15.10.21

MENJADI MAHASISWA SEKALIGUS KARYAWAN YANG INOVATIF

 

TUGAS PSIKOLOGI INOVASI

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.

Imelta Indriyani Alfiah/ 19310410062

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Semakin bertambahnya kebutuhan pasti membuat pusing kepala, memaksa kita untuk memutar otak mencari cara untuk melakukan resiliensi. Resiliensi merupakan stamina emosional yang digunakan untuk menjelaskan individu yang menunjukkan keberanian dan kemampuan untuk beradaptasi di tengah situasi sulit atau kemalangan yang dialaminya (Wagnild & Young, 1993). Berangkat dari pengalaman saya yang berstatus sebagai seorang mahasiswi kelas regular dan karyawati, sedikit banyak membatasi ruang gerak. Bagaimanapun, di tempat kerja saat ini saya masih memiliki tanggung jawab yang harus dikerjakan.

Mengenyam pendidikan setinggi mungkin merupakan sebuah impian bagi banyak orang. Disaat yang bersamaan, biaya yang dikeluarkan untuk kuliah tidaklah sedikit. Meski saya adalah salah satu mahasiswi yang mendapatkan beasiswa internal dari kampus, demi mengurangi beban orangtua dalam membiayai kebutuhan, saya memilih untuk kuliah sambil kerja. Bukan perkara mudah melakukan dua pekerjaan dalam satu waktu. Apalagi kuliah yang saya ikuti adalah kelas reguler. Tentunya ada tantangan yang harus dihadapi dengan penuh semangat dan pantang menyerah agar bisa mandiri dalam membiayai segala sesuatunya. 

Bekerja sebagai seorang karyawati salah satu kantor notaris di Kabupaten Gunungkidul, dengan situasi pemasukan kantor yang tidak stabil selama masa pandemi, mengharuskan saya untuk bisa bertahan hidup mencari tambahan uang dengan berinovasi. Individu memerlukan kapasitas psikologis untuk mengatasi kesulitan dan terus membuat kemajuan dalam menjalankan proses inovasi tersebut (Luthans, Youssef, & Avolio, 2007). Ketika menciptakan ide, individu mendorong kapabilitas emosi dan kognitifnya untuk mencari, mengidentifikasi ataupun mengkombinasikan informasi untuk mendapatkan ide yang relevan (Amir, 2015). 

Mengambil job freelance digital marketing salah satu produk olahan UMKM lokal Kabupaten Gunungkidul adalah salah satu hal yang saya lakukan. Internet adalah tempat yang cukup luas untuk mencari job freelance. Saya sendiri tetap bisa bekerja di kantor dan mendapat penghasilan tambahan dari rumah.Sebagai tim digital marketing tugas saya mendesain poster produk-produk yang ada untuk diunggah di media sosial dan ruang belanja online milik UMKM yang bersangkutan. 

Menjadi tentor disalah satu lembaga bimbingan belajar saat libur kerja dan di malam hari usai bekerja juga merupakan pekerjaan sampingan saya. Membimbing pembelajaran serta pengerjaan tugas sekolah adik-adik SD dan SMP di desa saya dengan datang langsung ke rumah peserta bimbel maupun sistem bimbel kelompok.

Tidaklah mudah memang untuk mencari tambahan pemasukan. Ada skill dan pengetahuan tertentu yang harus kita miliki untuk menunjangnya. Tips dari saya adalah tentukan terlebih dahulu kegiatan mana yang menjadi prioritas. Jika mengambil kuliah reguler, dan sudah berposisi sebagai pegawai atau karyawan itu artinya jika kita perlu mencari kerja tambahan, carilah pekerjaan dengan waktu yang lebih fleksibel.

REFERENSI

Amir, M. T. (2015). Validation of innovative behavior as a multidimensional construct. Jurnal     Manajemen Teknologi, Vol. 14, No. 1, 66-80. doi:http://dx.doi.org/10.12695/jmt.2015.14.1.5

Luthans, F., Youssef, C. M., & Avolio, B. J. (2007). Psychological capital: Developing the human competitive edge. New York: Oxford University Press. doi:10.1093/acprof:oso/9780195187526.001.0001

Wagnild, G. M., & Young, H. M. (1993). Development and Psychometric Evaluation of the Resilience Scale. Journal of Nursing Measurement, Vol. 1, No. 2, 165-178.

1 komentar: