25.10.21

STRATEGI INOVASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SDM DI INDONESIA

 

STRATEGI INOVASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SDM

 DI INDONESIA

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 


 

 

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.

Ahmad Prasetiyo / 19310410029

 

Kemiskinan merupakan hal yang menjadi permasalahan pokok yang selalu di jadikan prioritas utama dalam sejumlah program pemerintah di Indonesia. Perlu kita ketahui bahwa kemiskinan merupakan suatu permasalahan, maka dari itu diperlukan suatu pemecahan atas kemiskinan tersebut. Menurut Qurrota (2008), dalam menyelesaikan suatu masalah, sebelumnya perlu dikaji apa saja faktor-faktor yang melatar belakangi munculnya suatu permasalahan tersebut. Adapun faktor-faktor yang melatar belakangi terjadinya kemiskinan diantaranya adalah bencana alam yang belakangan ini banyak terjadi di Indonesia, minimnya investasi yang masuk serta pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai perusahaan. Juga karena kebijakan pemerintah misalnya, kenaikan harga BBM yang disusul dengan melambungnya harga berbagai kebutuhan pokok. Selain dari faktor diatas  keterpencilan letak suatu wilayah juga berpotensi menjadi sumber tumbuhnya kemiskinan. Hal ini disebabkan karena masyarakat terpencil belum memiliki akses bagi pemenuhan kebutuhan dalam hidupnya.

Di antara beberapa faktor diatas sebenarnya ada faktor yang lebih utama untuk ditangani yaitu faktor sumber daya manusia (SDM). Kemiskinan sangat erat jika di hubungkan dengan kualitas SDM. Jika SDM berkualitas, maka kemiskinan akan dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Begitu juga sebaliknya, jika kualitas SDM rendah maka butuh waktu lama dan ditambah dengan hambatan-hambatan yang di hadapi nantinya untuk mengentaskan rakyat dari belenggu kemiskinan. SDM yang berkualitas merupakan hasil konstruksi dari pendidikan yang terarah.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mihic dkk. (2015) yang menemukan bahwa 72% dari 36 perusahaan menyatakan bahwa inovasi termasuk dalam tiga prioritas utama pada kegiatan operasional bisnis suatu perusahaan. Oleh sebab itu, saat ini setiap organisasi mengharapkan karyawan-karyawannya lebih kreatif, inovatif dan ikut terlibat dalam menangani perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat ini (Echebiri, 2020). Hasil penelitian Sundah dkk. (2017) yang dilakukan pada 44 pengusaha Ikan Asap di Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung menemukan bahwa sikap kerja yang utama bagi para pengusaha untuk menjadi sukses adalah disiplin, jujur, tekun, kerja sama, kreatif, berani mengambil resiko, hemat dan inovatif. Inovasi merupakan sikap yang dapat ditunjukkan oleh karyawan untuk  mampu mengembangkan dan/atau mendukung pengembangan ide-ide baru dan mengupayakan penggunaan teknologi yang baru (Sundah, 2018).



Berbagai karakteristik orang yang kreatif menurut Hadiyati (2011) adalah (1) terbuka terhadap pengalaman, (2) suka memperhatikan dan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa, (3) kesungguhan, (4) menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan, (5) toleransi terhadap sesuatu yang tidak jelas, (6) independen dalam mengambil keputusan, berpikir dan bertindak, (7) memerlukan dan mengasumsikan otonomi, (8) percaya diri, (9) tidak menjadi subjek dari standar dan kendali kelompok, (10) rela mengambil resiko yang diperhitungkan, (11) gigih, (12) sensitif terhadap permasalahan, (13) lancar-kemampuan untuk menghasilkan ide-ide yang banyak, (14) fleksibel keaslian, (15) responsive terhadap perasaan, (16) terbuka terhadap fenomena yang belum jelas, (17) motivasi, (18) bebas dari rasa takut gagal, (19) berpikir dalam imajinasi, dan (20) selektif.

Manajemen SDM merupakan bagian yang terintegrasi dengan kegiatan operasional bisnis termasuk menjadi mitra operasional bisnis yang memahami tentang bisnis dan manajemen SDM menyediakan pelayanan bagi pemangku kepentingan eksternal dan internal yang lebih efektif (de Bruyn dan Roodt, 2009). Dapat dikemukakan pula bahwa strategi pengembangan SDM merupakan kebijakan pengelolaan karyawan yang diintegrasikan dengan strategi organisasi/perusahaan dan dapat digunakan untuk mendorong budaya organisasi sehingga para karyawan memiliki nilai dan kualitas kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan akan pencapaian visi, misi dan tujuan dan menjadi sumber keunggulan bersaing bagi individu dan perusahaan/organisasi.

