Essay
Psikologi Lingkungan
Kharisma
Ayu Mutiara Dewi
19310410070
Plogging
adalah salah satu kegiatan jogging yang disertai memungut sampah. Kegiatan ini
dapat dilakukan di jalan, taman atau tempat terbuka lainnya. Adapun manfaat
dari plogging yaitu mengencangkan otot karena saat memungut sampah tubuh akan
berjongkok yang menyerupai gerakan squat. Gerakan ini mampu menjaga denyut dan
kinerja jantung, serta membentuk otot bokong dan paha. Selain bermanfaat untuk
tubuh, plogging dapat merubah lingkungan yang bersih. Dengan memungut sampah di
jalanan, lingkungan akan terbebas dari sampah yang dapat menimbulkan penyakit.
Kebersihan
adalah unsur pokok yang menjadi cerminan kesehatan sehari-hari setiap individu
manusia. UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya dicapai melalui penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang berkaitan erat dengan kebersihan. Manusia wajib
menjaga kebersihan badan dan kebersihan lingkungannya. Kebersihan badan
merupakan kebersihan diri sendiri meliputi mandi, mencuci tangan, menggunakan
pakaian bersih, dan menggosok gigi. Kebersihan lingkungan merupakan kebersihan
sekitar manusia, yaitu kebersihan tempat umum, kebersihan rumah, dan kebersihan
tempat kerja. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan
jalan di depan rumah dari sampah. Menurut Buhungo (2012), kebersihan lingkungan
merupakan suatu keadaan yang bebas dari segala kotoran dan penyakit, yang dapat
merugikan aspek kegiatan dan perilaku lingkungan masyarakat.
Itulah
menjadi alasan saya, selain karena saya juga kadang jogging dipagi hari maupun
sore, tidak ada salahnya melakukan plogging juga. Pada hari pertama plogging
saya mulai pada sore hari sekitar pukul 15.30 WIB saya jogging sampai desa
sebelah. Biasanya saya jogging dengan adik saya. Dengan bermodal kamera dan
kantong plastik untuk tempat memungut sampah. Hari pertama itu saya mendapatkan
plastik plastik jajan dan beberapa botol minuman. Setelah dirasa sudah cukup
melelahkan saya pulang dan sampai dirumah pukul 17.00 WIB.
Pada
hari kedua saya mulai di pagi hari yaitu pukul 06.15 WIB sampai dengan 07.30
WIB, rute kali ini hanya didesa saya saja. Kali ini banyak sekali sampah di
musholla. Sampah jajanan anak anak mengaji disana yang menjadi penyebab jalanan
yang begitu kotor. Saya mengambil sampah tersebut hingga setengah kantong
plastik yang saya gunakan. Setelah bersih saya kembali pulang.
Pada
hari ketiga saya plogging pada pukul 10.00 WIB sampai 11.30 WIB. Cuaca hari itu
tidak begitu panas. Saya memilih jam tersebut karena jam jam tersebut yang
sering digunakan untuk orang-orang yang ingin membakar kalori. Saya berlari
dari rumah dengan membawa kantong plastik ke arah sekitar desa. Disana saya
memungut sampah yaitu plastik plastik dan botol-botol mineral besar. Setelah
plastik saya penuh, saya pun pulang.
Hari
ke empat saya berlari di tepian sawah dekat lapangan desa saya, saya berlari
dan membersihkan sampah disekitar itu mulai pukul 16.00 WIB sampai dengan 15.00
WIB. Sampah yang saya dapat sebagian adalah botol mineral, plastik bungkus
sayur, dan kertas minyak. Mungkin itu sampah para petani yang sebelumnya
digunakan untuk tempat bekal mereka di sawah. Dan saya juga menemukan kerangka
layang-layang.
Sampah
sampah yang saya temukan saya bawa pulang dan saya pilah mana yang masih bisa
digunakan mana yang tidak. Contoh saya mengambil bekas botol mineral yang saya
akan rubah menjadi celengan karena saat itu adik saya butuh celengan. Daripada
membeli lebih baik menggunakan barang bekas yang telah dicuci bersih.
Maka
dari itu, plogging adalah kegiatan positif yang berguna sekali untuk kesehatan,
kesehatan fisik harus didukung pula dengan kesehatan dari lingkungan. Yaitu
lingkungan yang bersih terbebas dari sampah. Lingkungan kotor cenderung menjadi
sarang dari nyamuk atau penyakit. Jadi lakukan gerakan plogging untuk Indonesia
yang bersih terbebas dari penyakit. Gerakan cukup mudah untuk menjadikan
lingkungan bersih.
Referensi
Irawati. D. Y, B.
Hartono. Y, Marcella. O, (2019). Peningkatan Lingkungan Bersih dan Sehat di
Kampung Kalisari Timur I, Surabaya. Jurnal bakti saintek. Vol 3(2). Hal 47-52
0 komentar:
Posting Komentar