Essay ini dibuat untuk memenuhi Ujian Tengah Semester
Psikologi Inovasi
Fa Shintariesa Adanty N/19310410021
PSIKOLOGI INOVASI
Dosen Pembimbing : Dr. Arundati Shinta MA.
Kesehatan mental adalah kata-kata yang sering kita dengar
dan merupakan salah satu unsur kesehatan manusia yang hingga saat ini masih kurang
diperhatikan oleh masyarakat. Masyarakat cenderung hanya mengaitkan masalah
kesehatan mental dengan gila, namun dalam artian luas sebenarnya masalah
kesehatan mental tak hanya terbatas pada hal tersebut.
Kesehatan jiwa atau kesehatan mental merupakan tingkatan
kesejahteraan psikologis atau ketiadaan gangguan jiwa. Kesehatan jiwa terdiri
dari beberapa jenis kondisi yang secara umum dikategorikan dalam kondisi sehat,
gangguan kecemasan, stres dan depresi. Singkatnya, kesehatan mental merupakan
tingkatan baik atau buruknya keadaan individu baik secara psikologis maupun
kejiwaan. Kita tentu tidak tahu seperti apa kehidupan yang akan dijalani di
luar sana termasuk dengan seperti apa orang orang yang akan kita hadapi
nantinya, maka sangat penting bagi kita untuk menyiapkan mental agar tidak mudah
terpengaruh oleh faktor eksternal yang dapat membuat kita depresi atau frustasi
dan semacamnya.
Individu yang sehat secara mental dapat berfungsi secara normal dalam menjalankan hidupnya khususnya saat menyesuaikan diri untuk menghadapi masalah-masalah yang akan ditemui sepanjang hidup seseorang dengan menggunakan kemampuan pengolahan stres baik. Diketahui bahwa kondisi kestabilan kesehatan mental dan fisik saling mempengaruhi. Gangguan kesehatan mental bukanlah sebuah keluhan yang hanya diperoleh dari garis keturunan. Tuntutan hidup yang berdampak pada stress berlebih akan berdampak pada gangguan kesehatan mental yang lebih buruk. Namun banyak orang, bahkan pemerintah, belum memberikan perhatian sungguh-sungguh terhadap permasalahan kesehatan mental.
Secara umum banyak yang dapat kita lakukan untuk mengatasi
masalah, tapi tergantung bagaimana kita menganggap masalah tersebut. Ada
beberapa langkah sederhana yang bisa kita praktikkan untuk mendeteksi dan
membantu menjaga kesehatan mental kita.
1.
Mengenali diri sendiri
Setiap orang unik, sehingga mengenali kebiasaan sendiri saat merasa sehat, dapat membantu kita lebih cepat untuk mendeteksi gangguan mental dalam diri. Kita dapat mencatat berapa lama biasanya butuh tidur, tak peduli apakah kita termasuk tipe manusia pagi atau doyan begadang; seberapa banyak energi yang kita butuhkan untuk masing-masing aktivitas, atau seberapa sering kita merasa lapar. Perubahan dramatis dalam kebiasaan-kebiasaan ini dapat menunjukkan terjadinya tekanan secara emosi atau mental. Ini juga bisa dilakukan orang tua terhadap kebiasaan-kebiasan anaknya untuk mendeteksi ganguan mental pada anak.
2.
Mengambil waktu untuk diri sendiri
Sekarang adalah masanya dunia terasa berputar lebih cepat, tuntutan dari keluarga, lingkungan, maupun pekerjaan lebih banyak, informasi berseliweran lebih banyak dari berbagai media, terutama dari internet. Karenanya, orang juga jadi lebih mudah terkena stress. Ambillah beberapa saat waktu disetiap hari hanya untuk bersantai dan melakukan apa pun yang kita sukai. Bisa sekedar mandi air hangat, mendapat perawatan tubuh di salon, dipijat, atau melakukan hobi. Jangan pernah merasa egois ketika melakukan hal ini, terlebih saat tenaga kita sangat dibutuhkan keluarga atau kantor. Kita toh akan menjadi kurang berguna juga kalau stress atau kelelahan.
3.
Berolahraga
Pikiran dan tubuh kita sangat berhubungan. Kesehatan fisik berpengaruh terhadap kesehatan mental. Demikian pula sebaliknya. Berolahraga telah terbukti membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan, selain tentunya membantu menjaga kesehatan fisik. Berolahraga di luar ruangan sangat disarankan karena dengan begitu, Anda juga bisa mendapatkan udara segar yang ideal. Berolahraga minimal 30 menit per hari sudah cukup.
Motivasi Untuk Menyelesaikan Masalah
Motivasi untuk menyelesaikan masalah, yaitu pengalaman.
Karena pengalaman yang pernah dialami dapat menjadi sumber pembelajaran bagi
kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan juga lebih mempertimbangkan
sesuatu sebelum bertindak dan akan berakhir dengan penyesalan. Selain itu, kita
juga harus menjadi diri sendiri untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan
ciri kita sendiri, karena semua manusia itu berbeda dan memiliki keunikannya
masing-masing. Tetapi bukan berarti tidak boleh menirukan orang lain, namun
kita hanya bisa menjadikan orang lain sebagai contoh untuk membantu kita
menyelesaikan suatu permasalahan, dan tidak perlu menjadi orang lain, tapi
cukup menirukan orang lain dengan gaya kita sendiri.
Oleh karena itu,
sangat penting bagi kita untuk menjadi diri sendiri dalam menjalani kehidupan,
karena dengan menjadi diri sendiri akan memunculkan citra wibawa masing-masing
dan dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara sendiri bahkan tanpa bantuan
orang lain. Selain itu orang tua juga dapat menjadi motivasi terbesar kita
untuk menghadapi suatu masalah karena mereka adalah orang yang membesarkan kita
dan memberikan kita bekal untuk menghadapi proses pendewasaan. Maka jangan
segan untuk meminta bantuan kepada mereka baik berupa dukungan atau saran untuk
menyelesaikan suatu masalah.
0 komentar:
Posting Komentar