5.4.21

Sampah Bermasalah?

Tugas Essay Psikologi Lingkungan

Tahun 2020/2021


Risva Subekti (NIM. 19310410063) 

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 

Yogyakarta 

Masalah sampah dari dahulu sampai sekarang tidak ada habisnya. Masalah ini sebenarnya juga ada keterkaitannya dengan manusia. Manusia malas memikirkan, bagaimana agar sampah ini menghasilkan sesuatu. Tetapi manusia selalu memikirkan, bagaimana sampah ini bisa hilang di hadapannya. Sebenarnya sampah ini tidak pergi kemana-mana, orang-orang hanya memindahkannya tidak menghilangkannya. Berbeda ketika kita melakukan sesuatu pada sampah, mendaur ulang contohnya. Pendauran ulang merupakan salah satu cara mengolah sampah agar bermanfaat. Merubah persepsi masyarakat tentang sampah adalah hal positif sangat lah sulit.

Sampah bagi sebagian orang merupakan masalah, tetapi berbeda dengan orang-orang yang mampu mengelola. Sampah bisa menjadi inspirasi. Mengelola sampah sebenarnya sangat mudah hanya saja masyarakat sudah berpersepsi terlebih dulu bahwa sampah ini kotor. Sedikit masyarakat yang mengubah persepsi bahwa sampah bisa di daur ulang. Bisa juga sampah merupakan inspirasi bagi para pemulung, pengepul, dan orang-orang kreatif yang bisa mengolah sampah menjadi ‘emas’ (Arundati S, 2020). Sebelum mengelola sampah diperlukan dahulu cara-cara agar tidak menunmpukknya sampah dengan 3R yaitu Reduce (Dikurangi), Recycle (Daur dlang), dan Reuse (Menggunakan kembali barang-barang).

Persoalan sampah tidak jauh dari kata menyampah. Selain kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah masyarakat juga sering meninggalkan sampah dengan sengaja pada tempat yang tidak seharusnya. Tulisan ini lebih tertuju pada rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengelola kembali sampah yang bisa di manfaatkan. Bisa dibayangkan seberapa banyak, serta setinggi apa sampah-sampah jika tidak di manfaatkan menjadi barang pakai kembali. Sebetulnya sudah tergambar jelas setinggi apa sampah-sampah jika tidak di manfaatkan kembali, contohnya TPST Piyungan. Akhir-akhir ini sering terjadi warga sekitar TPST mengeluh tentang tempat tersebut karena menggunungnya sampah-sampah sehingga ketika hujan air dari sampah turun ke pemukiman. Idealnya, masyarakat sejak dini mengurangi penggunaan plastik yang pada akhirnya akan menyampah.

Jadi pertanyaan yang harus dijawab dalam tulisan ini adalah kategori sampah apa saja yang bisa dikelola kembali atau di daur ulang agar tidak menjadi masalah. Hal ini penting karena dua alasan. Pertama, sampah-sampah yang menyampah ini dapat mencemari lingkungan baik lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Kedua, jika sampah semakin banyak dan tidak adanya pengelolaan maka akan berakibat pada menumpuknya sampah menjadi gunung.

Pengkategorian sampah berdasarkan di bank sampah

a. Sampah platik

Kantung plastik putih bening, kantung palstik berwarna, botol dan gelas plastik minuman, tutup botol minuman, kerasan/plastik keras yang biasa untuk bungkus telur, botol shampo.

b. Sampah kertas

Koran, kertas HVS yang putih, duplex/potongan kertas/dos roti/kertas bekas tanggalan/sampul buku, bungkus semen, karton tebal.

c. Logam

Paku, mur-baut, kawat, besi, kaleng cat, kaleng bekas makanan/susu.

d. Kaca

Botol air/sirup marjan, botol kecil dan pecahan kaca.

e. Sampah B3 (bahan beracun atau berbahaya)

Lampu, kaleng spray bekas obat nyamuk, aki bekas, sampah medis, toner/tiinta printer laser, baterai bekas.

f. E-waste

Barang-barang elektronik, kabel listrik.

g. Bungkus kemasan

Minuman (kopi,coklat, teh, gula, jamu antangin), makanan (snack, energen, keju, mentega). Sabun (cuci piring, cuci baju, mandi, pewangi baju, obat pel)

h. Sampah residu

Popok (bayi, lansia, orang sakit), bungkus makanan (kertas coklat yang biasa untuk nasi bungkus, bungkus susu cair), kain, gabus styrofoam, kulit ikat pinggang, benang, sampah-sampah yang tidak bisa dikategorikan seperti diatas.

i. Sampah organik

Sampah kebun, sampah dapur, tulang/daging.

Jadi sebelum mengelola sampah agar menjadi barang yang berguna atau menghasilkan uang diperlukan dahulu pengaktegorian sampah, agar kita mudah dalam mengelolanya. Dengan mengelola sampah menjadi barang baru serta berguna kembali dapat mengurangi pencemaran karena sampah. Mengurangi tingkat pemakaian barang yang akan menjadi sampah merupakan sikap yang cerdas. Jangan menyampah agar tidak menjadi masalah.

Daftar Pustaka

Arundati S. (2020). Kuliah online tentang sampah bersama project B Indonesia (1). diakses 4April 2021.

http://kupasiana.psikologiup45.com/2020/05/kuliah-online-tentang-sampah-bersama.html?m=1 

0 komentar:

Posting Komentar