29.6.21

KURANGI SAMPAHMU TEMAN

 

KURANGI SAMPAHMU TEMAN

 

Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A.

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Hijriyanto Purnawan

20310420052

 

Indonesia merupakan Negara yang sangat luas dan memiliki banyak pulau-pulau, dan total pendudukannya sudah sekitar 260juta jiwa populasi di Indonesia. Setiap kepala keluarga pasti selalu mengkonsumsi produk yang dimana ada yang menyisahkan banyak sampah. Belum lagi Indonesia memiliki banyak industri yang dimana menghasilkan banyak sampah. Namun sedikit dari kita yang memiliki rasa untuk mengurangi banyaknya sampah ini.

Beberapa faktor yang menjadi masalah sampah pada kota yang padat penduduknya menurut Sudrajat dalam buku “Mengelola Sampah Kota”:

-       Volume sampah sangat besar sehingga melebihi kapasitas daya tamping tempat pembuangan sampah akhir atau TPA

-       Lahan TPA semakin sempit karena tergeser tuuan penggunaan lain

-       Sampah yang sudah matang dan telah menjadi kompos tidak di keluarkan dari TPA karena berbagai pertimbangan

-       Pengelolaan sampah dirasakan tidak memberikan dampak positif kepada lingkungan

-       Kurangnya dukungan kebijakan dari pemerintah, terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari sampah sehingga menyebabkan tertumpuknya produk tersebut di TPA.

Sampah selalu menjadi momok yang negative yang ditimbulkan, selain menurunkan higenitas dan kualitas lingkungan, dan keberadaan sampah menimbulkan problem yang sangat besat di berbagai pihak. Sedangkan sampah dapat kita manfaatkan sebelum sampai di TPA. Salah satunya mendaur ulang sampah yang sudah tidak bermanfaat menjadi sesuatu hal lebih bermanfat.

                                 

Secara sederhana, daur-ulang adalah upaya untuk mendapatkan sesuatu yang berharga dari sampah, seperti kertas koran diproses agar tinta-nya disingkirkan (deink), atau repulping yang akan dihasilkan bahan kertas baru. Dikenal terminologi lain, seperti reuse, direct recycling, indirect recycling:

-       Reuse: contoh botol minuman, dipakai ber-ulang dari produsen minuman ke konsumen setelah melalui proses pencucian dan pengisian minuman. Reuse adalah opsi yang paling diinginkan, karena enersi dan biaya yang dibutuhkan paling sedikit

-       Direct recycling: contoh botol minuman, suatu ketika botol tersebut setelah tiba di produsen minuman dianggap kurang layak untuk diteruskan, lalu botol tersebut dikirim ke pabrik pembuat botol untuk dilebur untuk dijadikan bahan pembuat botol baru. Biaya yang dibutuhkan akan lebih tinggi dibandingkan reuse. Bila bahan cullet (bahan kaca),. Bahan yang diproses dengan cara ini kemungkinan mengalami degradasi dari segi kualitas, misalnya kertas atau plastik. Serat kertas yang diproses berulang-ulang akan mengalami penurunan kualitas,

-       Indirect recycling: misalnya botol minuman di atas, ternyata dari sudut kualitas bahan kurang baik, sudah pecah dan bercampur dengan gelas warna lain yang, serta pengotor lain. Untuk memisahkan dibutuhkan upaya yang mengakibatkan biayanya menjadi mahal. Maka pemanfaatan lanjut adalah, bahan ini digunakan sebagai campuran bahan pelapais dasar pembuatan jalan. Plastik yang ternyata tidak dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan wadah yang baik, akan mengalami penurunan derajat, misalnya digunakan untuk bahan baku barang yang tidak membutuhkan persyaratan estetika (warna, dsb) atau sifat-sifat lain. Atau dimanfaatkan sebagai sumber enersi (a) memproduksi gas bahan bakar dalam prirolisis atau (b) bahan bakar langsung dalam pabrik semen dalam eco-cement. Proses indirect recycling ini dinilai mempunyai level yang terendah, Biasanya, bila sebuah bahan telah mengalami proses indirect recycling, akan sulit dan mahal biayanya bila hendak didaur-ulang kembali, apalagi bila hendak dikembalikan pada posisi sebagai raw-material aslinya. Penanganan akhir dari bahan yang demikian adalah biasanya landfilling atau insinerasi. Jadi sebetulnya landfilling atau insinerasi adalah digunakan sebagai upaya menangani limbah yang telah tidak mempunyai nilai lagi untuk didaur-ulang

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Damanhuri, E. & Padmi, T. 2011. Diktat Kuliah TL-3104. Pengelolaan Sampah.Bandung. Teknik Lingkungan, ITB (diktatsampah-2010-bag-1-3-with-cover-page-v2.pdf (d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net))

 

Sudrajat. 2006. Mengelola Sampah Kota. Bogor. Penebar Swadaya (https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=dycv9xr4jAC&oi=fnd&pg=PA1&dq=sampah&ots=WUf5s6COQ9&sig=jA4SEAjEwQI575Ab6241HufqbJY&redir_esc=y#v=onepage&q=sampah&f=false)

0 komentar:

Posting Komentar