2.4.21

TIPS PENERAPAN 3R PADA SISWA SEKOLAH

3R (REDUSE, REUSE, RECYCLE)

TUGAS ESSAY PSIKOLOGI LINGKUNGAN

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Dosen: Dr. Arundati Shinta, MA

Penulis: Exwati Miatari(19310410030)

Sampah adalah suatu barang yang sudah tidak terpakai atau barang yang tidak berguna lalu dibuang oleh pemakai ataupun pemilik sampah sebelumnya. Sampah juga merupakan suatu hal yang selalu berdekatan dengan individu karena setiap harinya kita selalu bersinggungan atau dalam aktivitas kita sehari-hari selau menghasilkan sampah. Sampah adalah suatu benda atau bahan yang sudah tidak digunakan lagi oleh manusia sehingga dibuang. Stigma masyarakat terkait sampah adalah semua sampah itu menjijikkan, kotor, dan lain-lain sehingga harus dibakar atau dibuang sebagaimana mestinya (Mulasari, 2012).

Seperti yang kita ketahui sampah merupakan salah satu penyebab atau suatu hal yang sering kali membuat masyarakat merasa tidak nyaman akan keberadannya. Padahal kemana saja kita pergi, pasti kita akan menemui sampah. Permasalahan sampah meliputi 3 bagian yaitu pada bagian hilir, proses dan hulu. Pada bagian hilir, pembuangan sampah yang terus meningkat. Pada bagian proses, keterbatasaan sumber daya baik dari masyarakat maupun pemerintah. Pada bagian hulu, berupa kurang optimalnya sistem yang diterapkan pada pemrosesan akhir (Mulasari, 2016).

Permasalahan mengenai sampah memang tidak akan ada habisnya untuk diperbincangakan. Pada hakikatnya. masyarakat sejatinya menyadari dan perduli menganai persoalan ini. Menurut Irawati (2002) membahas masalah pengolahan sampah (urban solid waste management) akan mengaitkan berbagai aktor pengelola sampah yaitu pemerintah, masyarakat, pemulung/agen, dan pengusaha daur ulang. Namun dalam hal ini kita dapat menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan sampah. Berikut penjelasan menganai 3R menurut Setianingrum, R. B. (2018).

a) Reduce (mengurangi) dengan cara mengurangi penggunaan barang yang berpotensi menghasilkan banyak sampah, menghindari barang sekali pakai, menggunakan produk yang bisa diisi ulang (refill), dan dengan mengurangi penggunaan kantong plastik saat berbelanja.

b) Reuse (penggunaan kembali), yaitu dengan menggunakan barang yang dianggap sampah untuk fungsi yang berbeda, misalkan menggunakan kertas bekas untuk menjadi pembungkus. Reuse dapat memperpanjang umur dan waktu pemakaian barang sebelum dibuang ke tempat sampah.

c) Recycle (mendaur ulang), dilakukan dengan mengubah barang bekas menjadi benda lain yang lebih berguna dan layak pakai. Misalnya mengubah botol bekas menjadi vas bunga.

Upaya penerapan 3R tidak hanya dapat dilakukan hanya untuk masyarakat saja, akan tetapi hal ini dapat diterapkan kepada siswa sekolah. Sejalan dengan yang dijelaslan oleh Arisona (2018) bahwa karakter peduli lingkungan merupakan karakter yang wajib diimplementasikan bagi sekolah di setiap jenjang pendidikan. Siswa harus mempunyai sikap peduli terhadap lingkungan dengan cara meningkatkan kualitas lingkungan hidup, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peduli lingkungan serta mempunyai inisiatif untuk mencegah kerusakan lingkungan. Dengan adanya hal tersebut maka diperlukan upaya-upaya atau tips agar siswa dapat menerapkan 3R dalam lingkungan sekolahnya.

Berikut adalah tips penerapan 3R terhadap siswa sekolah sesuai dengan penjelasan atau makna dari masing-masing Reduce, Reuse, Recycle menurut Setianingrum, R. B. (2018).  

1.      Reduce, yaitu gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi, kemudian gunakan alat-alat penyimpan seperti elektronik yang dapat dihapus ataupun ditulis kembali, atau bisa dilakukan dengan menggunakan softfile.

2.      Reuse, yaitu gunakan email (surat elektronik) untuk mengirimkan tugas-tugas kepada guru, gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis, gunakan alat-alat elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.

3.      Recycle, yaitu dengan mengajak siswa agar menjaga lingkungan sekolahnya seperti melakukan atau praktek membuat pengolahan sampah organic menjadi kompos, kemudian melakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang dapat dibuat kerajinan disekolah dengan memanfaatkan botol bekas minuman menjadi vas bunga.

Dengan begitu, siswa dapat mengaplikasikan 3R tersebut dalam lingkungan sekolahnnya dan akan mengurangi adanya permasalahan sampah serta memupuk rasa cinta akan lingkungan sekolah. Sikap perduli akan lingkungan ini juga akan melatih siswa untuk lebih bertanggung jawab dan mengetahui manfaat dari sampah yang tidak hanya dapat dibuang begitu saja melainkan dapat diolah menjadi sebuah barang berguna.

REFERENSI:

Setianingrum, R. B. (2018). Pengelolaan Sampah Dengan Pola 3 Untuk Memperoleh Manfaat Ekonomi Bagi Masyarakat. Jurnal BERDIKARI Vol.6 No.2, 6, 173-183.

Arisona, R. D. (2018). PENGELOLAAN SAMPAH 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENUMBUHKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN. Jurnal Pendidikan Islam Volume 3 nomor 1, 3, 39-51.

Muchammad Zamzami ElaminKartika Nuril Ilmi, T. T. (2018). ANALISIS PENGELOLAAN SAMPAH PADA MASYARAKAT DESA DISANAH KECAMATAN SRESEH KABUPATEN SAMPANG. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.10 , No.4, 10, 368-375.

Anggi Tias Pratama. (2015). SISTEM PENGOLAHAN SAMPAH RAMAH LINGKUNGAN DI SEKOLAH KOTA MEDAN. Jurnal Biology Science & Education Vol 4 no 1, 4, 1-12.

0 komentar:

Posting Komentar