14.6.21

PENCEGAHAN UNTUK ANAK YANG MENJADI KORBAN BULLYING

 

PENCEGAHAN UNTUK ANAK YANG MENJADI KORBAN BULLYING

Nama: Jhuan Riswanda Anasay

Mata kuliah: psikologi sosial

Dosen pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya (Sejiwa, 2008). Remaja yang menjadi korban bullying lebih berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, baik secara fisik maupun mental.Walau identik dilakukan oleh kaum remaja, namun perudungan sebenarnya bisa terjadi di mana saja, termasuk di sekolah dasar, lingkungan kantor, masyarakat, secara online (cyber-bullying) hingga di dalam rumah.

Intervensi dari pihak lain sangat dibutuhkan dalam kasus-kasus perudungan. Kebanyakan kasus bullying yang berdampak ekstrim disebabkan oleh korban yang tidak mendapatkan pertolongan dari siapa pun. Dalam kasus yang cukup langka, anak-anak korban bullying mungkin akan menunjukkan sifat kekerasan. Seperti yang dialami seorang remaja 15 tahun di Denpasar, Bali, yang tega membunuh temannya sendiri karena dendamnya kepada korban. Pelaku mengaku kerap menjadi target bullying korban sejak kelas satu SMP. Akibat perbuatannya, pelaku yang masih di bawah umur ini dijerat dengan Pasal 80 ayat 3 Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, serta KUHP Pasal 340, 338, dan 351.

Dan berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan dalam Pencegahan untuk anak yang menjadi korban bullying:

1. Bekali anak dengan kemampuan untuk membela dirinya sendiri, terutama ketika tidak ada orang dewasa/ guru/ orang tua yang berada di dekatnya. Ini berguna untuk pertahanan diri anak dalam segala situasi mengancam atau berbahaya, tidak saja dalam kasus bullying. Pertahanan diri ini dapat berbentuk fisik dan psikis.

* Pertahanan diri Fisik : bela diri, berenang, kemampuan motorik yang baik (bersepeda, berlari), kesehatan yang prima.

* Pertahanan diri Psikis : rasa percaya diri, berani, berakal sehat, kemampuan analisa sederhana, kemampuan melihat situasi (sederhana), kemampuan menyelesaikan masalah.

2. Bekali anak dengan kemampuan menghadapi beragam situasi tidak menyenangkan yang mungkin ia alami dalam kehidupannya. Untuk itu, selain kemampuan mempertahankan diri secara psikis seperti yang dijelaskan di no. 1a. Maka yang diperlukan adalah kemampuan anak untuk bertoleransi terhadap beragam kejadian. Sesekali membiarkan (namun tetap mendampingi) anak merasakan kekecewaan, akan melatih toleransi dirinya.

3. Walau anak sudah diajarkan untuk mempertahankan diri dan dibekali kemampuan agar tidak menjadi korban tindak kekerasan, tetap beritahukan anak kemana ia dapat melaporkan atau meminta pertolongan atas tindakan kekerasan yang ia alami (bukan saja bullying). Terutama tindakan yang tidak dapat ia tangani atau tindakan yang terus berlangsung walau sudah diupayakan untuk tidak terulang.

4. Upayakan anak mempunyai kemampuan sosialisasi yang baik dengan sebaya atau dengan orang yang lebih tua. Dengan banyak berteman, diharapkan anak tidak terpilih menjadi korban bullying.

 

                Adapun masalah yang lebih mungkin diderita anak-anak yang menjadi korban bullying, antara lain munculnya berbagai masalah mental seperti depresi, kegelisahan dan masalah tidur yang mungkin akan terbawa hingga dewasa, keluhan kesehatan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut dan ketegangan otot, rasa tidak aman saat berada di lingkungan sekolah, dan penurunan semangat belajar dan prestasi akademis.

 

 

Daftar Pustaka:

Ariesto, A. (2009). Pelaksanaan Program

   Antibullying Teacher Empowerment.

TimSejiwa. (2008). Bullying: Panduan bagi Orang Tua dan Guru Mengatasi Kekerasan

    di Sekolah dan Lingkungan. Jakarta: Grasindo.

Sukiswanti, P. (2015, November 2). Remaja di Bali Nekat Bunuh Temannya

karena Sering Dibully. Retrieved Juni 12, 2017, from sindonews.com:      https://daerah.sindonews.com/read/105 8287/174/remaja-di-bali-nekat-bunuhtemannya-karena-sering-dibully1446470519

               

 

0 komentar:

Posting Komentar