4.11.21

Kesibukan & Berubah: Mampukah kita?

 Tugas Essay Psikologi Inovasi

Fakultas Psikologi 

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 


Risva Subekti (19310410063) 

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA. 


Sebagai individu, kita pasti memiliki rutinitas yang harus dilakukan seperti sekolah, bekerja, mengurus rumah dan lainnya. Dari berbagai kesibukan tersebut kadang kala bertabrakan dengan goals dan harapan yang kita miliki, sehingga menimbulkan kita terkadang melakukan kegiatan yang justru diluar dari goals yang kita harapkan tercapai. Oleh karena itu, diperlukan perubahan dalam mengatur pola kesibukan yang ada. Perubahan awal bisa dilihat ketika kita berusaha dan ada kemauan untuk memperbaiki diri dari lingkungan kecil. Perubahan merupakan bentuk dimana keadaan sekarang menuju ke keadaan yang diharapkan. 

Di samping itu, ketika kita dihadapkan pada situasi dimana pekerjaan atau kesibukan kita terdapat keinginan perubahan maka mampukah kita beriringan dengan hal tersebut. Kesibukan dan perubahan merupakan hal yang berbeda. Dimana kesibukan merupakan rutinitas yang setiap hari diijalani sedangkan perubahan adalah hal diluar rutinitas namun kita dituntun untuk berubah. Perubahan yang mau tidak mau adalah suatu keniscayaan dan manusia cenderung untuk mengikuti perubahan tersebut. Perubahan bagaikan seseorang tidak akab pernah menyentuh air sungai yang mengalir (Lind, 2007). 

SC : literasipublik.com

Persoalan, lantas apa yang membuat kita ingin berubah? Ada beberapa alasan mengapa seseorang ingin berubah yaitu terdesak suatu kondisi, adanya perubahan yang tidak terelakkan, dan adanya goals yang inigin dicapai. Idealnya dalam proses berubah, terdapat proses penyadaran yang menimbulkan perkembangan. Perkembangan pada manusia meliputi aspek Mental, Fisik, dan Sosial. Perkembangan tersebut bisa bersifat progresif, konstan/stabil, atau regresif. Dalam proses penyadaran diri, terdapat proses yang dialami yaitu

a. Tentukan apa yang ingin diubah dalam jarak dekat

1). Terukur/tampak jelas

Perubahan tampak jelas dapat dilihat oleh diri sendiri dan disadari juga oleh orang lain. Perubahan ini biasanya cukup signifikan sehingga orang lain bisa dengan mudah mengenalinya, seperti gaya berbusana, fisik, dsb

2) Tidak terukur/tidak tampak jelas

Perubahan tidak terukur hanya dapat dirasakan oleh diri sendiri. perubahan ini biasanya terjadi secara perlahaan terkait dengan perubahan pola kebiasaan seperti cara belajar, olahraga, intensitas melihat sosial media, dsb.

b. Berani menerima tantangan

Pada dasarnya, ketika kita ingin berubah, kita harus berani menerima tantangan. Sehingga dalam proses perubahan yang dibutuhkan adalah keberanian untuk melakukan hal secara berkebalikan. Tantangan yang harus dihadapi ketika ingin berubah adalah menetukan goals sederhana dan lakukan secara rutin & melakukan aktivitas dengan terjadwal. 

c. Menggunakan metode Kaizen

Metode ini mengedepankan keteraturan dan proses dalam menjaani aktivitas. Ketika kita ingin berubah, fase yaang ditempuh pertama adalah pembalikan. Jadi ketika misalnya kita terbiasa bangun siang, maka kita harus bangun pagi. Pada awalnya mungkin mudah, namun untuk menjaga agar tetap teratur diperlukan bantuan seperti alarm atau minta bantuan orang lain. Baru saat kebiasaan itu sudah terbentuk, ini akan menghasilkan rutinitas yang otomatis dan tidak membutuhkan bantuan lagi.

Makna perubahan diri adalah memperluas alternatif hidup kita. Semakin banyak alternatif maka akan semakin kaya. Jadi orang kaya adalah orang yang punya alternatif hidup yang banyak. 


Sumber 

Lind, B. (2007). Changes and societal development through co-design in the information society. International Society for the Systems Sciences - 51st Annual Meeting of the International Society for the Systems Sciences, ISSS 2007. 

0 komentar:

Posting Komentar