5.11.21

HUBUNGAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN MOTIVASI KERJA

 

Hasriani Zubaidi/19310410091
Psikologi Manajemen dan Organisasi 
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 
Dosen Pengampu: Dr.,Arundati Shinta,.M.A




Hubungan kerja bisa diartikan sebagai hubungan yang terjadi antara suatu kelompok atau induvidu baik antara mereka di dalam organisasi ataupun pada pihak luar organisasi sebagai pihak penyelenggara tugas dan fungsi pada masing - masing dalam mencapai tujuan organisasi (Siwi Ultima Kadarmo dkk, 2001: 10). Pada organisasi ada berbagai macam bentuk hubungan kerja menurut Siwi Ultima Kadarmo (2001:15-16), diantaranya adalah: 

a)   Hubungan Kerja Vertikal merupakan suatu hubungan kerja antara pemimpin dan bawahan;

b)   Hubungan Kerja Horizontal merupakan suatu hubungan kerja antara pejabat pada tingkat atau eselon yang sama;

c)  Hubungan Kerja Diagonal merupakan hubungan kerja antar pejabat yang berbeda induk unit kerjanya dan berbeda juga tingkat atau eselonnya; 

d) Hubungan Kerja Fungsional merupakan hubungan kerja antar unit atau pejabat yang mempunyai suatu bidang kerja sama; 

e) Hubungan Kerja Informatif merupakan hubungan kerja yang dilakukan untuk saling memberikan dan memperoleh keterangan antar unit atau bidang;

f)  Hubungan Kerja Konsultatif merupakan hubungan kerja yang terjadi antara pejabat yang karena jabatannya berkepentingan melakukan konsultasi; 

g)   Hubungan Kerja Direktif merupakan suatu hubungan kerja antar pimpinan unit; 

h)  Hubungan Kerja Koordinatif merupakan hubungan kerja antar pejabat yang dimaksudkan untuk memadukan (mengintegrasikan), menyerasikan dan menyelaraskan berbagai kepentingan dan kegiatan yang saling berkaitan; 

Hubungan kerja di dalam organisasi mempunyai tujuan terciptanya kemudahan serta kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan setiap orang dan setiap unit karena adanya kesadaran bahwa setiap orang atau unit lain serta timbulnya semangat saling bantu. Pendekatan hubungan kerja dikembangkan oleh Kurt Lewin, yang kemudian dikembangkan lagi oleh William. E. Smith dalam bukunya Siwi Ultima Kadarmo, (2001:46), melakukan hubungan kerja atau kondisi yang diinginkan dapat dibahas dalam suatu rapat koordinasi melalui teknik. 

A.I.C adalah suatu teknik rapat yang dimulai dengan urutan proses: (a) A= Appreciation (Menghargai pendapat orang lain), Proses ini 112 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 10, No. 2, Oktober 2010: 100 - 112 proses curah pendapat (Brain Storming); (b) I = Influence (Melakukan interaksi); (c) Control (Mengendalikan); (d) Memperhitungkan semua faktor pendukung yang dapat membantu terlaksananya keputusan; (e) Menentukan strategi yang akan dilakukan; (f) Mengikutsertakan semua pihak yang terkait dalam proses hubungan kerja. Dalam pelaksanaan hubungan kerja selalu diperlukan komunikasi kesemua arah dan timbal balik, atasan dengan bawahan, antara atasan dengan antara bawahan, baik internal maupun eksternal. 

Dalam proses komunikasi William G.Scott yang mengutip pendapat Babcock dalam bukunya Tommy Suprapto (2009: 10-12) mengatakan bahwa ada 5 faktor yang mempengaruhi proses komunikasi: 

a)      The Act (Perbuatan);

b)      The Scene (Adegan);

c)      The Agent (Pelaku);

d)     The Agency (Perantara);

e)      The Purpose (Tujuan);    

   Menurut Tommy Suprapto (2009:13) komunikasi bertujuan untuk menghibur, memberikan informasi dan mendidik yang akan berdampak pada peningkatan pengetahuan (kognitif), membangun kesadaran (sikap) dan mengubah perilaku (psikomotorik) seseorang dalam suatu proses komunikasi. Komunikasi yang baik seharusnya memenuhi syarat - syarat sebagai berikut: 

a)      Komunikasi harus dimengerti

b)      Komunikasi harus lengkap

c)      Komunikasi harus tepat waktu dan sasaran

d)     Komunikasi memerlukan landasan saling percaya

e)      Komunikasi perlu memperhatikan situasi dan kondisi

f)   Komunikasi perlu menghindarkan kata - kata yang kurang enak. Dalam suatu organisasi saluran komunikasi dapat terjadi secara formal atau informal, baik vertikal, horizontal, maupun diagonal



Daftar Pustaka

  1. Dessler, Gary, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1, Edisi Kesepuluh, Indeks, Jakarta. 
  2. Malayu SP. Hasibuan, 2002, Manajemen Sumber Data Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta. 
  3. Triton PB, 2005, Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia, Tugu Yogyakarta.
  4. Tommy Suprapto, 2009, Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi, MedPress (Anggota IKAPI), Yogyakarta.

0 komentar:

Posting Komentar