7.11.21

MEMPERJUANGKAN KESUKSESAN UNTUK MASA DEPAN.

 

Nama : Rika Rachmawati

NIM : 19310410027

Mata kuliah : Psikologi Inovasi

Falkutas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.

Dosen pengampu:  Dr. Arndati Shinta, M. A.

Kita semua pasti ingin sukses karena kesuksesan menunjukan status dan pencapaian yang telah diraih. Kesuksesan mengambarkan sebuah kemakmuran dan keberhasilan dalam menjalani proses kehidupan.  Kita selalu berfikir apa arti sukses dan bagaimana cara atau aspek untuk sukses demi masa depan yang baik. Menurut William A. Ward (Harmaini dan Hidayat,2012 : 91) seseorang yang sukses adalah orang yang memutuskan untuk sukses dan kemudian mengerjakannya. Seseorang yang gagal adalah orang yang memutuskan untuk sukses dan kemudian mengharapkannya. 

Orang –orang yang memiliki kemampuan untuk mengelola apa yang menjadi potensinya akan lebih mudah untuk sukses karena dia akan mengerjakan apa yang sudah menjadi tujuan dan sesuai dengan keinginannya, dari bidang akademik maupun non-akademik sesuai dengan potensi yang dimiliki orang tersebut. Walaupun dalam mencapai tujuan ada kegagalan tetapi kita harus terus bejuang untuk masa depan. Banyak hal yang harus diperjuangkan dan pasti ada pengorbanan dari perjuangan untuk mencapai tujuan.

Orang-orang yang sudah memutuskan ingin sukses harus memiliki pemikiran positif dan menemukan jalan keluar yang lain untuk menyelesaikan masalah jika terjadi kegagalan. Dalam hal ini  menurut Peale ( 2009) Individu yang berpikir positif akan melihat setiap kesulitan dengan cara yang gamblang dan polos serta tidak mudah terpengaruh, sehingga tidak mudah putus asa oleh berbagai tantangan ataupun hambatan yang dihadapi. Individu yang berpikir positif selalu didasarkan fakta bahwa setiap masalah pasti ada pemecahan dan suatu pemecahan yang tepat selalu melalui proses intelektual yang sehat.

Kesuksesan harus terus diperjuangkan walaupun dalam keadaan susah sekaligus karena sebuah kegigihan, kerja keras dan berfikir inovotif untuk menggapai impian masa depan yang baik akan terus membuat kita menjadi lebih kuat dalam menghadapi segala hal yang kadang tidak ada dalam rencana. Menurut  Stoltz (2000) suksesnya pekerjaan dan hidup terutama ditentukan oleh usaha dan kegigihannya untuk mewujudkan gagasan, ide, cita-cita, dan keinginan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.  

Dibutuhkan perjuangan untuk mengapai impian dan daya juang yang selalu membara dalam diri kita. Daya juang yang terus ada membuat kita semangat karena adanya keinginnan untuk berjuang didasari oleh motivasi dalam diri seseorang yang dapat dipengaruhi oleh diri sendiri atau orang lain. menurut Nashori dan Kurniawan ( dalam Nur Agusta,Yosina, 2014:136) berpendapat bahwa daya juang merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan kecerdasannya untuk mengarahkan, mengubah cara berfikir dan tindakannya ketika menghadapi hambatan dan kesulitan yang bisa menyengsarakan dirinya. Maka dari untuk menjadi sukses ada beberapa aspek orientasi yang dapat membangun masa depan seperti menurut Nurmi ( dalam Nur Agusta,Yosina, 2014:136) tahapan pembentukan orientasi masa depan tersebut meliputi tiga aspek, yaitu :

a.       Motivasi, Menunjukan minat-minat individu tentang masa depan. Minat ini akan mengarahkan individu dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai pada masa yang akan datang.

b.      Perencanaan, Proses perencanaan dengan pembentukkan sub-sub tujuan, mengkonstruksikan perencanaan dan merealisasikan rencana tersebut. Agar dapat menyusun perencanaan dengan baik, maka individu harus memiliki pengetahuan yang luas tentang masa depannya, misalnya tentang potensi-potensi masyarakat dan hambatan yang mungkin ada dalam pencapai tujuan.

c.       Evaluasi, pada proses evaluasi ini, individu mengevaluasikan mengenai kemungkinan-kemungkinan realisasi dari tujuan dan rencana yang telah disusun.

Daftar pustaka :

Harmaini dan Hidayat. (2012). Mengapa Kegagalan Menyakitkan?. Jurnal Psikologi . 08 (02) 90-91.

Nur Agusta,Yosina . (2014). HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI MASA DEPAN DAN DAYA JUANG TERHADAP KESIAPAN KERJA PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DI UNIVERSITAS MULAWARMAN. Psikoborneo : Jurnal Ilmiah Psikologi. 02(03) 134-136.

Peale, N.V. 2009. The Power of Positive Thinking. Yogyakarta: Ragam Media

Stoltz, P. G. (2000). Adversity quotient: mengubah hambatan menjadi peluang (terjemahan Hermaya). Jakarta: PT Grasindo

Sumber gambar :

Indozone. (2020). 7 Alasan Mengapa Kamu Sering Gagal dalam Segala Hal yang Dilakukan. https://www.indozone.id/amp/aPsbkyz/7-alasan-mengapa-kamu-sering-gagal-dalam-segala-hal-yang-dilakukan. Diakses tanggal 01 November 2021.

0 komentar:

Posting Komentar