3.4.21

SISTEM IRIGASI UNTUK PENGAIRAN SAWAH

 

SISTEM IRIGASI UNTUK PENGAIRAN SAWAH

Ujian Tengah Semester Genap

Psikologi Lingkungan 2021

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Nama: Erlyna Rahma Sari

NIM: 19310410084

Mata Kuliah: Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu: Dr.  Arundati Shinta, MA

Hari Air Sedunia atau World Water Day diperingati setiap 22 Maret tiap tahunnya. Hari itu merupakan hari perayaan yang ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat sedunia (internasional) akan pentingnya air bagi kehidupan, untuk melindungi pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan, dan juga mempersiapkan kita untuk mengatur ketersediaan air di masa depan. Menurut Arsyad (1989) air merupakan bahan alam yang diperlukan untuk kehidupan manusia, hewan dan tanaman yaitu sebagai media pengangkutan zat-zat makanan, juga merupakan sumber energi serta berbagai keperluan lainnya. Air memegang peranan penting dalam hidup kita. Dengan air kita mendapatkan energi untuk memulai aktivitas, dengan air juga kita mulai melangsungkan kegiatan sehari-hari kita, untuk mandi membutuhkan air, mencuci pakaian juga membutuhkan air. Begitupun bagi tanaman, tanah dan lingkungan. Air menjadi komponen mutlak bagi kehidupan.

Pada sektor pertanian, air memiliki unsur yang penting. Air bermamfaat untuk para petani. Terutama untuk ketersediaan air bagi tanaman. Ditinjau dari segi tanaman, keberadaan air harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman. Lahan pertanaman yang mengalami kekurangan air akan menyebabkan aerasi udara dalam tanah menjadi terganggu dan suplai oksigen dalam tanah tidak lancar. Jika hal ini terjadi, fungsi dan pertumbuhan akar sebagai bagian tanaman yang penting akan berhenti. Akibatnya, pertumbuhan seluruh bagian tanaman akan berhenti sehingga perkembangan menjadi tertunda, mutu dan produksi akan merosot, serta akar tanaman menjadi rentan terhadap serangan penyakit yang akan membawa kematian bagi tanaman dalam waktu yang singkat (Syahrani, 2019).

Tanah sawah adalah tanah yang digunakan untuk bertanam padi sawah, baik terus menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija. Pada saat musim hujan petani menanam bibit padi. Sawah sebagai areal pertanian yang digenangi air atau diberi air. Sawah dengan sistem irigasi mencerminkan kehidupan sosial dengan kearifan lokal. Irigasi atau disebuat juga airan air samping merupakan salah satu cara alternatif untuk menampung air hujan. Kompasiana (2019) medefinisikan irigasi atau pengairan adalah suatu usaha mendatangkan air dengan membuat bangunan dan saluran-saluran ke sawah-sawah atau ke ladang-ladang dengan cara teratur dan membuang air yang tidak diperlukan lagi, setelah air itu dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Petani tidak khawatir lagi dengan musim kemarau. Biasanya para petani menggunakan irigasi untuk sistem perairan sawah. Sehingga dengan adanya irigasi, sawah atau lahan pertanian tidak lagi mengandalkan hujan yang datang tidak menentu. Menurut Sudjarwadi (1990) fungsi irigasi yaitu; Pertama, memasok kebutuhan air pada tanaman. Kedua, menjamin ketersediaan air di musim kemarau. Ketiga, menurunkan suhu tanah. Keempat, mengurangi kerusakan tanah. Irigasi mengandung arti memanfaatkan dan menambah sumber air dalam tingkat tersedia bagi kehidupan tanaman.

Hari Air Sedunia merupakan hari perayaan yang ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat sedunia (internasional) akan pentingnya air bagi kehidupan, untuk melindungi pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan, dan juga mempersiapkan kita untuk mengatur ketersediaan air di masa depan. Air merupakan bahan alam yang diperlukan untuk kehidupan manusia, hewan dan tanaman. Pada sektor pertanian, air memiliki unsur yang penting. Tanah sawah adalah tanah yang digunakan untuk bertanam padi sawah, baik terus menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija. Sawah sebagai areal pertanian yang digenangi air atau diberi air. Biasanya para petani menggunakan irigasi untuk sistem perairan sawah. Sehingga dengan adanya irigasi, sawah atau lahan pertanian tidak lagi mengandalkan hujan yang datang tidak menentu.

DAFTAR PUSTAKA:

Arsyad, S. (1989). Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.

Sudjarwadi. (1990). Teori dan Praktek Irigasi. Jurusan Ilmu Teknik UGM. Yogyakarta.

Syahrani. (2019). Pengantar Ilmu Pertanian. Kementrian Pertanian.

https://www.kompasiana.com/martiwi28_/5cae2d46cc528340340dbf93/membentuk-irigasi-untuk-keseimbangan-pengairan-lahan-pesawahan diakses pada tanggal 2/4/2021

0 komentar:

Posting Komentar