Tulisan untuk Ujian Mid Psikologi Inovasi yang diampu oleh
Dr. Arundati Shinta, MA.
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
TRIAS SABILA RAHMAH / 19310410036
Kelas A
Kesehatan mental
merupakan sebuah kondisi dimana individu terbebas dari segala bentuk
gejala-gejala gangguan mental. Individu yang sehat secara mental dapat
berfungsi secara normal dalam menjalankan hidupnya khususnya saat menyesuaikan
diri untuk menghadapi masalah-masalah yang akan ditemui sepanjang hidup
seseorang dengan menggunakan kemampuan pengolahan stres (Putri dkk, 2015). Seseorang
yang sehat mental memiliki ciri ciri yaitu merasa senang terhadap dirinya, merasa
nyaman berhubungan dengan orang lain, serta mampu memenuhi tuntutan hidupnya.
Kesehatan
mental adalah hal yang sangat penting bagi manusia, sama halnya seperti
kesehatan fisik. Dengan keadaan mental yang sehat, maka aspek-aspek lain dalam
diri seseorang akan bekerja dengan lebih baik dan maksimal. Kesehatan kondisi
mental tidak dapat terlepas dari kondisi kesehtan fisik yang baik pula.
Permasalahan
yang terjadi adalah, saat masih banyak orang yang abai akan kesehatan mental. Di
Indonesia kondisi kesehatan mental masih dikatakan memprihatinkan dan menjadi salah
satu masalah yang sangat serius (Saputra dkk, 2018). Menurut Kemenkes RI dalam
(Saputra dkk, 2018) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa secara Nasional terdapat
0,17% (400 ribu jiwa) penduduk Indonesia yang mengalami gangguan mental berat.
Secara global, orang yang mengalami gangguan jiwa sepertiganya tinggal di
negara berkembang dan sebanyak 8 dari 10 penderita gangguan mental tidak mendapatkan
perawatan.
Lalu bagaimanakah cara menjaga mental
kita supaya bisa tetap terjaga kesehatannya?
1. Kelola
emosi.
Merasakan
berbagai emosi negatif, seperti sedih, kecewa, dan marah, adalah hal yang
normal. Untuk bisa melewatinya, kita perlu mengenali dan mengakui perasaan
tersebut. Kemudian belajar untuk tidak mudah tersinggung terhadap apa saja yang
dikatakan orang lain kepada kita dan mengambil sisi positifnya saja.
2. Me
time.
Me time yaitu
memberikan waktu kepada diri sendiri untuk melakukan hal-hal yang kita sukai
dan membebaskan diri dari hiruk pikuk kesibukan harian. Meluangkan waktu untuk
melakukan me time dapat membantu kita dalam
mengatasi stres, kecemasan, mengontrol kemarahan serta dapat
meningkatkan kesejahteraan psikologis kita.
3. Istirahat
dengan cukup.
Untuk mewujudkan
kesehatan mental yang optimal, dibutuhkan istirahat yang cukup setelah sehari
penuh melakukan aktifitas yang menguras fisik maupun pikiran. Makan makanan
yang bergisi, dan istirahat yang cukup. Keadaan mental yang sehat harus
diiringi dengan kesehatan fisik yang sehat pula, karena kondisi fisik yang
tidak baik akan memicu munculnya emosi-emosi negatif.
4. Sharing.
Curhat atau
berbicara tentang perasaan atau keresahan yang kita alami kepada orang yang
dipercaya, dapat mengurangi beban yang kita pikul. Selain itu, sharing juga
dapat membantu kita untuk merasa didukung sehinnga kita tidak merasa sendirian.
Cara-cara di atas
perlu diterapkan secara berkelanjutan agar dapat memperoleh manfaatnya dengan
optimal. Namun, bila merasa dalam kondisi mental yang tidak baik, seperti
merasa putus asa, perubahan suasana hati ekstrim, atau hingga kecenderungan
untuk menyakiti diri sebaiknya segera berkonsultasi dengan psikiater atau
psikolog.
Daftar Pustaka :
Putri, A. W., Wibhawa, B., &
Gutama, A. S. (2015). Kesehatan mental masyarakat Indonesia (pengetahuan, dan
keterbukaan masyarakat terhadap gangguan kesehatan mental). Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat, 2(2).
Saputra, F. A., Ranimpi, Y. Y., & Pilakoannu, R. T. (2018). Kesehatan Mental dan Koping Strategi di Kudangan, Kecamatan Delang, Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah: Suatu Studi Sosiodemograf. Humanitas (Jurnal Psikologi), 2(1), 63-74.
0 komentar:
Posting Komentar