1.6.21

 

BERBAGI MASKER SEBAGAI BENTUK PENCEGAHAN COVID-19 BERSAMA

Nama : Tri Wahyu Ningsih

NIM : 19310410026

Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

            Tingginya kasus covid-19 membuat semua masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan covid-19. Sebelumnya lebaran terdapat klaster covid-19 di Sragen, Jawa Tengah. Klaster ini muncul pada kegiatan solat tarawih yang dimana seorang kades Sambirejo di Sragen dikabarkan meninggal dunia akibat covid-19 ini. Oleh karena itu, kita harus mencegah penularan covid-19 dengan “CITA MAS JAJAR” yaitu cuci tangan pakai sabun, memakai masker, dan jaga jarak. Pada kegiatan kali ini, saya akan berbagi masker kepada masyarakat sekitar agar bersama-sama mencegah covid-19.

            World Health Organization (WHO) menganjurkan kita untuk terus memakai masker karena pemakaian masker menjadi bagian rangkaian komprehensif langkah pencegahan dan pengendalian penyebaran covid-19. WHO juga menganjurkan kepada masyarakat agar memakai masker non-medis di dalam ruangan atau di luar ruangan jika jarak 1 meter tidak dilakukan. Orang-orang yang beresiko mengalami komplikasi berat akibat covid-19 adalah yang berumur lebih dari 60 tahun dan yang mengidap penyakit seperti diabetes mellitus, penyakit paru kronis, kanker, serebrovaskular, atau imunosupresi dan perlu memakai masker medis jiak jarak 1 meter tidak dapat dilakukan.

            Beberapa masker dibagikan kepada masyarakat yang bekerja di luar ruangan seperti tukang becak, pengamen, pedagang dan lainnya di sekitar Pasar Beringharjo. Dikawasan tersebut sudah diwajibkan untuk memakai masker, tetapi ternyata masih saja ada yang mengabaikan. Dimana diantara mereka yang bekerja di luar ruangan ada yang jarang mengganti masker yang digunakan setiap harinya. Padahal memakai masker membuat makin mudah berkeringat dan terkena banyak debu. Maka dari itu kita dianjurkan untuk sering ganti masker agar kotoran-kotoran dari masker tidak terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Masker jenis apapun harus digunakan, disimpan, dibersihkan atau dibuang untuk memastikan efektivitas menghindari peningkatan resiko trasnmisi.

Kegiatan ini juga sebagai pengabdian kepada masyarakat untuk membantu satu sama lain mencegah penularan covid-19 dan menjadikan pandemi covid-19 ini untuk saling berbagi. Karena dengan Maskermu Melindungiku dan Maskerku Melindungimu, itu yang kita ikhtiarkan bersama untuk saling melindungi.









Referensi

IDN Times Jateng. 2021, 23 Mei. Kades Sragen Korban Klaster Tarawih, Meninggal COVID-19 saat Tracing. Diakses 23 Mei 2021 pada https://jateng.idntimes.com/news/jateng/anggun-puspitoningrum-1/kades-sragen-korban-klaster-tarawih-meninggal-covid-19-saat-tracing/1

Dinas Kesehatan Sleman. 2020, 8 Juli. CITA MAS JAJAR. Diakses 23 Mei 2021 pada https://dinkes.slemankab.go.id/7349.html

Panduan interim. 2020, 1 Desember. Penggunaan masker dalam konteks COVID-19. Diakses 23 Mei 2021 pada Penggunaan-masker-dalam-konteks-COVID-19.pdf

Machida M, Nakamura I, Saito R, Nakaya T, Hanibuchi T, Takamiya T, et al. Incorrect Use of Face Masks during the Current COVID-19 Pandemic among the General Public in Japan. Int J Environ Res Public Health. 2020;17(18)

0 komentar:

Posting Komentar