29.6.21

STRATEGI KURANGI SAMPAH PLASTIK

 

STRATEGI KURANGI SAMPAH PLASTIK

Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A


 

Poppy Intan Permatasari/19310410013 

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Sampah menjadi perbincangan diberbagai negara, salah satunya di Indonesia. Sampah juga menjadi permasalahan yang sangat pelik dan tidak mudah untuk bisa diselesaikan dengan cepat, karena sampai kapanpun sampah akan tetap menjadi perbincangan. Tidak bisa dipungkiri, produksi sampah di Indonesia setiap harinya mencapai 175.000 ton. Dimana setiap individu per harinya bisa memproduksi  sampai 0.7 kg sampah. Hal ini membuat Indonesia menduduki peringkat ke 2 sebagai negara yang memproduksi sampah paling banyak setelah China ( Shinta, Daihani & Patkmahy, 2019).

Sampah terbanyak yang dihasilkan adalah sampah dari sisa makanan ataupun sampah plastik. Dimana didalam kehidupan sehari-hari sampah ini akan kita hasilkan selama masih malakukan aktivitas. Dimana ada manusia, disitu pasti ada sampah (Tondok, 2008). Oleh karena itu, manusia akan selalu berdekatan dan berhubungan erat dengan yang namanya sampah. Namun, didalam banyaknya sampah yang dihasilkan tersebut semuanya tidak terlepas dari perilaku manusianya sendiri. Dimana masih banyak kita jumpai perilaku manusia yang tidak peduli dan kurang akan kesadaran terhadap sampah. Dengan kata lain, jika suatu masyarakat bermasalah dengan sampah, sebenarnya masyarakat tersebut yang bermasalah dengan dirinya (Shinta, 2019).

Persoalan klasikal yang terjadi terkait sampah terutama sampah plastik yaitu karena penggunaannya tidak bisa dikurangi atau di stop. Hal ini terjadi karena barang dari plastik harganya murah, tentunya kita akan sangat mudah menggunakan semua barang yang berasal dari plastik. Selain itu, semua peralatan yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti alat olahraga, medis, rumah tangga dan hampir seluruh kemasan makanan sekarang menggunakan bahan yang berasal dari plastik. Tentunya hal ini nantinya akan menimbulkan timbunan sampah yang banyak, serta akan menjadi momok yang sangat menakutkan disetiap belahan dunia terutama di Indonesia. Mengingat sampah plastik ini merupakan sampah yang sangat lama untuk bisa terurai yaitu bisa mencapai sepuluh tahun hingga ratusan tahun.

Jadi, strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah yang terjadi terutama terkait sampah plastik yaitu dimulai dari kita sebagai milenial harus sadar akan penggunaan sampah dan memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar rumah terkait sampah. Karena kegiatan ini lebih efisien dan efektif jika terlaksa dengan baik di skala kecil seperti di sekitar rumah atau desa tempat tinggal. Kegiatan atau edukasi yang dilakukan yaitu dengan memberikan penjelasan beberapa poin seperti cara mengurangi penggunaan kantong plastik dan menggantinya dengan tas belanjaan sendiri yang dibawa dari rumah. Untuk sedotan biasanya menggunakan sedotan plastik sebaiknya diganti dengan menggunakan sedotan stainless steel atau sedotan silikon. Kita beraktivitas diluar rumah membawa botol minuman sendiri dari rumah. Serta membiasakan diri untuk masak dirumah, walaupun perilaku ini sulit untuk orang yang sibuk dengan pekerjaan tetapi kalau individu tersebut mempunyai rasa peduli terhadap lingkungan pastinya dia akan menerapkan hal ini.


Perilaku tersebut memang sangat sederhana, tetapi dengan cara sederhana ini kita bisa menyelamatkan dunia dari ancaman sampah beberapa tahun kedepan. Kalau bukan kegiatan positif ini dimulai dari kita sendiri, mau dimulai dari siapa. Yuk sama-sama kurangi sampah plastik dan jadikan Indonesia bebas dan berkurang persoalan sampah.

 

Daftar Pustaka :

Shinta, A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish.

https://www.researchgate.net/publication/350466459_Memuliakan_Sampah_Konsep_dan_Aplikasinya_di_Dunia_Pendidikan_dan_di_Masyarakat

Shinta, A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste management based on community empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11.https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf

Tondok, M. S. (2008). Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya Post. 20 Juli.

 

Sumber Gambar :

https://yoursay.suara.com/news/2020/03/04/125908/kurangi-sampah-plastik-lautan-apa-strategi-indonesia (diakses pada 29 Juni 2021)

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.seva.id%2Fblog%2Flangkah-mudah-mengurangi-sampah-plastik-di-rumah-102019%2F&psig=AOvVaw2Ck0y239wiZQBjzrab7RFz&ust=1625070118679000&source=images&cd=vfe&ved=2ahUKEwiysMWKoL3xAhXKPLcAHcjOBrEQr4kDegUIARC-AQ (diakses pada 29 Juni 2021)

1 komentar: