tugas essay Psikologi Lingkungan
Sekar Pramesthi Armindariani / 19310410072
Dr. Arundanthi Shinta.M.A
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Secara umum sampah dapat diartikan sebagai semua benda yang
sudah tidak digunakan lagi oleh makhluk hidup, sehingga sifatnya menjadi
buangan. Jadi benda sisa yang dihasilkan oleh manusia, hewan, bahkan tumbuhan
semuanya berpotensi dianggap sebagai sampah selama tidak digunakan lagi.
Indonesia merupakan negara banyak memiliki perairan hal
ini tidak menutup kemungkinan adanya permungkiman rumah-rumah di bantaran
sungai terlepas melihat banyaknya penduduk Indonesia.
Pada era sekarang ini berbagai permasalahan yang terkait
dengan sampah tidak dapat diselesaikan secara menyeluruh. Masyarakat masih suka
membuang sampah sembarangan. Meskipun sudah banyak upaya yang dilakukan oleh
pemerintah untuk menanggulangi sampah yang berserakan, seperti menyediakan
tempat sampah. Tempat sampah itu sepertinya tidak berfungsi karena masih banyak
orang yang membuang sampah di sembarang tempat, walaupun sudah disediakan tong
sampah di tempat-tempat tertentu, sampah tetap saja terlihat menumpuk di
mana-mana.
Area pembuangan sampah atau tempat pembuangan sampah, jarak,
layanan pengambilan sampah, atau msalah pembiyaan pengangkutan sampah atau budaya masyarakat
itu sendiri yang terbentuk karena terbiasa. Apalagi masyarakat yang kurang memiliki kepekaan terhadap
lingkungan. Perilaku manusia merupakan penyebab paling besar
terhadap kerusakan lingkungan. Ketidakpedulian penduduk bumi terhadap bencana.
Apabila hal ini terjadi
terus menerus lingkungan kita akan semakin rusak oleh perilaku tidak peka
masayarakat itu sendiri, dalam cara mengatasinya sekarang sudah banyak berbagai
cara dalam pengelolaan sampah demi mengurangi pencemaran lingkungan lebih parah
salah satu contoh sederhana yaitu pengelolaan sampah dapur, hal ini sangat berkaitana
dengan kehidupan sehari-hari setiap rumah pasti memiliki sampah dapur.
Cara sangat sederhana
dalam pengelolaan tetapi jarang sekali masyarakat mengetahunya, bagaimana sih cara
mengelola sampah dapur tersebut ?
Memisahkan
sampah dapur
Cara paling sederhana
yang dapat kita lakukan ialah memisahkan sampah dapur. Secara tidak langsung,
memisahkan sampah juga mempermudah pekerjaan petugas kebersihan.
Ada dua jenis sampah
yang bisa kita bedakan, yakni organik dan anorganik. Sampah organik terdiri
dari sisa makanan, kulit buah, hingga sisa sayuran.
Sedangkan sampah
anorganik berasal dari bahan-bahan buatan. Misalnya berupa plastik, wadah
kertas, hingga kardus.
Membuat
pupuk dari sampah organik
Anda suka berkebun? Yuk
manfaat sampah dapur jadi pupuk alami untuk tanaman anda nantinya, tapi pastikan anda hanya menggunakan sampah organic.
Mula-mula, sampah
dicincang hingga halus. Setelah itu, masukkan sampah ke ember berukuran
besar. Setelah sampah tersebut membusuk, anda dapat menutup embernya.
Karena anda rutin
menghasilkan sampah dapur, anda bisa kok terus-menerus menambahkan sampah dalam
ember. Tapi pastikan untuk selalu mengaduknya juga agar tercampur rata. Setelah
2 minggu, barulah pupuk siap digunakan.
Menanam
kembali sisa bahan makanan
Terdapat beberapa bahan
makanan yang bisa ditanam kembali. Contohnya ialah rimpang-rimpangan, bawang-bawangan,
dan dedaunan seperti kemangi dan mint.
Khusus bawang dan
dedaunan, kita bisa merendam sebagian batangnya ke dalam air. Jika sudah tumbuh
akar, barulah dipindahkan ke tanah atau media tanam lainnya.
Memanfaatkan kembali jadi penghilang
bau
Jika kulkas
bau, cobalah untuk memanfaatkan ampas teh dan kopi. Cukup bungkus ampas ini
dengan kertas ataupun plastik. Berikan lubang-lubang kecil di sekelilingnya,
lalu letakkan di sudut kulkas. Dijamin deh, masalah bau tak sedap di kulkas pun
akan lenyap.
Menggunakan sampah anorganik sebagai dekorasi
Sebelum dibuang,
sortirlah sampah-sampah anorganik anda. Siapa tahu, anda bisa berkreasi
membuatnya jadi dekorasi untuk mempercantik rumah. Sebut saja, botol sirup kaca
yang bisa diubah jadi vas atau wadah selai yang bisa disulap jadi tempat lilin.
Kebiasaan membuang sampah sembarangan tentu
dapat kita ubah dengan memperkuat rasa kepedulian terhadap lingkungan dan
bertekad pada diri sendiri untuk melakukan perubahan agar tidak membuang sampah
sembarangan karena hal tersebut akan merugikan diri sendiri dan lingkungan.
Referensi
Pristananda, Jihan ayu alip. PENGARUH PERILAKU MASYARAKAT MEMBUANG SAMPAH
DI SUNGAI. STIKes Surya Mitra Husada
RimbaKita.com. Sampah-Pengertian, Jenis, Dampak dan
Pengelolaan. Diakses dari
Putra,Tangguh Perdana., Adyatama,
Sindharta.,& Normelani, Ellyn. (2016). ANALISIS
PERILAKU MASYARAKAT BANTARAN SUNGAI MARTAPURA DALAM AKTIVITAS MEMBUANG SAMPAH
RUMAH TANGGA DI KELURAHAN BASIRIH KECAMATAN BANJARMASIN BARAT. Jurnal
pendidikan geografi. Vol 3(6). Hal 23-35
0 komentar:
Posting Komentar