HOW CAN I BE MENTALLY HAPPY?
TULISAN UNTUK UTS PSIKOLOGI INOVASI
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Rifdah Nur Aqilah (19310410061) /
Kelas A
Mata Kuliah : Psikologi Inovasi
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta,
MA.
Isu-isu kesehatan mental yang banyak
beredar di media sosial ternyata masih dianggap tabu oleh masyarakat luas,
khususnya masyarakat Indonesia. Stigma masyarakat terhadap gangguan mental tertanam
sangat kuat. Hal ini terjadi karena beredarnya pengertian yang salah tentang
gangguan mental dan rendahnya pemahaman masyarakat mengenai gangguan kesehatan
mental, masalah-masalahnya, serta cara penanganannya. Namun, adanya pandemi
Covid19 ini kesehatan mental kembali naik menjadi sorotan. WHO mencatat ada 93%
layanan kesehatan mental di berbagai negara mengalami kenaikan permintaan (Satu
Persen, 2021). Pandemi Covid19 membuat semua orang harus melakukan aktivitas di
rumah masing-masing dan secara tidak sadar berimbas pada kesehatan mental
seseorang.
Menurut World Health Organization
(WHO), kesehatan mental merupakan keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan
sosial, bukan hanya ketidakhadiran suatu penyakit, yang meliputi penilaian
subjektif terhadap kesejahteraan psikologis, efikasi diri, otonomi, dan
aktualisasi diri seorang individu. Mental Health Foundation mengungkapkan bahwa
kesehatan mental yang baik itu apabila kita mampu memanfaatkan potensi diri
dengan baik, mampu mengatasi kehidupan, dan mampu memainkan peran penuh dalam
hubungan sosial. Sebenarnya, kesehatan mental dengan kesehatan fisik itu saling
berkaitan. Apabila kesehatan mentalnya mengalami gangguan, maka akan
berpengaruh terhadap kesehatan fisiknya. Artinya, menjaga kesehatan mental itu
sama pentingnya seperti menjaga kesehatan fisik.
Permasalahannya, tidak semua orang
paham bagaimana cara menjaga kesehatan mental dirinya dan orang-orang
disekitarnya. Karena seringkali orang-orang hanya fokus pada kesehatan fisiknya
saja. Padahal keduanya sama-sama memiliki peran vital dalam kehidupan. Orang
yang mampu menjaga kesehatan mentalnya dapat menjalani hidupnya dengan bahagia.
Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan mental agar hidup bahagia? Dilansir dari
mentalhealth.org.uk, ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan mental,
diantaranya:
1. Berbicara dan
berbagi. Berbicara tentang perasaan kita dapat membantu kita untuk memiliki
kesehatan mental yang baik.
2. Tetap aktif. Para
ahli mengatakan, kebanyakan orang harus beraktivitas setidaknya selama 30
menit. Misalnya, olahraga, berkebun, atau melakukan pekerjaan rumah. Cobalah untuk
melakukan aktivitas fisik yang kita nikmati menjadi bagian dari hari kita.
3. Menerima diri
sendiri. Setiap orang itu berbeda, jauh lebih sehat untuk menerima bahwa diri
kita unik daripada berharap lebih seperti orang lain. Merasa baik tentang diri
sendiri akan meningkatkan kepercayaan diri untuk mempelajari keterampilan baru,
dan bereksplorasi tentang hal-hal baru.
4. Beristirahatlah.
Beberapa menit bisa cukup untuk menghilangkan stres. Berikan me-time pada diri
kita. Beristirahat dan tidak melakukan banyak hal sama sekali. Ambil nafas
dalam-dalam dan bersantai, cobalah yoga atau meditasi.
5. Lakukan sesuatu
yang kita kuasai. Menikmati sesuatu yang kita kuasai dapat membantu mengalahkan
stres. Melakukan aktivitas yang kita nikmati mungkin berarti kita pandai dalam
hal itu dan mencapai sesuatu akan meningkatkan self-esteem kita.
Demikianlah beberapa cara yang bisa
kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental dan hidup bahagia. Untuk meningkatkan
kesadaran pentingnya kesehatan mental sekaligus menyebarluaskan edukasi masalah
kesehatan mental di seluruh dunia, maka ada hari kesehatan mental sedunia yang
diperingati setiap tanggal 10 Oktober.
Dalam rangka memperingati hari
kesehatan mental sedunia, ILMPI Nasional mengadakan event perlombaan poster
& reels instagram yang dapat diikuti oleh mahasiswa aktif jurusan psikologi
di Indonesia. Saya turut berpartisipasi mengikuti lomba poster tentang cara
menjaga kesehatan mental. Dan pada perlombaan tersebut, saya berkesempatan
menjadi pemenang lomba nasional ILMPI dengan predikat “Juara Umum Poster”. Saat
itu saya tidak berpikir bisa memenangkan lomba tersebut. Ketika pengumuman
pemenang lomba, saya melihat ada nama saya tertera di postingan ILMPI, saya
merasa bersyukur sekali. Dari perlombaan itu, saya belajar banyak hal dan hasil
karya teman-teman lain dapat menjadi inspirasi tersendiri bagi saya.
Referensi:
MentalHeath.org.uk. (2021, 11
November). How to Look After Your Mental Health. Diakses dari https://www.mentalhealth.org.uk/publications/how-to-mental-health
Satu Persen. (2021, 11 November). Apa
itu Kesehatan Mental?. Diakses dari https://www.seributujuan.id//id/apa-itu-kesehatan-mental
World Health Organization. (2021, 11
November). Mental Health: A State of Well-Being. Diakses dari https://www.who.int/
0 komentar:
Posting Komentar