4.11.21

SAYA MAMPU MENCOBA LAGI (BANGKIT DARI KEGAGALAN)

 


Beatrice Angelique / 19310410040
Tugas Essay Psikologi Inovasi
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta. MA
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

    

    Kegagalan berasal dari kata gagal yang menurut kamus umum bahasa Indonesia  berarti tidak jadi; tidak berhasil; tidak tercapai maksudnya.  Kegagalan atau gagal tidak pernah lepas dari kehidupan manusia.  Siapapun orang didunia ini pasti pernah mengalami kegagalan.

     Banyak orang yang merasa takut ketika tidak berhasil atau  tidak tercapai maksudnya, karena tidak menyukai dan tidak bisa menerima kegagalan. Ketidaksukaan akan kegagalan dapat menjadi suatu ketakutan yang menghambat kesuksesan seseorang.  Ketakutan adalah hal yang manusiawi, namun hal ini membuat orang berusaha menghindari, tidak berusaha semampunya dan ragu terhadap diri sendiri.  Alasan takut gagal seseorang berhubungan dengan pembentukan diri yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Ada yang menganggap  bahwa kegagalan adalah sukses yang tertunda tetapi ada juga yang beranggapan bahwa kegagalan adalah akhir dari segala upaya yang dilakukan. Orang sulit menerima kegagalan karena takut dikucilkan, tidak mau kehilangan pujian, tidak mau mendengar nasehat dan tidak memiliki kekuatiran atau motivasi negatif akan sesuatu hal.  Adakalanya gagal membuat seseorang menjadi kecewa dan terpuruk, kehilangan semangat bahkan rasa putus asa terkadang muncul.  Disaat inilah dorongan semangat serta motivasi untuk bangkit kembali diperlukan. Jangan terjebak dalam kegagalan sehingga kehilangan semua kekuatan untuk mengatasinya. Pertama dari diri sendiri dimana kita memotivasi pada diri bahwa gagal dalam suatu hal bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti.  Yang perlu ditakuti ialah tidak pernah mencoba. Bahwa kegagalan  bisa dievaluasi kembali, diperbaiki dan tetap fokus pada tujuan. 

Kegagalan adalah suatu proses dimana kita menganggap dalam setiap kegagalan yang terjadi, menyimpan harapan keberhasilan untuk esok dan nanti. Orang-orang besar telah membuktikan bahwa kegagalan yang datang tidak sekali dua kali membuat kemampuan mereka semakin terasa sedemikian hebat. Ketika tidak mendapatkan  hasil akhir yang sesuai  dengan usaha dan keinginan kita, maka cukuplah perjuangannya menjadi kenangan indah untuk dirinya.   Kegagalan  biasanya diikuti dengan berbagai emosi; malu, cemas, marah, dan sedih.  Menerima dan  mengenali  emosi kita akan menyembuhkan rasa sakit yang dialami. Mengembangkan pikiran pikiran yang realis dan mengsugesti diri sendiri bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya.  Bangkit adalah jalan satu satunya, biarkan kegagalan menjadi pengalaman dan bahwa kegagalan adalah proses keberhasilan untuk esok dan nanti.

    Ketika memikirkan kegagalan, carilah penjelasannya bukan alasannya. Kegagalan dapat menjadi guru yang baik jika kita mau terbuka dan belajar. Melihat kegagalan itu sebagai batu loncatan untuk mencapai tujuan. Dari situlah kita membuat rencana yang akan membantu kita berkata “saya mampu untuk mencoba lagi”.


Sumber Gambar:

0 komentar:

Posting Komentar