29.6.21

 

MENGELOLA SAMPAH MENJAGA LINGKUNGAN KITA

Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan

Semester Genap 2020/2021

Dosen Pengampu : Dra. Arundati Shinta, MA

Tri Wahyu Ningsih (19310410026)

Orang yang mengerti dan berpartisipasi dalam pengelolaan sampah merupakan salah satu ciri pencapaian indeks orang pintar. Sayangnya, sampah yang berserakan atau banyaknya sampah yang dihasilkan lingkungan kita menunjukkan bahwa masih banyak perilaku yang perlu diperbaiki oleh masyarakat sekitar kita untuk mencapai tujuan tersebut. Perilaku peduli sampah berhubungan dengan perkembangan moral seseorang. Seseorang dengan perkembangan moral baik, maka akan peduli sampahnya, dan akan berusaha mencegah sampahnya mencemari lingkungan. Hal ini karena orang tersebut tahu bahwa sampah yang tidak dikelola dengan baik akan mencemari lingkungan dan akhirnya merusak ekosistem dan bumi. Jadi seseorang akan peduli dengan sampah karena alasan yang baik. Tetapi, tidak semua orang berpikir dan bertindak seperti orang ini, karena perkembangan moral seseorang berbeda karena adanya rangsangan dari lingkungan sekitar. (Shinta, 2019).

Sampah sampai saat ini masih menjadi masalah nasional, dan sampai saat ini belum ada solusi yang baik dan terbaik. Bahkan, seringkali menjadi masalah yang terjadi setiap tahun. Selama ini sebagian besar masyarakat masih menganggap sampah sebagai sampah yang tidak berguna, bukan sumber daya yang perlu dimanfaatkan. Masyarakat masih mengandalkan metode end-of-pipe untuk pengelolaan sampah, yaitu mengumpulkan, mengangkut dan membuang sampah ke tempat pembuangan akhir sampah. Pengelolaan sampah yang tidak ramah lingkungan akan merusak ketahanan kesehatan. Generasi muda juga rentan terhadap penyakit menular, yang menghambat perkembangan mereka sendiri dan pembangunan negara. Hal ini karena 50% kejadian di Indonesia terkait dengan polusi udara. Salah satunya berasal dari pembakaran sampah plastik. (Shinta, Daihani & Patimah, 2019).

Dalam Tondok, M. S. (2008) menyebutkan secara teori behaviorisme dikatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi faktor eksternal (lingkungan). Penganut teori ini memandang bahwa manusia sebagai manusia mesin. Perilaku kebiasaan membuang sampah di tempatnya, bisa dilakukan secara berulang. Hal ini terjadi karena adanya dorongan oleh faktor lingkungan. Cara mengurangai perilaku menyampah, bisa dilakukan dengan memberikan punishment atau reward. Penghargaan ini dilakukan dari hal terkecil lalu terbesar. Kita sebagai manusia diharapkan untuk mengelola sampah agar menjadi lebih bermanfaat sehingga lingkungan tetap terjaga.

Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkelanjutan, termasuk pengurangan dan pengolahan sampah. Selama ini pengelolaan sampah belum dilakukan sesuai dengan metode dan teknologi pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Tujuan pengelolaan sampah adalah menjadikan sampah bernilai ekonomis, mengubahnya menjadi bahan yang berwawasan lingkungan, ataupun menjga kebersihan lingkungan di sekitar kita. Dengan pengelolaan sampah rumah tangga yang tepat, kita dapat mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Berikut beberapa cara mengelola sampah yang bisa kita lakukan untuk menjaga lingkungan kita:

a.       Memisahkan sampah organik-non organik

b.      Mengelola sampah organic

c.       Mengelola sampah non organic

d.      Mengelola sampah yang berbahaya

e.       3R (Reduce, Reuse, and Recycle

 

 

Referensi

Shinta, A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish.

https://www.researchgate.net/publication/350466459_Memuliakan_Sampah_Konsep_dan_Aplikasinya_di_Dunia_Pendidikan_dan_di_Masyarakat

Shinta, A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste management based on community empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11.

https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf

Tondok, M. S. (2008). Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya Post. 20 Juli.

 

 


0 komentar:

Posting Komentar