10.11.21

Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Mental?

 Tulisan Untuk Ujian Mid Psikologi Inovasi 

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA. 

Risva Subekti / 19310410063 

Kelas A 

Fakultas Psikologi 

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 


 Kesehatan mental tidak terlepas dari pemahaman mengenai sehat secara fisik dan sakit secara fisik, yang artinya adanya hubungan antara kesehatan fisik dan mental individu. Individu yang mengeluh keluhan medis menunjukan adanya masalah psikis hingga taraf ganguan mental dan individu dengan gangguan mental juga menunjukkan adanya gangguan fungsi fisik. Kesadaran tentang kesehatan mental di masyarakat masih sangat rendah. Masyarakat jika mengetahui ciri-ciri awal gangguan mental seperti kecemasan dan stress akan menganggap enteng, namun ketika individu mengalami gangguan mental yang cukup berat, masyarakat bingung. Tidak sedikit yang merundung, mengucilkan dan menganggap aib atau noda masyarakat. Kenyataan di masyarakat memang begitu.

   Untuk itu menjaga kesehatan mental sangatlah penting. Jika sudah sehat jangan cari penyakit. Lalu, bagaimana individu yang sehat mental? Individu yang normal dan bermental sehat adalah pribadi yang menampilkan tingkah laku yang adekuat & bisa diterima masyarakat pada umumnya, sikap hidupnya sesuai norma & pola kelompok masyarakat, sehingga ada relasi interpersonal & intersosial yang memuaskan (Kartono, 1989). Kesehatan mental merupakan kondisi kesejahteraan yang disadari individu terlihat dari kemampuan individu mengelola stress kehidupan yang wajar, bekerja secara produktif & menghasilkan, serta berperan dikomunitasnya. 

  Persoalan klasik yang berhubungan dengan kesehatan mental adalah rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental dan menjada kesehatan mental. Lalu, jika mental kita sudah sehat bagaimana cara menjaganya? Tulisan ini lebih tertuju pada bagaimana cara menjaga kesehatan mental pada individu. Idealnya, individu harus mempunyai kesehatan mental agar dapat diterima dimasyarakat. Disamping itu, peran masyarakat mensuport kesembuhan pada individu gangguan mental dan keluarganya dan menyadari bahwa semua harus ditumbuhkan toleransi. 

  Jadi pertanyaan yang harus dijawab dalam tulisan ini adalah cara menjaga kesehatan mental. Hal ini penting karena dengan kita bisa menjaga mental, maka nantinya kita akan bisa menolong seseorang cara menjaga kesehatan mental dari pengalaman kita. Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Mental? 

1. Hargai Diri Sendiri 

Jika seseorang merasa dirinya penting dan berharga, ia pasti akan bisa menghargai bahwa orang lain juga sama penting dan berharganya dengan diri sendiri. Dengan begini secara secara tidak langsung akan meningkatkan harkat dan martabat diri sendiri sebagai makhluk yang menjunjung hak asasi manusia (HAM) (Panjaitan, 2014). 

2. Kelola Emosi 

Kelola emosi merupakan pemikiran atau peringatan tentang individu ketika mengalami dan mengekspresikan emosi (Gross, 2018). Emosi dapat terjadi karena adanya pengaruh pikiran dan perilaku. Misalnya, saat individu memiliki emosi yang negatif maka tindakan dan pikiran cenderung negatif dan agresif. Individu yang memiliki kemampuan kelola emosi maka ia dapat memonitor, mengelola dan mengekspresikan emosi secara tepat. 

3. Memelihara Hubungan Baik 

Sebagai makhluk sosial, salah satu kebutuhan setiap orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan baik dengan orang lain. Sopan santun dalam masyarakat beradab untuk memelihara hubungan baik sesama manusia yang merupakan persyaratan konvensional sebagai suatu tatacara dalam masyarakat beradab untuk memelihara hubungan baik di antara sesama (Kamus Besar Bahasa Indonesia). 

   Jika sudah sehat maka jangan cari penyakit. Jika sudah sehat, rawat dan jagalah kesehatan kita dengan cara-cara menangulangi yaitu hargai diri sendiri, kelola emosi dan menghargai diri sendiri. Ketika kita selalu dalam kedaan sehat maka kita dapat menjaga kesehatan orang terdekat kita juga. 


Daftar Pustaka 

Kartono, K., et. al. (1989). Hygiene Mental dan Kesehatan Mental dalam Islam. Bandung: Mandar Maju. 

Panjaitan, H. (2014). Pentingnya menghargai orang lain. Humaniora, 5(1), 88-96. 

Gross, J. J. (2018). Emotion Regulation: Affective, Cognitive, and Social Consqeuences. Psychology: Science and Practice, 39(3), 281-291. 

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 

0 komentar:

Posting Komentar