Ujian Mid Psikologi Inovasi Semester Ganjil
2021/2022
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, MA
Yudit Ilham Ramadhana / 19310410018
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Manusia diciptakan oleh tuhan sebagai makhluk
paling sempurna di antara makhluk makhluk ciptaan tuhan lainnya. Manusia
dianugerahi cipta, rasa, dan karsa. Ketiga hal tersebut dinamakan potensi.
Potensi berasal dari bahasa Inggris to potent yang artinya keras, atau kuat.
Istilah lain potensi dapat disebut kemampuan, kekuatan, kesanggupan, atau daya,
baik sudah terwujud atau belum terwujud, tetapi belum optimal.
Pengembangan
potensi dapat dilakukan oleh siapa saja dan dapat dilakukan secara akademik dan
non akademik. Potensi akademik dapat dilakukan mulai dari sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, sekolah menengah ahir, dan pastinya sekolah tinggi yang
diikuti oleh mahasiswa. Lantas, pengembangan potensi apa saja yang dapat
dilakukan oleh seorang mahasiswa?
Menjadi
seorang mahasiswa berbeda dengan menjadi seorang pelajar. Perbedaan yang
mencolok terdapat pada kemandirian dalam proses belajar serta dalam mengatasi
berbagai permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi seorang
mahasiswa berarti memiliki kemampuan untuk mengenali masalah, mencari dampak
dan akar penyebabnya serta mengidentifikasi solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Kemampuan tersebut harus terus diasah secara terus menerus agar mahasiswa bisa
menjadi lebih mandiri.
Menjadi
mandiri bukan berarti sepenuhnya tidak bergantung kepada orang lain, tetapi
menjadi mandiri bermakna kemampuan mengenali prioritas diri, potensi dan
kekurangan diri, berani mengambil keputusan dan mengambil resiko atas keputusan
yang diambil. Menjadi mahasiswa yang mandiri juga bermakna menyadari bahwa masa
depan tergantung bagaimana kita menyiapkan diri di bangku perkuliahan.
Selain
kemandirian, terdapat beberapa aspek yang harus dikembangkan oleh mahasiswa
selama mengenyam pendidikan tinggi misalnya kemampuan bekerjasama, berpikir
kritis, memahami dan menerima perbedaan serta penguasaan teknologi dan
pengeloaan informasi. Berbagai kemampuan tersebut harus dilatih secara terus
menerus untuk meraih hasil yang optimal.
Banyak
sisi yang perlu dikembangkan oleh mahasiswa selama kurun 3-4 tahun kuiah di
level sarjana. Jika dikelompokkan, maka mahasiswa perlu mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan bidang akademik dan non
akademik. Bidang akademik maksudnya adalah segala aspek yang ada hubungannya
dengan program studi yang ditekuni oleh mahasiswa bersangkutan. Misalnya, jika
seorang mahasiswa mengambil program studi pendidikan bahasa inggris, maka ia
harus mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Pengembangan
potensi akademik bisa dilakukan bersamaan dengan pengembangan bidang non
akademik.
Pengetahuan
dan keterampilan yang bersifat non akademis adalah yang terkait dengan minat
masing-masing mahasiswa. Misalnya, mahasiswa program studi matematika, memiliki
minat pada bidang seni musik, maka ia bisa mengembangkan minat tersebut menjadi
satu keungulan tersendiri. Begitupun mahasiswa jurusan pertanian, bisa
mengembangkan minatnya di bidang fotografi atau perfilman.
Pengembangan potensi diri di bidang akademik terfokus pada kegiatan yang relevan dengan mata kuliah pada yang kita ambil, sedangkan pengembangan diri bidang non akademis disesuaikan dengan minat masing-masing mahasiswa. Pengembangan keduanya mutlak untuk dilakukan karena memiliki keterampilan, pengetahuan pada dua bidang tersebut bisa membuka peluang untuk berprestasi dan aktualisasi diri baik ketika menjadi mahasiswa ataupun setelah menyelesaikan pendidikan tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar