Ujian Akhir Semester
Psikologi Lingkungan
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr.
Arundati Shinta, M.A.
Penulis : Exwati Miatari (19310410030)
Sampah tentunya sudah tidak asing lagi terdengar bagi masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-sehari tentunya kita selalu bersinggungan ataupun menemui
berbagai jenis sampah seperti sampah organik, anorganik bahkan sampah berbahaya
dan beracun. Kemana saja kita pergi akan menemui adanya sampah. Beberapa dari masyarakat
menganggap bahwa sampah adalah salah satu musibah bagi kehidupannya. Hal tersebut
dikarenakan sampah hanya menyebabkan ruang menjadi kotor, tercemar dan sampah
juga dinilai tidak ada gunanya serta perilaku membuang sampah adalah hal yang
lazim (disebut perilaku yang normal), maka masyarakat dalam budaya kolektif pun
cenderung menyetujui norma tersebut (Shinta, 2019). Perilaku membuang sampah
secara sembarangan pun masih saja banyak terjadi dan sudah tidak lagi dinilai
asing.
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan
sangatlah memprihatinkan. Masih banyak sekali kita menemui individu yang membuang
sampah secara sembarangan atau meninggalkan sampahnya ditempat yang baru saja
mereka tempati kemudian hanya membiarkannya tergeletak begitu saja. Contohnya seperti saat sedang
berada di indomaret kemudian membawa atau membeli makanan dari indomaret tersebut
dan duduk di tempat yang telah disediakan lalu setelah selesai memakan makanan
atau jenuh berada ditempat tersebut, sampah tersebut hanya dibiarkan saja. Pada
dasarnya manusia adalah ’makhluk menyampah’. Tidak dapat dipungkiri, sampah
adalah sesuatu yang melekat, tidak dapat dilepaskan dari hidup manusia (Tondok,
2008). Perilaku tersebut tentunya sangatlah merugikan lingkungan. Perlunya kesadaran
masyarakat akan menjaga lingkungannya sangatlah penting. Karena tingkat dari
kesejahteraan suatu masyarakat berkolerasi dengan adanya sikap dari perilaku
terhadap lingkungan, termasuk menyampah (Tondok, 2008).
Pembuangan sampah secara sembarangan juga terjadi di
Sulawesi Selatan, hal tersebut diakibatkan dari adanya pembuangan sampah plastik
yang menyebabkan pencemaran ikan dan garam yang terletak disana (Shinta, dkk.
2019). Berdasarkan dari hal tersebut, sudah seharusnya kita melakukan upaya untuk
menciptakan rasa keperdulian terhadap lingkungan sekitar. Upaya untuk melakukan
keperdulian terhadap lingkungan dapat kita lakukan melalui hal-hal sederhana
dan bisa dilakukan dimana saja seperti melakukan kegiatan plogging, dengan kita
melakuan lari disertai mengutip sampah tentu saja akan mengurangi adanya sampah
yang berada dijalanan, kemudian kita bisa membiasakan diri untuk berbelanja
dengan membawa wadah atau tas kantong sendiri untuk mengurangi adanya penimbunan
sampah plastik, selain itu kita juga membiasakan diri untuk selalu membersihkan
tempat yang telah kita pakai, dengan membuang bekas makanan ataupun minuman
yang telah kita makan ke tempat sampah, dan tidak meninggalkannya begitu saja. Hal
tersebut dilakukan agar kita terbiasa menjaga lingkungan sekitar agar tetap
bersih baik itu sebelum kita menempati ataupun sesudah kita menempati. Hal tersebut
juga sekaligus untuk menambah rasa empati kita terhadap lingkungan disekitar
kita.
Dengan adanya hal tersebut dapat mengatasi adanya pembuangan sampah secara sembarangan dan menjaga lingkungan agar tetap bersih serta dapat menciptakan lingkuan yang sehat tanpa adanya sampah. Selain itu, masyarakat juga sudah seharusnya menyadari akan kebersihan lingkungannya, dan tidak lagi membuang sampah secara sembarangan. Peningkatan kesejahteraan dapat meningkatkan level pemenuhan kebutuhan individu yang akan berdampak positif terhadap sikap dan perilaku yang ramah lingkungan, termasuk perilaku tidak membuang sampah sembarangan (Tondok, 2008).
Daftar Pustaka:
Shinta, A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan
masyarakat. Yogyakarta: Deepublish.
https://www.researchgate.net/publication/350466459_Memuliakan_Sampah_Konsep_dan_Aplikasinya_di_Dunia_Pendidikan_dan_di_Masyarakat
Shinta, A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019).
Friendly environment waste management based on community empowerment as the
basis of the health national resilience. Proceeding
Optimizing Public Health for Sustainable Global Prosperity Through Innovative
Collaboration. 4th International Symposium of Public Health. Griffith
University, Gold Coast Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp.
6-11.
https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf
Tondok, M. S. (2008). Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya
Post. 20 Juli.
Santriyani. (2021,
Juni Kamis). Kumpulan Gambar Karikatur Buang Sampah. Retrieved from
Santriyani.com:
https://beritapedia.clodui.com/post/gabar-karikatur-jangan-membuang-sampah-sembarangan/
0 komentar:
Posting Komentar