Tulisan ini dibuat untuk Ujian Akhir
Semester Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Arundati
Shinta, M.A
Oleh : Hosianna Ronauli
Simbolon/19310410032
Sampah (waste) dalam
pengertian yang dikemukakan oleh Kuncoro10, yaitu sebagai bahan yang dibuang
atau terbuang; merupakan hasil aktivitas manusia atau alam yang sudah tidak
digunakan lagi karena sudah diambil unsur atau fungsi utamanya. Sebagai hasil
dari aktivitas manusia, maka besar kecil atau banyak tidaknya, timbulan sampah
akan tetap ada selama manusia masih beraktivitas. Akan tetapi menurut Anwar,
aktifitas yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri) bukanlah
aktifitas biologis karena kotoran manusia (human waste) tidak termasuk ke dalam
kategori sampah. menurut Siti Rohana, dkk (2018) plastik ialah bahan anorganik
buatan berbahan kimia yang sulit terurai sehingga mampu membahayakan lingkungan
sekitar.
Permasalahan sampah di
Indonesia merupakan masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini, Sementara
itu dengan bertambahnya jumlah penduduk maka akan mengikuti pula bertambahnya
volume timbulan sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Komposisi sampah
yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sampah organik sebanyak 60-70%
dan sisanya adalah sampah non organik 30-40%, sementara itu dari sampah non
organik tersebut komposisi sampah terbanyak kedua yaitu sebesar 14% adalah
sampah plastik. Sampah plastik yang terbanyak adalah jenis kantong plastik atau
kantong kresek selain plastik kemasan.
Jambeck, 2015
menyatakan bahwa Indonesia masuk dalam peringkat kedua dunia setelah Cina
menghasilkan sampah plastik di perairan mencapai 187,2 juta ton. Hal itu
berkaitan dengan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang
menyebutkan bahwa plastik hasil dari 100 toko atau anggota Asosiasi Pengusaha
Ritel Indonesia (APRINDO) dalam waktu 1 tahun saja, telah mencapai 10,95 juta
lembar sampah kantong plastik. Jumlah itu ternyata setara dengan luasan 65,7
hektar kantong plastik. Permasalahan sampah plastik tersebut apabila semakin
banyak jumlahnya di lingkungan maka akan berpotensi mencemari lingkungan.
Mengingat bahwa sifat plastik akan terurai di tanah dalam waktu lebih dari 20
tahun bahkan dapat mencapai 100 tahun sehingga dapat menurunkan kesuburan tanah
dan di perairan plastik akan sulit terurai.
Sampah menjadi salah satu
masalah besar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Namun, salah satu anak
Bangsa, David Cristian menemukan inovasi terbaru untuk mengurangi penumpukan
sampah. David mendirikan bisnis berbasis sociopreneur yang
ramah ligkungan yang bernama Evoware. Ia menciptakan Ello
Jello, gelas yang terbuat dari rumput laut yang bisa
dimakan sehingga tidak menambah produksi sampah plastik. Produk dari Evoware tidak hanya gelas terbuat
dari rumput laut saja tapi juga ada plastik pembungkus kopi, wadah
mangkok yang di buat dari rumput laut sehingga tidak perlu membuang pembungkus
dan wadah tersebut karena sudah bisa langsung dimakan. Dengan
demikian saya merasa perlunya inovasi ini dikembangkan dan digunakan untuk
kelangsungan kebutuhan hidup
Daftar pustaka
Shinta, A. (Editor). (2019). Memuliakan Sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyaraka. Yogyakarta : Deepublish. https://www.researchgate.net/publication/350466459_Memuliakan_Sampah_Konsep_dan_Aplikasinya_di_Dunia_Pendidikan_dan_di_Masyarakat
Shinta, A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste management based on community empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11. https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf
Purwaningrum, P.
(2016). Upaya mengurangi timbulan sampah plastik di lingkungan. Indonesian Journal of Urban and Environmental Technology, 8(2), 141-147.
Adriansyah, A. F.,
Santi, A. U. P., Widyasari, N., & Agustin, Q. (2021, February). Pemanfaatan
Limbah Gelas Plastik Menjadi Hiasan Dinding untuk Meningkatkan Kreativitas
Masyarakat Jalan Lele Rt 03 Rw 05. In Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ (Vol. 1, No. 1).
0 komentar:
Posting Komentar