ESSAY PSIKOLOGI LINGKUNGAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
Nama : Trias Sabila R
NIM : 19310410036
Mata Kuliah :
Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr.
Arundhati Sinta, M.A.
Sampah akan
terus diproduksi dan tidak akan pernah berhenti selama manusia tetap ada. Dapat
dibayangkan bahwa jumlah sampah yang dihasilkan oleh penghuni bumi ini akan
semakin meningkat. Sampah sendiri merupakan salah satu bentuk konsekuensi dari
adanya aktivitas manusia dan volumenya berbanding lurus dengan jumlah penduduk.
Apabila tidak ditangani secara efektif dan efisien, eksistensi sampah di alam
tentu akan berbalik menghancurkan kehidupan sekitarnya (Putra dan Yuriandala,
2010).
Sampah plastik
adalah semua barang bekas atau barang tidak terpakai yang materialnya
diproduksi dari bahan kimia tak terbarukan. Sebagian besar sampah plastik yang
digunakan sehari-hari biasanya dipakai untuk kemasan. Kantong plastik juga
masih sering dipakai sebagai tempat sampah organik yang akan dibuang ke tempat
pembuangan sampah. Sampah plastik merupakan jenis sampah anorganik yang tidak bisa
diuraikan dengan mudah begitu saja. Sampah plastik membutuhkan waktu sangat
lama bahkan ratusan tahun untuk bisa terurai.
Hingga saat
ini, sampah plastik masih menjadi persoalan besar bagi beberapa negara di
dunia, termasuk Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 menunjukkan
bahwa sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2
juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Botol
plastik merupakan salah satu jenis sampah plastik yang banyak dijumpai di
Indonesia. Botol plastik bekas ini hanya menumpuk di penampungan sampah,
padahal botol plastik bekas ini merupakan jenis sampah anorganik yang
memerlukan waktu sangat lama untuk dapat terurai secara alami (Wargadinata,
2002).
Untuk
mengurangi melimpahnya sampah plastik terutama botol plastik, maka harus ada
inovasi yang memiliki tujuan pemanfaatan. Menurut Ariani (2018) botol plastik
bekas ini bila diolah dengan menerapkan bidang keilmuan desain produk dapat dimanfaatkan
menjadi pot-pot media tanam vertikultur yang tidak memerlukan banyak tempat.
Jika diatur dan ditata dengan baik, pot-pot yang dibuat dari botol plastik
bekas ini bisa menjadi menarik dan menambah keindahan taman, jalan kampung,
atau halaman rumah yang memiliki lahan terbatas. Dengan demikian, masalah
mengenai sampah botol pastik dapat teratasi dengan baik, sehingga lingkungan
menjadi semakin bersih dan sehat.
Pembuatan pot
tanaman dari botol plastik bekas ini pun sangat mudah untuk dilakukan. Berikut
langkah-langkah pembuatan pot dari botol plastik bekas :
1. Siapkan botol plastik bekas dan peralatan lain yakni gunting, cat, kuas.
2. Potonglah botol pada bagian tengah.
3. Warnai botol yang sudah dipotong dengan cat kemudian tunggu hingga kering.4. Setelah kering hiaslah botol tersebut sesuai keinginan. Jangan lupa lubangi bagian bawah botol.
5. Selesai.
Daftar Pustaka
Ariani. (2018). Pemanfaatan Botol
Plastik Menjadi Media Tanam (Pot) di Lahan Sempit. Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol.2, No.1
Wargadinata, A.S. (2002). Pengetahuan Bahan. Jakarta : Penerbit
Universitas Trisakti.
Putra, Hijrah P; Yuriandala,
Yebi. (2010). Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk dan Jasa Kreatif.
Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan,
Vol. 2, No. 1
0 komentar:
Posting Komentar