14.6.21

LANSIA : CARA MEMINIMALISIR RASA SEPI PADA LANSIA

 Tugas Psikologi Lingkungan Essay Butir 4 Semester Genap 2020/2021

Dosen Pengampu : Arundati Shinta

Tirsa Venta Han/19310410058

                                                             Fakultas Psikologi        

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

    Setiap manusia selalu mengalami perkembangan dalam kehidupannya, mulai dari masa prenatal sampai pada masa lanjut usia. Menurut Departemen Kesehatan, lansia adalah seseorang yang sudah mencapai umur 60 tahun dan mengalami penuaan dari segi fisik, biologis, sosial, dan kejiawaan. Masa lanjut usia adalah masa dimana kualitas hidup masih dianggap rendah. Pada masa lansia ini banyak sekali mereka yang mengalami gangguan kesehatan sampai pada permasalah ekonomi. Namun, tak jarang juga ditemui bahwa mereka yang lansia pun masih ada yang mampu bekerja.

    Seseorang yang telah mencapai usia lansia akan mengalami berbagai perubahan yang khas yaitu perubahan dari segi fisik, sosial maupun ekonomi. Perubahan fisik yang sering terjadi pada lansia salah satunya mudah mengalami retak/patah tulang atau yang diistilahkan osteoporosis. Perubahan  sosial  ditandai  dengan  perubahan  peran  dan meninggalnya   pasangan/kerabat/teman-teman   sedangkan   perubahan   ekonomi ditandai   dengan   ketergantungan   secara   finansial   pada   dana   pensiun   dan penggunaan waktu luang sebagai seorang pensiun (Hurlock, 1990). 

    Persoalan yang sering terjadi pada lansia salah satunya adalah persoalan psikologis yaitu merasa kesepian. Kesepian merupakan masalah potensial yang dapat memberikan dampak negatif yang akan mempengaruhi lansia (Winningham & Pike, 2008:716). Mereka yang lansia akan lebih sering merasa terkucilkan dari orang-orang disekitarnya karena kurangnya perhatian anak, cucu dan lainnya. Pada akhirnya mereka pun akan merasa tidak berguna. Bayangkan saja ketika mereka marasa tidak berguna, apakah mereka akan bersemangat untuk hidup? Kemungkinan besar semangat hidup mereka akan menurun, ini tentu tidak boleh dibiarkan.  Idealnya, seorang lansia akan bersemangat menjalani hari-harinya disaat ia merasakan perhatian dan kehangatan dari anak-anaknya.

    Tulisan ini tertuju kepada semua masyarakat yang memiliki orang tua, kerabat, dan lainnya yang sudah mencapai usia lansia. Jadi pertanyaan yang harus dijawab pada tulisan ini adalah bagaimana cara meminimalisirkan rasa sepi yang dirasakan oleh lansia. Hal ini penting karena dua alasan. Pertama, rasa sepi yang terjadi pada lansia akan membuat mereka merasa terabaikan. Kedua, rasa sepi yang terjadi pada lansia akan membuat semangat hidup mereka menurun. Oleh sebab itu, jika kita mampu meminimalisirkan rasa sepi mereka maka itu akan lebih baik untuk kelangsungan hidup mereka.

    Cara meminimalisirkan rasa sepi lansia yang saya lakukan adalah membantu mereka dalam membersihkan rumah. Lansia yang saya bantu disini adalah Nenek saya sendiri. Beliau tinggal di rumah sendiri yang bersebelahan dengan rumah saya. Dengan membersihkan rumah sambil mengajak beliau mengobrol tentu membuat beliau merasa diperhatikan dan tidak terabaikan. Hal ini tentu akan sangat membantu dalam mengatasi rasa sepi yang dialami lansia pada umumnya.

    Perasaan sepi yang dialami lansia harus sebisa mungkin diminimalisirkan apalagi jika jarak tempat tinggalnya terbilang dekat. Jangan biarkan mereka merasa kesepian, merasa tidak berguna dan terabaikan. Jika dulu saat kecil kalian dijaga dan dirawat, maka sekarang saatnya kalian melakukan hal yang sama kepada orang tua kalian apalagi jika sudah memasuki usia lansia. 

DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, E.B. (1990). Psikologi Perkembangan. (Ed. Ke-5). Jakarta : Erlangga

Winningham, R. G. dan N. L. Pike. 2008. A cognitive intervention to enhance institutionalized     older adults’ social support networks and decrease loneliness. Journal of Aging & Mental         Health. 11/6. 716.

0 komentar:

Posting Komentar