Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A.
Wahyu Hidayah ( 19310410052)
Fakultas Psiklogi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Sampah adalah barang atau benda yang telah habis nilai manfaatnya. Definisi ini menimbulkan kesan negatif yang menjadikan sampah dipandang sebagai benda yang harus segera disingkirkan dari halaman rumah apapun caranya namun masyarakat cenderung tidak peduli pada sampah yang bertebaran di luar halamannya sendiri (Shinta, 2019). Tentu paradigma tentang pengertian sampah ini harus diubah agar masyarakat memiliki kesadaran untuk mengelola sampahnya masing-masing sehingga permasalahan lingkungan karena sampah dapat terminimalisir. Masih buruknya manajemen sampah serta masih rendahnya kepedulian lingkungan yang dalam hal ini adalah pengelolaan sampah terutama pada generasi milenialnya sehingga Indonesia akan menjadi negara yang akan membangun negaranya di masa depan karena generasi mudanya akan mudah tertular penyakit (Shinta dkk, 2019).
Di Era globalisasi saat ini persoalan
lingkungan dan sampah plastik menjadi isu global (mendunia), salah satu
penyebab kerusakan lingkungan adalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh
limbah sampah plastik yang dihasilkan oleh manusia. Sampah plastik menjadi
masalah yang perlu mendapat perhatian serius semua pihak di tanah air termasuk
para generasi milineal. Peran generasi milenial dalam pengelolaan sampah
plastik sangat dibutuhkan, generasi milenial harus menjadi pionir penyelesaian
masalah sampah. Sehingga Indonesia dapat terbebas dari sampah dan masyarakatnya
dapat hidup dengan bersih dan sehat. Mereka yang hidup di era digital ini mudah memberikan
pengaruh untuk melakoni suatu perubahan salah satunya menyoal isu
lingkungan yang berkaitan dengan pengurangan sampah atau gaya hidup minim
sampah.
Sampah kebanyakan lahir dari ketidakmampuan
manusia mengatakan cukup terhadap kebutuhannya. Dengan kata lain, sampah banyak
yang tercipta dari gaya hidup (life style) manusia yang melampaui kebutuhannya
(Tondok,2018). Maka perubahan gaya hidup harus digerakkan. Gaya hidup minim
sampah atau zero waste merupakan salah satu langkah strategis untuk mengurangi
produksi sampah akibat gaya hidup berlebihan manusia. Manusia
pada dasarnya adalah makhluk menyampah. Tidak dapat dipungkiri, sampah adalah
sesuatu yang melekat, tidak dapat dapat dilepaskan dari hidup manusia. Di mana
ada manusia, di situ pasti ada sampah. Sampah merupakan konsekuensi hidup,
karena setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah (Tondok,
2008).
Mengapa generasi milenial sering di
sebut-sebut dalam suatu perubahan? Sebab pada diri kaum muda banyak potensi
yang bisa diharapkan. Generasi milenial menyukai tantangan baru sehingga
fleksibel terhadap perubahan dan mampu melakukan perubahan. Generasi Milineal
sebagai agent of change dapat melakukan perubahan-perubahan kecil mengurangi
sampah dengan cara membawa tas sendiri sebagai cara mengganti kantong plastik
saat akan berbelanja baik di pasar maupun swalayan, membawa botol minum sendiri
selain mengurangi sampah juga bisa lebih hemat daripada membeli air minum
kemasan, pakai lap kain dan sapu tangan sebagai pengganti tisu dapur dan
penggunaan tisu pada umumnya. Lap kain dan sapu tangan bisa dicuci dan digunakan
selain menimbulkan sampah penggunaan tisu juga boros, beralih menggunakan
sedotan berbahan stainless yang bisa dicuci bersih sehingga dipakai berulang
kali, untuk kaum perempuan bisa beralih dari penggunaan pembalut sekali pakai
ke pembalut kain karena pembalut sekali pakai sama seperti popok sekali pakai,
tidak bisa terurai.
Shinta,
A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia
pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish. https://www.researchgate.net/publication/350466459_Memuliakan_Sampah_Konsep_dan_Aplikasinya_di_Dunia_Pendidikan_dan_di_Masyarakat.
Diakses tanggal 29 Juni 2021
Shinta,
A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste
management based on community empowerment as the basis of the health national
resilience. Proceeding Optimizing Public Health for Sustainable Global
Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th International Symposium of
Public Health. Griffith University, Gold Coast Campus, Queensland, Australia,
October 29th-30th, pp. 6-11. https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf.
Diakses tanggal 29 Juni 2021
Tondok, M. S. (2008). Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya Post. 20 Juli.
0 komentar:
Posting Komentar