LINDUNGI BUMI,
LEWAT KREATIVITAS
Ujian Akhir Semester Genap
Psikologi Lingkungan
2020/2021
Dosen Pengampu : Dra. Arundati Shinta, MA
Eunike Oktavia
19310410010
Fenomena sampah yang rasanya tak pernah lekang oleh waktu kini kian
menjadi. Seiring bertambah tuanya usia bumi, semakin banyak juga masalah yang
dihadapi oleh penduduk dunia. Dan samapah, merupakan suatu dari sekian
masalahnya. Tentu saja masalah ini membutuhkan aksi nyata dari penduduk bumi
untuk diselesaikan. Berbelanja menggunakan plastik merupakan awal dari
bertebarannya sampah. Miliaran sampah kantong plastik belanja memenuhi perairan
dan pemukiman yang merupakan sarana kehidupan mahkluk hidup.
Berbagai cara telah dilakukan oleh pihak supermarket, toko untuk bisa
mengendalikan peredaran penggunaan sampah plastik. Diantaranya, dengan
memberikan harga pada setiap plastik yang digunakan oleh konsumen. Yang
berarti, setiap kantong plastik belanjaan yang diberikan oleh supermarket tidak
gratis dan diharapkan konsumen membawa tas untuk mengurangi sampah plastik.
Membawa tas belanja sendiri memang menjadi cara terbaik untuk mengurangi
sampah, apalagi jika dapat membuat tas dari limbah plastik. Akan sangat
bermanfaat, selain mengurangi sampah, juga akan meningkatkan kreatifitas karena
bisa membuat plastik sampah yang tidak layak menjadi layak guna. Pembuatan yang
mudah dan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Pembuatan tas bisa menggunakan
kain percaya atau sampah plastik sisa makanan. Dapat dibuat seunik mungkin dan
menjadi barang yang memiliki kualitas. Penggunaan kembali limbah (reuse) adalah
kegiatan yang sulit, karena terkadang masyarakat lebih senang dan merasa lebih
praktis jika menggunakan barang yang baru. Mendaur ulang (recycle) plastik juga
merupakan hal yang tidak mudah, karena dibutuhkan kreativitas yang tinggi, dan
benar-benar peduli akan lingkungan. Cara membuat tas dari daur lang plastik, yaitu :
1. Menyiapkan Alat dan Bahan Terlebih
Dahulu
Plastik bekas kemasan berukuran besar,Kain lap untuk membersihkan plastik bekas kemasan, Benang untuk menjahit beberapa bagian tas plastik, Gunting, Kain polos, Furing, Ritsleting (opsional).
2. Membersihkan Plastik Bekas Kemasan
Sebelum Dipakai
Jika semua alat dan bahan sudah siap, bisa mulai membersihkan
plastik bekas kemasan. Bersihkan seluruh bagian dalamnya dengan kain lap lalu
jemur sebentar di bawah sinar matahari.
3. Mulai Memotong-motong Plastik Kemasan
Plastik kemasan yang sudah dijemur sampai kering bisa langsung dipotong menjadi dua bagian. Kemudian, buatlah lipatan sejauh 3 cm pada ujung atas dan ujung bawah kemasan tersebut.
4. Menganyam Potongan-Potongan Plastik
Anyamlah potongan tersebut hingga bentuknya menyerupai baling-baling.
5. Menggabungkan Anyaman-Anyaman Plastik
6. Membuat Tali Tas dari Sisa Lipatan
Jika tas plastik sudah terbentuk sempurna, maka bisa melanjutkan
prosesnya dengan membuat tali tas.
7. Menjahit Tali Agar Menyatu dengan Tas
Plastik
Tali plastik yang sudah
jadi bisa segera dijahit pada kedua ujung tas plastik.
8. Melapisi Bagian Dalam Tas dengan Furing
Langkah terakhir dalam cara membuat kerajinan dari plastik berbentuk tas adalah melapisi bagian dalam tas dengan furing.
Meskipun sekilas penggunaan plastik terlihat tidak memberi dampak besar, namun plastik akan tetap memberikan dampak buruk yang besar untuk bumi. Agar perilaku pro-lingkungan hidup semakin kuat tertanam di masyarakat maka perguruan tinggi mempunyai peranan yang sangat penting. Tas belanja buatan sendiri akan menjadi manfaat untuk diri sendiri dan dunia ini. Tetap bisa bergaya, tetap bisa berbelanja. Go Green.
Referensi :
Purwaningrum, P. 2016. Upaya Mengurangi Timbulan Sampah
Plastik di Lingkungan. JTL 8 (2): 141-145
Putra, H.P. dan Y. Yuriandala. 2010. Studi Pemanfaatan
Sampah Plastik Menjadi Produk dan Jasa Kreatif. Jurnal Sains dan Teknologi
Lingkungan 2 (1): 21-30
Shinta, A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di
dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish.
Shinta, A., Daihani, D.U.
& Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste management based on
community empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for
Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th
International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast
Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11.
https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf
Tondok, M. S. (2008). Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya
Post. 20 Juli.
Sumber Gambar :
0 komentar:
Posting Komentar