Nama : Rika Rachmawati
NIM : 19310410027
Mata kuliah : Psikologi Inovasi
Falkutas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.
Dosen pengampu: Dr. Arndati Shinta, M. A.
Kita
semua pasti ingin sukses karena kesuksesan menunjukan status dan pencapaian
yang telah diraih. Kesuksesan mengambarkan sebuah kemakmuran dan keberhasilan
dalam menjalani proses kehidupan. Kita
selalu berfikir apa arti sukses dan bagaimana cara atau aspek untuk sukses demi
masa depan yang baik. Menurut William A. Ward (Harmaini dan Hidayat,2012 : 91)
seseorang yang sukses adalah orang yang memutuskan untuk sukses dan kemudian
mengerjakannya. Seseorang yang gagal adalah orang yang memutuskan untuk sukses
dan kemudian mengharapkannya.
Orang
–orang yang memiliki kemampuan untuk mengelola apa yang menjadi potensinya akan
lebih mudah untuk sukses karena dia akan mengerjakan apa yang sudah menjadi
tujuan dan sesuai dengan keinginannya, dari bidang akademik maupun non-akademik
sesuai dengan potensi yang dimiliki orang tersebut. Walaupun dalam mencapai
tujuan ada kegagalan tetapi kita harus terus bejuang untuk masa depan. Banyak
hal yang harus diperjuangkan dan pasti ada pengorbanan dari perjuangan untuk
mencapai tujuan.
Orang-orang
yang sudah memutuskan ingin sukses harus memiliki pemikiran positif dan
menemukan jalan keluar yang lain untuk menyelesaikan masalah jika terjadi
kegagalan. Dalam hal ini menurut Peale (
2009) Individu yang berpikir positif akan melihat setiap kesulitan dengan cara
yang gamblang dan polos serta tidak mudah terpengaruh, sehingga tidak mudah
putus asa oleh berbagai tantangan ataupun hambatan yang dihadapi. Individu yang
berpikir positif selalu didasarkan fakta bahwa setiap masalah pasti ada
pemecahan dan suatu pemecahan yang tepat selalu melalui proses intelektual yang
sehat.
Kesuksesan
harus terus diperjuangkan walaupun dalam keadaan susah sekaligus karena sebuah
kegigihan, kerja keras dan berfikir inovotif untuk menggapai impian masa depan
yang baik akan terus membuat kita menjadi lebih kuat dalam menghadapi segala
hal yang kadang tidak ada dalam rencana. Menurut Stoltz (2000) suksesnya pekerjaan dan hidup
terutama ditentukan oleh usaha dan kegigihannya untuk mewujudkan gagasan, ide,
cita-cita, dan keinginan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.
Dibutuhkan
perjuangan untuk mengapai impian dan daya juang yang selalu membara dalam diri
kita. Daya juang yang terus ada membuat kita semangat karena adanya keinginnan
untuk berjuang didasari oleh motivasi dalam diri seseorang yang dapat
dipengaruhi oleh diri sendiri atau orang lain. menurut Nashori dan Kurniawan (
dalam Nur Agusta,Yosina, 2014:136) berpendapat bahwa daya juang merupakan
kemampuan seseorang dalam menggunakan kecerdasannya untuk mengarahkan, mengubah
cara berfikir dan tindakannya ketika menghadapi hambatan dan kesulitan yang
bisa menyengsarakan dirinya. Maka dari untuk menjadi sukses ada beberapa aspek
orientasi yang dapat membangun masa depan seperti menurut Nurmi ( dalam Nur
Agusta,Yosina, 2014:136) tahapan pembentukan orientasi masa depan tersebut meliputi
tiga aspek, yaitu :
a. Motivasi,
Menunjukan minat-minat individu tentang masa depan. Minat ini akan mengarahkan
individu dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai pada masa yang akan datang.
b. Perencanaan,
Proses perencanaan dengan pembentukkan sub-sub tujuan, mengkonstruksikan
perencanaan dan merealisasikan rencana tersebut. Agar dapat menyusun
perencanaan dengan baik, maka individu harus memiliki pengetahuan yang luas
tentang masa depannya, misalnya tentang potensi-potensi masyarakat dan hambatan
yang mungkin ada dalam pencapai tujuan.
c. Evaluasi,
pada proses evaluasi ini, individu mengevaluasikan mengenai
kemungkinan-kemungkinan realisasi dari tujuan dan rencana yang telah disusun.
Daftar pustaka :
Harmaini
dan Hidayat. (2012). Mengapa Kegagalan Menyakitkan?. Jurnal Psikologi . 08 (02) 90-91.
Nur
Agusta,Yosina . (2014). HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI MASA DEPAN DAN DAYA JUANG
TERHADAP KESIAPAN KERJA PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
ILMU POLITIK DI UNIVERSITAS MULAWARMAN. Psikoborneo : Jurnal Ilmiah Psikologi.
02(03) 134-136.
Peale, N.V. 2009. The
Power of Positive Thinking. Yogyakarta: Ragam Media
Stoltz,
P. G. (2000). Adversity quotient: mengubah hambatan menjadi peluang (terjemahan
Hermaya). Jakarta: PT Grasindo
Sumber
gambar :
Indozone. (2020). 7 Alasan Mengapa Kamu Sering Gagal dalam Segala Hal
yang Dilakukan. https://www.indozone.id/amp/aPsbkyz/7-alasan-mengapa-kamu-sering-gagal-dalam-segala-hal-yang-dilakukan.
Diakses
tanggal 01 November 2021.
0 komentar:
Posting Komentar