29.6.21

Edukasi Masyarakat terkait Bank Sampah

 ESAI

Edukasi Masyarakat terkait Bank Sampah

Esai ini disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta, MA




Disusun Oleh :

Alfian Ahmad Zahir

20310420076







UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

2021

Edukasi Masyarakat terkait Bank Sampah

    Sampah menjadi salah satu permasalahan yang sangat mengkhawatrkan di Indonesia, karena semakin banyak jenis ragam sampah serta tempat penampungan akhir ( TPA ) sudah tidak mampu lagi menanggung muatan sampah yang selalu berdatangan. Apabila sampah tersebut tiak dapat ditampung secara baik dan benar maka sampah tersebut dapat menimbulkan berbagai macam masalah salah satunya, kesehatan dan higienitas lingkungan sekitar.Sebagian besar masalah sambah di Indonesia berasal dari sampah rumah tangga serta kegiatan usaha. Begitu juga minimnya edukasi masyarakat terkait pengolahan sampah secara mandiri.

Menyadari banyakan permasalahan sampah pemerintah sendiri telah melakukan berbagai upaya antara lain : teknologi energilimbah, bank sampah, sekolah berlabel peduli lingkungan, dan peraturan hukum terkait pelanggaran sampah. Akan tetapi upaya tersebut masih kurang efektif, masih banyak masyarakat yang kurang akan pendidikan terkait pengelolahan sampah. Bank sampah menjadi solusi permasalahan sampah. Masyarakat menjadi peran utama dalam proses pengelolaan sampah itu sendiri. Salah satu yang mudah dipelajari serta diterapkan oleh masayarakat adalah metode bank sampah. 

Bank sampah merupakan tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi.sistem yang dimiliki bank sampah adalah 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Reduce adalah aktivitas mengurangi  segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah. Kemudian reuse adalah kegiatan penggunaan kembali sampah layak pakai. Sedangkan recycle merupakan kegiatan mengelola sampah menjadi produk lain. 

Adapun tujuan dari program bank sampah adalah agar pengolahan sampah dapat dilaksanakan dari sumbernya yakni dengan cara 3R, kemudian dapat ditampung atau dihibahkan ke bank sampah, sehingga hasilnya dapat menambah penghasilan masyarakat. Manfaat bank sampah itu sendiri adalah mengurangi pencemaran lingkungan, mengurangi penumpukan sampah, lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat, mendidik masyarakat untuk bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan,  meningkatkan rasa gotong rosong atau kepedulian sosial, serta menambah penghasilan anggota.

Proses dan cara kerja bank sampah adalah masyarakat mengumpulkan sampah kemudian membawanya ke bank sampah.  Jumlah sampah yang telah dikumpulkan akan ditimbang oleh petugas bank sampah. Untuk perorangan, secara umum masyarakat akan mendapatkan tabungan rupiah. Dalam artian ketika membawa sampah ke bank sampah, maka bisa ditukarkan dengan sejumlah uang dalam bentuk tabungan. Sewaktu-waktu tabungan yang sudah terkumpul bisa diambil, sesuai dengan keinginan. Imbalan yang diberikan kepada penabung pun tidak hanya berupa uang saja, tetapi ada juga bank sampah yang menukarkannya dengan kebutuhan pokok mulai dari beras, minyak, gula hingga sabun. 

Beberapa jenis sampah kering yang bisa dikumpulkan untuk diberikan kepada bank sampah, antara lain, adalah sampah berbahan plastik, berbahan kertas, besi dan logam, sampah elektronik, botol kaca aluminium dan kaleng. Sampah yang disetorkan dibank sampah akan dibedakan dan memiliki nilai beli yang berbeda-beda setiap jenisnya. Misalnya seperti sampah organic seperti potongan sayur- sayuran atau sisa makanan, maupun nonorganik seperti plastik,, besi, dan lainnya. Sampah organic masih dapat didaur ulang untuk kompos atau biogas, sedangkan sampah non organic dapat didaur ulang menjai perabotan (tas, sandal, dan lainnya). 

Dengan adanya bank sampah, masyarakat pun bisa semakin teredukasi untuk memahami jenis-jenis sampah yang ada di sekitarnya. Jika kegiatan positif ini menular ke orang lain, maka ini bisa menjadi salah satu alternatif dalam memecahkan masalah sampah dan ikut berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan sekitar.

Dapat terlaksananya bank sampah dimasyarakat maka perlu adanya dukungan serta fasilitas dari pihak pemerintah setempat, seperti edukasi/sosialisasi, kemudian bagaimana para kepala pemimpin maupun tokoh memberikan contoh pengelolaan menggunakan bank sampah. Pada teori kognitif menurut Bandura 1986 bahwa individu dapat berperilaku tertentu sebagai hasil proses pengamatan terhadap perilaku model. Oleh sebab itu, pentingnya perannan pemimpin sebagai figure yang berpengaruh bagi aktivitas bank sampah pada masyarakat. 



   



Daftar Pustaka

Shinta, A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish. 

https://www.researchgate.net/publication/350466459_Memuliakan_Sampah_Konsep_dan_Aplikasinya_di_Dunia_Pendidikan_dan_di_Masyarakat

Shinta, A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste management based on community empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11. 

    https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf

Tondok, M. S. (2008). Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya Post. 20 Juli. 


0 komentar:

Posting Komentar