Salah satu dasar pengembangan SDM berbasis inovasi adalah melakukan pemetaan/identifikasi kompetensi SDM yang kreatif dan inovatif pada setiap aktivitas kerja pada unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya. dasar pemetaan dilakukan dengan objektif, adil dan tentu saja sesuai dengan kebutuhan pengembangan SDM dan kebutuhan pencapaian visi, misi dan tujuan perusahaan/organisasi serta strategi perusahaan. Cania (2014) mendukung pandangan ini dengan mengemukakan bahwa perusahaan/organisasi perlu menyadari tentang harapan yang diinginkan oleh para karyawan sehingga mereka dapat menunjukkan kompetensi mereka, termotivasi dan berperilaku dengan cara yang diperlukan untuk pencapaian tujuan perusahaan/organisasi.

Perhatian yang terarah bagi pemenuhan kebutuhan para karyawan tentu saja akan memberikan kepuasan kerja yang tinggi dan berdampak positif bagi peningkatan produktivitas kerja karyawan dan kinerja perusahaan, sedangkan pelayanan yang maksimal bagi para konsumen/pelanggan akan meningkatkan kepuasan konsumen dan loyalitas pelanggan pada perusahaan/organisasi akan tetap dipertahankan. Bahkan dengan pelayanan yang maksimal bagi para pelanggan akan menjadi media promosi secara gratis bagi perusahaan/organisasi sehingga dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan omzet penjualan dan jumlah konsumen/pelanggan pada perusahaan/organisasi.



Mihic dkk. (2015) menyimpulkan dari hasil penelitian mereka bahwa penerapan sistem penghargaan sangat memotivasi karyawan yang kemudian lebih bersedia untuk menawarkan ide-ide baru dan mereka akan mengambil bagian dalam membangun budaya perusahaan/organisasi yang menghargai inovasi. Di samping itu pula, lebih dari setengah perusahaan menghargai inovasi semata-mata dengan menaikan gaji, bonus lebih besar, ataupun hadiah uang tunai. Dalam prakteknya bahwa mengusulkan ide-ide baru dan menciptakan budaya organisasi yang merangsang kreativitas dan inovasi di semua bidang pada perusahaan/organisasi sebaiknya didorong melalui kombinasi pemberian penghargaan baik secara nyata dan tidak berwujud.

Sehingga perlu adanya kerjasama antara karyawan dengan perusahaan agar terciptanya kenyamanan dalam berbisnis. Selain itu karyawan juga berhak mendapatkan hak mereka dalam meningkatkan kualitas kinerjanya. Contohnya adalah suatu perusahaan mengadakan pelatihan, pembinaan dan pendidikan. Hal ini bertujuan agar dapat menunjang kinerja karyawan dalam mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan.

 

Daftar Pustaka :

Cania, L. (2014). The impact of strategic human resource management on organizational performance. Economia. Seria Management 17(2), 373-383.

de Bruyn, L., Roodt, G. (2009). Applying the criteria of Ulrich and Brockbank for the assessment of the role of human resources as a strategic business partner in a mining company. SA Journal of Human Resource Management 7(1), 176-186. DOI: 10.4102/sajhrm.v13i1.724

Echebiri, C. (2020). An empirical study in to the individual level antecedents to employee driven innovation. Technology Innovation Management Review 10(6), 42-52.

Hadiyati, E. (2011). Kreativitas dan inovasi berpengaruh terhadap kewirausahaan usaha kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan 13(1), 8-16

Mihic, A. O., Umihanic, A., Fazlovic, S. (2015). The role of organizational innovation in achieving and maintaining company's business excellence. Journal of Contemporary Management Issues 20(1), 79-100

Qurrota A’yun. 2008. Bicara Kemiskinan, Bicara SDM. elfalasy88. wordpress. com

Sundah, D.I.E., Langi, C., Maramis, D.R.S., Tawalujan, L. (2017). Developing entrepreneural competencies for successful business model canvas. Proceeding of the 2nd International Joint Conference on Science and Technology (IJCST) 2017, Bali-Indonesia, 27-28 September2017. IOP Conferences Series: Journal of Physics 953, 012040. DOI: 10.1088/1742-6596/953/1/012040

Sundah, D.I.E. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Manado : Percikan Hati.

0 komentar:

Posting Komentar