4.4.21

Sungai Masih Menjadi Tempat Sampah


tugas essay Psikologi Lingkungan 

    Sekar Pramesthi Armindariani / 19310410072

 Dr. Arundanthi Shinta.M.A

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 

Secara umum sampah dapat diartikan sebagai semua benda yang sudah tidak digunakan lagi oleh makhluk hidup, sehingga sifatnya menjadi buangan. Jadi benda sisa yang dihasilkan oleh manusia, hewan, bahkan tumbuhan semuanya berpotensi dianggap sebagai sampah selama tidak digunakan lagi.   

Indonesia merupakan negara banyak memiliki perairan hal ini tidak menutup kemungkinan adanya permungkiman rumah-rumah di bantaran sungai terlepas melihat banyaknya penduduk Indonesia.

Pada era sekarang ini berbagai permasalahan yang terkait dengan sampah tidak dapat diselesaikan secara menyeluruh. Masyarakat masih suka membuang sampah sembarangan. Meskipun sudah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi sampah yang berserakan, seperti menyediakan tempat sampah. Tempat sampah itu sepertinya tidak berfungsi karena masih banyak orang yang membuang sampah di sembarang tempat, walaupun sudah disediakan tong sampah di tempat-tempat tertentu, sampah tetap saja terlihat menumpuk di mana-mana.

Area pembuangan sampah atau tempat pembuangan sampah, jarak, layanan pengambilan sampah, atau msalah pembiyaan  pengangkutan sampah atau budaya masyarakat itu sendiri yang terbentuk karena terbiasa.  Apalagi masyarakat  yang kurang memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Perilaku manusia merupakan penyebab paling besar terhadap kerusakan lingkungan. Ketidakpedulian penduduk bumi terhadap bencana. 




 (sumber Gambar : Pribadi) 

Apabila hal ini terjadi terus menerus lingkungan kita akan semakin rusak oleh perilaku tidak peka masayarakat itu sendiri, dalam cara mengatasinya sekarang sudah banyak berbagai cara dalam pengelolaan sampah demi mengurangi pencemaran lingkungan lebih parah salah satu contoh sederhana yaitu pengelolaan sampah dapur, hal ini sangat berkaitana dengan kehidupan sehari-hari setiap rumah pasti memiliki sampah dapur.

Cara sangat sederhana dalam pengelolaan tetapi jarang sekali masyarakat mengetahunya, bagaimana sih cara mengelola sampah dapur tersebut ?

Memisahkan sampah dapur

Cara paling sederhana yang dapat kita lakukan ialah memisahkan sampah dapur. Secara tidak langsung, memisahkan sampah juga mempermudah pekerjaan petugas kebersihan.

Ada dua jenis sampah yang bisa kita bedakan, yakni organik dan anorganik. Sampah organik terdiri dari sisa makanan, kulit buah, hingga sisa sayuran.

Sedangkan sampah anorganik berasal dari bahan-bahan buatan. Misalnya berupa plastik, wadah kertas, hingga kardus.

 Membuat pupuk dari sampah organik

Anda suka berkebun? Yuk manfaat sampah dapur jadi pupuk alami untuk tanaman anda nantinya,  tapi pastikan anda hanya menggunakan sampah organic.

Mula-mula, sampah dicincang hingga halus.  Setelah itu, masukkan sampah ke ember berukuran besar. Setelah sampah tersebut membusuk, anda dapat menutup embernya.

Karena anda rutin menghasilkan sampah dapur, anda bisa kok terus-menerus menambahkan sampah dalam ember. Tapi pastikan untuk selalu mengaduknya juga agar tercampur rata. Setelah 2 minggu, barulah pupuk siap digunakan.

 Menanam kembali sisa bahan makanan

Terdapat beberapa bahan makanan yang bisa ditanam kembali. Contohnya ialah rimpang-rimpangan, bawang-bawangan, dan dedaunan seperti kemangi dan mint.

Khusus bawang dan dedaunan, kita bisa merendam sebagian batangnya ke dalam air. Jika sudah tumbuh akar, barulah dipindahkan ke tanah atau media tanam lainnya.

Memanfaatkan kembali jadi penghilang bau

Jika kulkas bau, cobalah untuk memanfaatkan ampas teh dan kopi. Cukup bungkus ampas ini dengan kertas ataupun plastik. Berikan lubang-lubang kecil di sekelilingnya, lalu letakkan di sudut kulkas. Dijamin deh, masalah bau tak sedap di kulkas pun akan lenyap.

Menggunakan sampah anorganik sebagai dekorasi

Sebelum dibuang, sortirlah sampah-sampah anorganik anda. Siapa tahu, anda bisa berkreasi membuatnya jadi dekorasi untuk mempercantik rumah. Sebut saja, botol sirup kaca yang bisa diubah jadi vas atau wadah selai yang bisa disulap jadi tempat lilin.

Kebiasaan membuang sampah sembarangan tentu dapat kita ubah dengan memperkuat rasa kepedulian terhadap lingkungan dan bertekad pada diri sendiri untuk melakukan perubahan agar tidak membuang sampah sembarangan karena hal tersebut akan merugikan diri sendiri dan lingkungan.  

 

Referensi

Pristananda, Jihan ayu alip. PENGARUH PERILAKU MASYARAKAT MEMBUANG SAMPAH DI SUNGAI. STIKes Surya Mitra Husada

RimbaKita.com. Sampah-Pengertian, Jenis, Dampak dan Pengelolaan. Diakses dari  

https://rimbakita.com/sampah/  

Putra,Tangguh Perdana., Adyatama, Sindharta.,& Normelani, Ellyn. (2016). ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT BANTARAN SUNGAI MARTAPURA DALAM AKTIVITAS MEMBUANG SAMPAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN BASIRIH KECAMATAN BANJARMASIN BARAT. Jurnal pendidikan geografi. Vol 3(6). Hal 23-35

ResepKoki.2018. 5 Tips Mengelola Sampah Dapur Agar Bermanfaat dan Ramah Lingkungan. Di akses dari https://resepkoki.id/5-tips-mengolah-sampah-dapur-agar-bermanfaat-dan-ramah-lingkungan/

0 komentar:

Posting Komentar