10.11.21

PENYELAMAT MENTAL: BAGAIMANA MENJAGA KESEHATAN MENTAL?

Oleh:

Alia Nanda Rumekti (19310410066)/Kelas B

Tulisan untuk Ujian Mid Psikologi Inovasi

Dosen pengampu: Dr. Arundati Shinta, M. A.

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Kesehatan mental adalah salah satu hal yang akhir-akhir ini cukup sering menjadi bahan pembicaraan di masyarakat, baik Indonesia maupun dunia. Menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat (1985), kesehatan mental adalah kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungannya (Ariadi, 2013). Kesehatan mental juga diartikan sebagai keadaan sejahtera dimana setiap individu menyadari potensi dirinya sendiri, dapat mengatasi tekanan yang normal dalam kehidupan, dan dapat bekerja secara produktif dan baik (Fuad, 2016). Kepedulian akan kesehatan mental seolah tidak ada habisnya. Persoalannya adalah masih kurangnya pengetahuan tentang hal-hal yang mungkin dapat menjaga kesehatan mental dan menjadi penyelamat mental.

Ada sedikitnya tiga hal yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kesehatan mental, diantaranya:

1.      Cari kegiatan yang kamu suka

        Kita tentu punya suatu kegiatan yang disukai bukan? Misalnya menulis, melukis, membaca, bermain game, dan sebagainya, Hal tersebut tampaknya sederhana, namun dapat menjadi pilihan dalam upaya menjaga kesehatan mental.

2.      Bebaskan drimu untuk bereksplorasi dan mengembangkan diri

        Kebebasan diri untuk bereksplorasi dan mengembangkan diri adalah dua hal yang sangat diperlukan individu dalam menjalani kehidupannya. Kedua hal tersebut dapat dikenal dengan istilah aktualiasi diri. Aktualisasi diri sebagai sarana untuk menuangkan diri pada diri individu merealisasikan segala potensi dan bakat yang dimiliki sesuai dengan bidang kemampuan bidang kemampuan masing-masing (Rachman, 2019).

3.      Seimbangkan antara asupan fisik dan mental

        Asupan fisik yaitu makanan, minuman, olahraga, dan sebagainya. Sedangkan asupan mental diantaranya ibadah, Pendidikan, pelatihan, dan sejenisnya. Keseimbangan antara keduanya diharapkan dapat menjadi sumber utama dalam upaya menjaga kesehatan mental. 

Akhirnya melalui beberapa penjelasan di atas, kesehatan mental merupakan hal yang menyangkut kemampuan individu mengenali diri sendiri dan lingkungannya. Kesehatan mental bukan hanya sekadar dipelajari. Kesehatan mental sepertinya akan menjadi “teman hidup” yang harus selalu dijaga dan diperhatikan. Tingginya pengetahuan dan kepekaan masyarakat terhadap kesehatan mental diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan mental di Indonesia. Hal ini tentu akan sangat bermanfaat, terutama bagi produktivitas masyarakat Indonesia yang juga diharapkan meningkat, seiring dengan meningkatnya angka kesehatan mental di Indonesia.

 




DAFTAR PUSTAKA:

Fuad, I. (2016). Menjaga Kesehatan Mental Perspektif Al-Quran dan Hadist. Journal An-Nafs, 1(1), 31-50.

Prof. Dr. Zakiah Daradjat (1985), dalam Ariadi, P. (2013). Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam. Syifa' MEDIKA, 3(2), 118-127.

Rachman, A. & Sari, N. P. (2019). Pengaruh Teman Sedaya dan Kepercayaan Diri Terhadap Aktualisasi Diri Mahasiswa. JPPK: Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling, 5(1), 10-18.

 

 



0 komentar:

Posting Komentar