BERBAGI
MASKER SEBAGAI BENTUK PENCEGAHAN COVID-19 BERSAMA
Nama
: Tri Wahyu Ningsih
NIM
: 19310410026
Mata
Kuliah : Psikologi Lingkungan
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Tingginya kasus covid-19 membuat semua masyarakat harus
menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan covid-19.
Sebelumnya lebaran terdapat klaster covid-19 di Sragen, Jawa Tengah. Klaster
ini muncul pada kegiatan solat tarawih yang dimana seorang kades Sambirejo di
Sragen dikabarkan meninggal dunia akibat covid-19 ini. Oleh karena itu, kita
harus mencegah penularan covid-19 dengan “CITA MAS JAJAR” yaitu cuci tangan
pakai sabun, memakai masker, dan jaga jarak. Pada kegiatan kali ini, saya akan
berbagi masker kepada masyarakat sekitar agar bersama-sama mencegah covid-19.
World Health Organization (WHO) menganjurkan kita untuk
terus memakai masker karena pemakaian masker menjadi bagian rangkaian
komprehensif langkah pencegahan dan pengendalian penyebaran covid-19. WHO juga
menganjurkan kepada masyarakat agar memakai masker non-medis di dalam ruangan
atau di luar ruangan jika jarak 1 meter tidak dilakukan. Orang-orang yang
beresiko mengalami komplikasi berat akibat covid-19 adalah yang berumur lebih
dari 60 tahun dan yang mengidap penyakit seperti diabetes mellitus, penyakit
paru kronis, kanker, serebrovaskular, atau imunosupresi dan perlu memakai
masker medis jiak jarak 1 meter tidak dapat dilakukan.
Beberapa masker dibagikan kepada masyarakat yang bekerja
di luar ruangan seperti tukang becak, pengamen, pedagang dan lainnya di sekitar
Pasar Beringharjo. Dikawasan tersebut sudah diwajibkan untuk memakai masker,
tetapi ternyata masih saja ada yang mengabaikan. Dimana diantara mereka yang
bekerja di luar ruangan ada yang jarang mengganti masker yang digunakan setiap
harinya. Padahal memakai masker membuat makin mudah berkeringat dan terkena
banyak debu. Maka dari itu kita dianjurkan untuk sering ganti masker agar
kotoran-kotoran dari masker tidak terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Masker
jenis apapun harus digunakan, disimpan, dibersihkan atau dibuang untuk
memastikan efektivitas menghindari peningkatan resiko trasnmisi.
Kegiatan
ini juga sebagai pengabdian kepada masyarakat untuk membantu satu sama lain
mencegah penularan covid-19 dan menjadikan pandemi covid-19 ini untuk saling
berbagi. Karena dengan Maskermu Melindungiku dan Maskerku Melindungimu, itu yang kita ikhtiarkan bersama untuk
saling melindungi.
Referensi
IDN
Times Jateng. 2021, 23 Mei. Kades Sragen Korban Klaster Tarawih, Meninggal
COVID-19 saat Tracing. Diakses 23 Mei 2021 pada https://jateng.idntimes.com/news/jateng/anggun-puspitoningrum-1/kades-sragen-korban-klaster-tarawih-meninggal-covid-19-saat-tracing/1
Dinas
Kesehatan Sleman. 2020, 8 Juli. CITA MAS JAJAR. Diakses 23 Mei 2021 pada https://dinkes.slemankab.go.id/7349.html
Panduan
interim. 2020, 1 Desember. Penggunaan masker dalam konteks COVID-19. Diakses 23
Mei 2021 pada Penggunaan-masker-dalam-konteks-COVID-19.pdf
Machida M, Nakamura I,
Saito R, Nakaya T, Hanibuchi T, Takamiya T, et al. Incorrect Use of Face Masks
during the Current COVID-19 Pandemic among the General Public in Japan. Int J
Environ Res Public Health. 2020;17(18)
0 komentar:
Posting Komentar