19.10.21

MERASA MINDER DAN SELALU DIBAWAH ORANG LAIN? SAATNYA GROW UP

 

Tugas Essay Wajib Psikologi Inovasi Semester

 Ganjil 2021/2022 

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, MA

Adnan Askuri/19310410060 


 


Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Bagi sebagian orang untuk berkesinambungan hidup sebagai manusia sosial sangatlah susah terlebih bagi orang yang cenderung bersifat introvert, Dirinya seakan selalu menilai dirinya dibawah oranglain dan tidak bisa lebih dari orang lain, padahal nyatanya kebanyakan orang yang berkepribadian introvert lebih kreatif dan cepat menemukan solusi masalah. Seperti pendapat Cattel (dalam Nuqul, 2006. Hal : 24) menyebutkan, kepribadian merupakan suatu prediksi mengenai apa yang dilakukan seseorang terhadap situasi yang dihadapi.

            Untuk mengatasi rasa minder memang susah tetapi kita bisa meminimalisir rasa minder dengan pelan-pelan mengubah perspektif pikiran kita untuk tidak terlalu memikirkan pendapat oranglain, kita bisa belajar untuk menjadi dirisendiri didepan khalayak, dengan adanya kebiasaan menjadi diri sendiri didepan oranglain kita bisa mengatasi rasa minder yang berlebih.


 

            Sekarang saatnya kita bertumbuh, lawan rasa minder dengan tips berikut :

1.Pikirkan tentang cara Anda merasa nyaman layaknya Anda berada di sekitar orang-orang yang telah Anda kenal, dengan begitu Anda bisa bertindak dan bersikap lebih spontan. Dalam situasi bertemu dengan orang yang baru Anda kenal, jangan biarkan rasa percaya diri Anda memudar. Cobalah untuk tidak minder, tetap bersikap tenang dan senyuman mungkin bisa menjadi senjata ampuh bagi Anda ditambah dengan sapaan-sapaan ramah.

2. Hindari terlalu memperhatikan diri Anda sendiri. Tentu saja, Anda boleh sedikit memikirkan tentang bagaimana Anda akan melakukan perbicangan dengan orang banyak, tapi hindari seluruh fokus Anda tercurah pada kata-kata apa yang akan Anda keluarkan dari mulut Anda sendiri dan perasaan Anda. Selanjutnya Anda akan mulai merasa gugup sendiri biasanya, tarik nafas dalam-dalam untuk beberapa kali akan meredakan perasaan itu.

3. Buat pertanyaan terbuka pada semua orang. Banyak orang yang lebih senang bicara tentang diri mereka sendiri, dan temukan sebuah topik yang membuat orang lain tertarik. Seperti; kondisi cuaca pada hari ini, kondisi jalanan yang Anda atau mereka lewati, dll. Apa yang membuat mereka tertarik akan membuat perbicangan berjalan menyenangkan bagi semua orang. Hindari mengajukan pertanyaan yang memungkinkan jawabannya hanya ya atau tidak.

4. Berhentilah percaya pada imajinasi Anda. Mungkin Anda pernah membuat gambaran tentang sebuah liburan yang menyenangkan dan pada kenyataanya jauh berbeda dari yang Anda bayangkan. Itu menunjukan betapa tak dapat dipercayanya bayangan kita sendiri. Berhentilah memikirkan apa yang dipikirkan orang lain, karena apa yang dipikiran orang lain tentang Anda, belum tentu sama persis seperti bayangan Anda.

5. Nikmati waktu Anda. Hindari mengatakan hal-hal tanpa berpikir terlebih dulu. Ajukan pertanyaan, dan jika mendapat pertanyaan, Anda dapat mempertimbangkan jawaban terlebih dahulu sebagai tanggapan Anda, jangan asal menjawab tanpa berpikir. Jawaban yang diluncurkan dengan perlahan merupakan cara bersikap santai.

 

Daftar Pustaka :

 Cattell, R.B.& A.K.S.Cattell. (1960). Handbook for the individual or group,
culture fair intelligence test. Scala 3 form A dan B. Illinois: Institute from
personality and ability testing.

http://etheses.uin-malang.ac.id › 08410050_Bab_2PDf
 
Sumber Gambar : 
https://cantik.tempo.co/read/1081279/9-ciri-orang-yang-tidak-percaya-diri-anda-termasuk

0 komentar:

Posting Komentar