kegagalan menjadi pengalaman dan bahwa kegagalan adalah proses keberhasilan
untuk esok dan nanti.
Ketika memikirkan kegagalan,
carilah penjelasannya bukan alasannya. Kegagalan dapat menjadi guru yang baik
jika kita mau terbuka dan belajar. Melihat kegagalan itu sebagai batu loncatan
untuk mencapai tujuan. Dari situlah kita membuat rencana yang akan membantu kita
berkata “saya mampu untuk mencoba lagi”.
Sumber Gambar:
0 komentar:
Posting Komentar