Tugas Essay Psikologi Lingkungan
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Nama : Ganjar Dwi Lestari
NIM:19310410012
Mata Kuliah:Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta,MA
Banyak dijumpai sampah botol plastik air mineral yang tidak dimanfaatkan. Botol plastik bekas ini hanya menumpuk di penampungan sampah, padahal botol plastik bekas ini merupakan jenis sampah anorganik yang memerlukan waktu sangat lama untuk dapat terurai secara alami (Wargadinata, 2002). Botol plastik bekas ini bila diolah dengan menerapkan bidang keilmuan desain produk dapat dimanfaatkan menjadi pot-pot media tanam vertikultur yang tidak memerlukan banyak tempat. Jika diatur dan ditata dengan baik, pot-pot yang dibuat dari botol plastik bekas ini bisa menjadi menarik dan menambah keindahan taman, jalan kampung, atau halaman rumah dengan lahan terbatas
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kegiatan yang bersifat edukatif tentang penanganan sampah, sekaligus sebagai upaya untuk merangsang kreativitas dan pemberdayaan masyarakat dalam mengolah sampah plastik menjadi produk yang bernilai fungsional.
Material utama yang diperlukan adalah botol plastik bekas kemasan air mineral ukuran 1500 ml. Plastik dapat diartikan sebagai material organik sintetik yang dibentuk melalui proses pemanasan dan dapat dicetak menjadi bentuk-bentuk tertentu di bawah tekanan. Botol plastik kebanyakan terbuat dari material plastik jenis PET (Polyethylene Terephthalate). Plastik PET memiliki sifat; jernih, kuat, tahan pelarut, kedap terhadap gas dan air, melunak pada suhu 80°C (Cuffaro, 2006). PET memiliki daya serap uap air yang rendah, demikian juga daya serap terhadap air. PET dapat diproses dengan proses ekstrusi pada suhu tinggi 518-608°F, selain itu juga dapat diproses dengan tehnik cetak injeksi maupun cetak tiup.
Sifat lain material PET yang jernih sangat disukai orang karena mampu menonjolkan warna-warni produk yang dikemasnya. Adapun kelemahan dari botol dengan bahan baku PET adalah jika diisi produk cairan dalam kondisi panas yang melebihi 80°C, botol tersebut akan mengalami deformasi atau perubahan bentuk. Banyak cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk mengurangi sampah plastik di sekitar kita. Sebagai contoh yang sederhana misalnya; menggunakan kembali (reuse) botol kemasan air mineral menjadi tempat pensil. Secara tidak langsung kita telah mengurangi (reduce) limbah plastik yang terbuang percuma setelah digunakan.
Referensi:
Ariani. (2015). Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Menjadi Produk Fungsional Bernilai Estetik. Jakarta: Jurnal Kaji Tindak. Vol. 2 No. 2.
Cuffaro, D. (2006). Process, Materials, and Measurements. Massachusetts: Rockport Publishers.
0 komentar:
Posting Komentar