MENGELOLA
SAMPAH MENJAGA LINGKUNGAN KITA
Ujian
Akhir Semester Psikologi Lingkungan
Semester
Genap 2020/2021
Dosen
Pengampu : Dra. Arundati Shinta, MA
Tri
Wahyu Ningsih (19310410026)
Orang
yang mengerti dan berpartisipasi dalam pengelolaan sampah merupakan salah satu
ciri pencapaian indeks orang pintar. Sayangnya, sampah yang berserakan atau
banyaknya sampah yang dihasilkan lingkungan kita menunjukkan bahwa masih banyak
perilaku yang perlu diperbaiki oleh masyarakat sekitar kita untuk mencapai tujuan
tersebut. Perilaku peduli sampah berhubungan dengan perkembangan moral
seseorang. Seseorang dengan perkembangan moral baik, maka akan peduli
sampahnya, dan akan berusaha mencegah sampahnya mencemari lingkungan. Hal ini
karena orang tersebut tahu bahwa sampah yang tidak dikelola dengan baik akan
mencemari lingkungan dan akhirnya merusak ekosistem dan bumi. Jadi seseorang
akan peduli dengan sampah karena alasan yang baik. Tetapi, tidak semua orang
berpikir dan bertindak seperti orang ini, karena perkembangan moral seseorang
berbeda karena adanya rangsangan dari lingkungan sekitar. (Shinta,
2019).
Sampah
sampai saat ini masih menjadi masalah nasional, dan sampai saat ini belum ada
solusi yang baik dan terbaik. Bahkan, seringkali menjadi masalah yang terjadi
setiap tahun. Selama ini sebagian besar masyarakat masih menganggap sampah
sebagai sampah yang tidak berguna, bukan sumber daya yang perlu dimanfaatkan.
Masyarakat masih mengandalkan metode end-of-pipe untuk pengelolaan sampah,
yaitu mengumpulkan, mengangkut dan membuang sampah ke tempat pembuangan akhir
sampah. Pengelolaan sampah yang tidak ramah lingkungan akan merusak ketahanan
kesehatan. Generasi muda juga rentan terhadap penyakit menular, yang menghambat
perkembangan mereka sendiri dan pembangunan negara. Hal ini karena 50% kejadian
di Indonesia terkait dengan polusi udara. Salah satunya berasal dari pembakaran
sampah plastik. (Shinta, Daihani & Patimah, 2019).
Dalam
Tondok, M. S. (2008) menyebutkan secara teori
behaviorisme dikatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi faktor eksternal
(lingkungan). Penganut teori ini memandang bahwa manusia sebagai manusia mesin.
Perilaku kebiasaan membuang sampah di tempatnya, bisa dilakukan secara
berulang. Hal ini terjadi karena adanya dorongan oleh faktor lingkungan. Cara
mengurangai perilaku menyampah, bisa dilakukan dengan memberikan punishment
atau reward. Penghargaan ini dilakukan dari hal terkecil lalu terbesar. Kita
sebagai manusia diharapkan untuk mengelola sampah agar menjadi lebih bermanfaat
sehingga lingkungan tetap terjaga.
Pengelolaan
sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkelanjutan, termasuk
pengurangan dan pengolahan sampah. Selama ini pengelolaan sampah belum
dilakukan sesuai dengan metode dan teknologi pengelolaan sampah yang berwawasan
lingkungan sehingga berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan
lingkungan. Tujuan pengelolaan sampah adalah menjadikan sampah bernilai
ekonomis, mengubahnya menjadi bahan yang berwawasan lingkungan, ataupun menjga
kebersihan lingkungan di sekitar kita. Dengan pengelolaan sampah rumah tangga
yang tepat, kita dapat mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Berikut
beberapa cara mengelola sampah yang bisa kita lakukan untuk menjaga lingkungan kita:
a. Memisahkan
sampah organik-non organik
b. Mengelola
sampah organic
c. Mengelola
sampah non organic
d. Mengelola
sampah yang berbahaya
e. 3R
(Reduce, Reuse, and Recycle
Referensi
Shinta, A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di
dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish.
https://www.researchgate.net/publication/350466459_Memuliakan_Sampah_Konsep_dan_Aplikasinya_di_Dunia_Pendidikan_dan_di_Masyarakat
Shinta, A., Daihani, D.U. &
Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste management based on community
empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for
Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th
International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast
Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11.
https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf
Tondok, M. S. (2008).
Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian
Surabaya Post. 20 Juli.
0 komentar:
Posting Komentar