29.6.21

Limbah Plastik dan Cara Penanggulangannya

Limbah Plastik dan Cara Penanggulangannya


Tulisan ini dibuat untuk Ujian Akhir Semester

Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A

Yohannes Tua Tambunan/ 19310420085

Permasalahan sampah menjadi suatu permasalahan yang penting namun hal itu sering diabaikan oleh masyarakat. Khususnya di daerah perkotaan  permasalahan ini adalah hal yang perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Banyak kasus yang terjadi masyarakat menjadikan sebuah tempat yang kosong untuk membuang sampah. Sampah-sampah yang terkumpul itu lama-lama menjadi banyak dan menumpuk. Semakin lama hal itu terjadi maka akan dapat mengganggu lingkungan. Mulai dari bau yang tidak sedap sampah pencemaran lingkungan.  

Tidak semua sampah yang terurai menghasilkan zat yang dapat diterima oleh tanah. Jika hal itu terjadi terus menerus maka akan mencemari tanah itu sendiri. Lalu tumbuhan sekitar daerah itu juga akan terdampak akibat tanah yang sudah tercemar tersebut. Mulai dari kematian organisme tumbuhan dan kerusakan pada lingkungan itu sendiri. 

Maka dari itu perlunya kesadaran dari setiap individu dalam bahaya limbah sampah plastik bagi lingkungan.Selain itu, pengetahuan tentang sampah plastik itu sendiri juga penting. Seperti, terdapat 2 jenis plastik yaitu thermoplastik dan thermosets. 

Jenis plastik pertama yaitu thermoplastik. Plastik ini merupakan plastik yang jika dipanaskan hingga suhu tertentu akan mencair dan dapat dibentuk kembali sesuai kebutuhan. Thermoplastik umumnya digunakan sebagai bahan pembuat botol kemasan dan dapat didaur ulang. Sedangkan jenis plastik kedua yaitu thermosets. Jenis plastik ini adalah plastik yang apabila dipanaskan tidak dapat mencair kembali. Plastik jenis ini digunakan sebagai bahan baku kantong plastik (Bajus dan Hajekova, 2010; Surono, 2013). 

Setelah mengetahui tentang jenis plastik itu kita juga harus mengetahui cara untuk mendaur ulang sampah itu sendiri.Salah satu cara menanggulangi limbah sampah itu sendiri dengan cara mendaur ulang sampah itu sendiri. Dalam Nasution, dkk (2015) tahapan mendaur ulang sampah plastik ada 5 tahap, yaitu : 

1. pemotongan yang merupakan tahapan pembuatan sampah kemasan plastik menjadi potongan-potongan kecil. Proses ini bertujuan untuk menyamarkan label produk, gambar, serta tulisan yang terdapat pada kemasan plastik sehingga produk yang dihasilkan tidak terlihat sebagai produk daur ulang dari sampah kemasan plastik 

2. pemanasan dan pelunakan, dilakukan pada potonganpotongan sampah kemasan plastik hasil dari proses pemotongan menggunakan mesin kempa dan heat gun. Tahapan ini bertujuan merekatkan potongan-potongan sampah kemasan plastik menjadi bentuk lembaran sehingga memudahkan pengaplikasian material tersebut di proses-proses selanjutnya 

3. pembentukan dan pencetakan, dimana proses pembentukan dilakukan dengan cara melunakkan material sampah plastik menggunakan teknik heat transfer kemudian dicetak. Pencetakan material sampah kemasan plastik dilakukan seperti proses pembentukan keramik menggunakan cetakan master yang terbuat dari material tahan panas seperti gypsum, silicon rubber, kayu, batu, dan sebagainya 

4. pengerjaan menanggunakan mesin atau machining adalah proses pembentukan material daur ulang dilakukan menggunakan alat pertukangan baik yang sederhana maupun yang canggih untuk mencapai suatu kondisi material yang diinginkan 

5. penghalusan atau proses finishing merupakan proses terakhir yang dilakukan setelah melalui proses-proses sebelumnya 

Namun, susahnya cara mendaur ulang sampah juga menjadi masalah utama bagi masyarakat. Maka itu cara terbaik adalah dengan membuang sampah pada tempatnya. Karena sampah yang kita buang pada tempatnya akan di daur ulang oleh pemerintah. Selain itu, kita juga ikut menjaga kelestarian alam dari limbah sampah plastik. 


Daftar Pustaka : 

Nasution, Reni Silvia. (2015). Berbagai Cara Penanggulangan Limbah Plastik. Journal of Islamic Science and Technology Vol. 1, No. 1. 

Shinta, A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish. 

Shinta, A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste management based on community empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11. 

Tondok, M. S. (2008). Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya Post. 20 Juli. 

0 komentar:

Posting Komentar