3.4.21

MENGATASI MASALAH SAMPAH DI LAUT

 

MENGATASI MASALAH SAMPAH DI LAUT

TUGAS ESSAY PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Nama: Erlyna Rahma Sari

NIM: 19310410084

Mata Kuliah: Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu: Dr.  Arundati Shinta, MA

Lingkungan hidup yang sehat tentu sangat diperlukan untuk kesehatan kita. Lingkungan hidup jika tidak dijaga akan rusak. Salah satu kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh sampah. Hampir setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Pengertian sampah itu sendiri adalah sisa suatu usaha baik berupa zat organik maupun anorganik atau yang dapat terurai maupun tidak dapat terurai dan dianggap sudah tidak berguna lagi. Menurut Tchobanoglous  (1993) sampah dapat didefinisikan sebagai semua buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah tidak berguna atau diperlukan lagi

Salah satu masalah terbesar dunia adalah tingginya tingkat produksi plastik di lautan. Plastik dapat menyebabkan air laut mengandung bahan kimia beracun. Menurut Hutabarat dan Evans (1985), permasalahan pencemaran lingkungan pantai dan pesisir ini akan berdampak pada kerusakan organisme yang hidup di daerah tersebut. diantaranya permasalahan sampah atau pencemar lainnya dapat meracuni fitoplankton yang pada akhirnya dapat menurunkan kesuburan suatu perairan. Lebih lanjut Hutabarat dan Evans (1985) menyampaikan beberapa pencemar pesisir dan lautan yang harus diwaspadai, diantaranya adalah pencemaran minyak, pencemaran logam berat, pestisida dan sampah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya masih terbilang sangat rendah. Terutama sampah plastik, yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai bahkan sampai ribuan tahun.

Salah satu upaya yang diharapkan dapat mendukung kebersihan pesisir adalah adanya upaya proaktif dari elemen masyarakat. Masyarakat dalam hal ini adalah para nelayan lokal serta wisatawan. Handaka dkk (2007) menyarankan agar dilakukan upaya kerja bakti secara rutin untuk membersihkan pantai sebagai salah satu langkah yang dapat diambil untuk menjaga kelestarian lingkungan pesisir. Upaya pembersihan hanya salah satu bagian dari solusi. Selain upaya pembersiahan,mulailah menerapkan prinsip 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Reuse seperti memanfaatkankembali sampah plasstik atau botol bekas, reduce seperti mengurangi pemakaian barang-barang dari plastik dan menggantikannya dengan barang yang ramah lingkungan dan recycleseperti membuat karya atau mendaur ulang dari plastik-plastik sampah. Dengan adanya daurulang ini, sampah-sampah plastik dapat dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai guna dandapat mengurangi tingkat pencemaran lingkungan. Agar kelestarian laut tetep terjaga, kitaharus menekankan dan merealisasikan kepada para masyarakat tentang bahaya membuangsampah plastik di laut.

Lingkungan hidup yang sehat tentu sangat diperlukan untuk kesehatan kita. Lingkungan hidup jika tidak dijaga akan rusak. Sampah sebagai semua buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah tidak berguna lagi menyebabkan pencemaran lingkungan. Permasalahan pencemaran lingkungan pantai dan pesisir akan berdampak pada kerusakan organisme yang hidup di daerah tersebut. diantaranya permasalahan sampah atau pencemar lainnya dapat meracuni fitoplankton yang pada akhirnya dapat menurunkan kesuburan suatu perairan. Salah satu upaya yang diharapkan dapat mendukung kebersihan pesisir adalah adanya upaya proaktif dari elemen masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA:

Tchobanoglous, George. Theisen, Hilary. Vigil, Samuel. 1993, Integrated Solid Waste managemen,. New York : McGraw-Hill.

Hutabarat, S. dan Evans S.M. 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta : UI Press.

Handaka, AA., I. Riyantini, M.Y. Awaluddin. 2007. Kepedulian Masyarakat terhadap Pencemaran di Wilayah Pesisir Pameungpeuk Kabupaten Garut. Jurnal Akuatika, (5) 2.

0 komentar:

Posting Komentar