4.11.21

Memperkenalkan Diri Ajang Potensi

Tugas Essay Psikologi Inovasi 

Fakultas Psikologi 

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 


Risva Subekti (19310410063) 
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA. 

Memperkenalkan diri merupakan cara seseorang agar diakui atau dikenal di lingkungan masyarakat atau lingkungan. Dengan memperkenalkan diri, kita dapat mencapai pengakuan terhadap sesuatu. Cara yang paling mudah memperkenalkan diri kita dengan berjabat tangan langsung dengan lawan bicara atau memperkenalkan diri cara ekstrim dengan sebuah karya, dengan cara ini semua orang dapat mengenal kita tanpa kita harus mengenal mereka. Sangat simpel memperkenalkan diri. Cook menyatakan keterampilan sosial harus memiliki kelima aspek, yaitu (1) memperkenalkan diri (2) memulai percakapan (3) menjadi pendengar yang baik (4) memberikan pujian dan (5) memperlihatkan empati (Siboro, 2007). 

Persoalan klasik yang berhubungan dengan memperkenalkan diri adalah tidak adanya respon dari lawan bicara, tidak adanya apresiasi atas hasil karya, dan tidak memperlihatkan empati. Tulisan ini lebih tertuju pada bagaimana memperkenalkan diri dan apa saja pekenalan diri. Idealnya memperkenalkan diri dapat mendapat feedback dari orang lain. Jadi pertanyaan yang harus dijawab dalam tulisan ini adalah apa yang sebaiknya kita sampaikan saat memperkenalkan diri. Hal ini penting karena kita tidak dapat memaksakan seseorang untuk terus mendengar identitas kita tanpa adanya ketertarikan atau empati. Akan lebih bijak jika kita sendiri berusaha mengubah diri daripada menyuruh orang lain untuk berubah (Mahmudah, Hary, Shinta, Suryani & Harahap, 2020).

SC : fokushidup.com

Menjual diri atau aktivitas memperkenalkan potensi diri kita terhadap masyarakat memiliki sebuah tujuan yaitu masyarakat tertarik terhadap apa yang ada pada diri kita dan adanya peluang, hal ini bisa berupa keuntungan mendapat relasi dukungan, atau mungkin uang, dsb yang memberikan efek kesenangan serta menyehatkan mental.

1. Membagikan hal positif

Hal positif adalah sesuatu yang membawa dampak baik, dimana hal ini akan memberikan efek yang bersifat produktif, motivasi, pencapaian dsb terhadap inidividu ataupun kelompok tertentu. Hal positif yang dapat kita bagikan berupa hobi, prestasi & aktivitas sehari hari. Tujuan membagikan hal positif sendiri bukanlah wujud memamerkan ataupun sombong tehadap pencapaian yang telah kita lakukan. Namun tujuan dari membagikan hal positif tersebut adalah untuk memberikan efek positif, bentuk sharing sebagai peluapan emosi, dan apresiasi terhadap apa yang sudah berhasil digapai, sebagai wujud pengenalan orang lain tentang kelebihan diri kita

2. Membagikan Hal Negatif

Membagikan hal negatif juga merupakan bentuk pemaparan dalam aktivitas memperkenalkan diri. Karena ketika memperkenalkan diri, orang lain tidak hanya membutuhkan infomasi positif melainkan juga negatif, sebagai bentuk pengenalan kekurangan diri. Hal negatif yang dapat kita bagikan salah satunya kegagalan, namun maksud dari membagikan hal negatif ini agar kita dapat bangkit. 

3. Potensi yang Belum Tergali dan Membutuhkan Pertolongan untuk Bangkit

Baik hal positif maupun negatif, keduanya memiliki kemungkinan untuk memberikan efek yang negatif entah dari individu/kelompok lain atau yang berasal dari pikiran diri sendiri. Tujuannya adalah, ketika kita memberikan pemaparan adanya keberhasilan dan kegagalan dari diri kita, orang lain akan dapat memahami dan mengenali kita dengan baik. Sehingga dalam menjual diri, kita dapat memahami apa kemampuan kita dan bagaimana meminimalisir kekurangan. 

Agar kita dapat diterima maka kita harus dapat menerima orang lain dan memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan. Tentunya sebelum kita ingin diapresiasi dengan perkenalan diri kita maka kita juga harus mengapresiasi karya orang lain. 


Daftar Pustaka 

Mahmudah, S., Hary, T.A.P., Shinta, A., Suryani, R. & Harahap, D.H. (2020). Pimpinan level menengah yang buruk komunikasinya: Haruskah karyawan keluar?. Jurnal Psikologi. 16(1), 65-74

Siboro, N. (2007). Pelatihan memperkenalkan diri pada anak retardasi mental ringan di SLB Negeri Semarang. Thesis, Program Magister Profesi Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang. 

0 komentar:

Posting Komentar