STRATEGI
KURANGI SAMPAH PLASTIK
Ujian
Akhir Semester Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
Poppy Intan Permatasari/19310410013
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Sampah
menjadi perbincangan diberbagai negara, salah satunya di Indonesia. Sampah juga
menjadi permasalahan yang sangat pelik dan tidak mudah untuk bisa diselesaikan
dengan cepat, karena sampai kapanpun sampah akan tetap menjadi perbincangan.
Tidak bisa dipungkiri, produksi sampah di Indonesia setiap harinya mencapai
175.000 ton. Dimana setiap individu per harinya bisa memproduksi sampai 0.7 kg sampah. Hal ini membuat
Indonesia menduduki peringkat ke 2 sebagai negara yang memproduksi sampah
paling banyak setelah China ( Shinta, Daihani & Patkmahy, 2019).
Sampah
terbanyak yang dihasilkan adalah sampah dari sisa makanan ataupun sampah
plastik. Dimana didalam kehidupan sehari-hari sampah ini akan kita hasilkan
selama masih malakukan aktivitas. Dimana ada manusia, disitu pasti ada sampah
(Tondok, 2008). Oleh karena itu, manusia akan selalu berdekatan dan berhubungan
erat dengan yang namanya sampah. Namun, didalam banyaknya sampah yang
dihasilkan tersebut semuanya tidak terlepas dari perilaku manusianya sendiri.
Dimana masih banyak kita jumpai perilaku manusia yang tidak peduli dan kurang
akan kesadaran terhadap sampah. Dengan kata lain, jika suatu masyarakat
bermasalah dengan sampah, sebenarnya masyarakat tersebut yang bermasalah dengan
dirinya (Shinta, 2019).
Persoalan
klasikal yang terjadi terkait sampah terutama sampah plastik yaitu karena
penggunaannya tidak bisa dikurangi atau di stop. Hal ini terjadi karena barang
dari plastik harganya murah, tentunya kita akan sangat mudah menggunakan semua
barang yang berasal dari plastik. Selain itu, semua peralatan yang kita gunakan
dalam kehidupan sehari-hari seperti alat olahraga, medis, rumah tangga dan
hampir seluruh kemasan makanan sekarang menggunakan bahan yang berasal dari
plastik. Tentunya hal ini nantinya akan menimbulkan timbunan sampah yang
banyak, serta akan menjadi momok yang sangat menakutkan disetiap belahan dunia
terutama di Indonesia. Mengingat sampah plastik ini merupakan sampah yang
sangat lama untuk bisa terurai yaitu bisa mencapai sepuluh tahun hingga ratusan
tahun.
Jadi,
strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah yang terjadi
terutama terkait sampah plastik yaitu dimulai dari kita sebagai milenial harus
sadar akan penggunaan sampah dan memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar rumah
terkait sampah. Karena kegiatan ini lebih efisien dan efektif jika terlaksa
dengan baik di skala kecil seperti di sekitar rumah atau desa tempat tinggal.
Kegiatan atau edukasi yang dilakukan yaitu dengan memberikan penjelasan
beberapa poin seperti cara mengurangi penggunaan kantong plastik dan
menggantinya dengan tas belanjaan sendiri yang dibawa dari rumah. Untuk sedotan
biasanya menggunakan sedotan plastik sebaiknya diganti dengan menggunakan
sedotan stainless steel atau sedotan silikon. Kita beraktivitas diluar rumah
membawa botol minuman sendiri dari rumah. Serta membiasakan diri untuk masak
dirumah, walaupun perilaku ini sulit untuk orang yang sibuk dengan pekerjaan
tetapi kalau individu tersebut mempunyai rasa peduli terhadap lingkungan
pastinya dia akan menerapkan hal ini.
Perilaku
tersebut memang sangat sederhana, tetapi dengan cara sederhana ini kita bisa
menyelamatkan dunia dari ancaman sampah beberapa tahun kedepan. Kalau bukan
kegiatan positif ini dimulai dari kita sendiri, mau dimulai dari siapa. Yuk
sama-sama kurangi sampah plastik dan jadikan Indonesia bebas dan berkurang
persoalan sampah.
Daftar
Pustaka :
Shinta,
A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia
pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish.
https://www.researchgate.net/publication/350466459_Memuliakan_Sampah_Konsep_dan_Aplikasinya_di_Dunia_Pendidikan_dan_di_Masyarakat
Shinta,
A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste
management based on community empowerment as the basis of the health national
resilience. Proceeding Optimizing Public Health for Sustainable Global
Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th International Symposium of
Public Health. Griffith University, Gold Coast Campus, Queensland, Australia,
October 29th-30th, pp.
6-11.https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf
Tondok,
M. S. (2008). Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya Post. 20
Juli.
Sumber
Gambar :
https://yoursay.suara.com/news/2020/03/04/125908/kurangi-sampah-plastik-lautan-apa-strategi-indonesia
(diakses pada 29 Juni 2021)
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.seva.id%2Fblog%2Flangkah-mudah-mengurangi-sampah-plastik-di-rumah-102019%2F&psig=AOvVaw2Ck0y239wiZQBjzrab7RFz&ust=1625070118679000&source=images&cd=vfe&ved=2ahUKEwiysMWKoL3xAhXKPLcAHcjOBrEQr4kDegUIARC-AQ (diakses pada 29 Juni 2021)
wah terimakasih kak edukasinya
BalasHapus