6.4.21

BANK SAMPAH DAN PENTINGNYA KESADARAN DALAM PENGELOLAHAN SAMPAH

 


Tugas Essay Psikologi Lingkungan

Falkutas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Nama : Rika Rachmawati

NIM : 19310410027

Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan

Dosen pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.

Bank sampah merupakan tempat untuk mengumpulkan sampah agar sampah yang dukumpul kan dapat diolah secara kolektif. Menurut Aryenti (dalam Sri Suryani,Anih; 2014:74 ), Bank  Sampah adalah tempat menabung sampah yang telah terpilah menurut jenis sampah. Cara kerja Bank Sampah pada umumnya hampir sama dengan bank lainnya, ada nasabah, pencatatan pembukuan dan manajemen pengelolaannya. Apabila dalam Bank umum yang disetorkan nasabah adalah uang, akan tetapi dalam Bank Sampah yang disetorkan adalah sampah yang mempunyai nilai ekonomis. Menurut Peraturan Mentri Negara LH RI No. 13/2012 (dalam Shinta,Arundati, 2019: 7) Bank Sampah tempat pemilihan dan pengumpulan sampah yang dapat di daur ulang atau digunakan ulang yang memiliki nilai ekonomi.

Pengelolaan sampah pada Bank Sampah dilakukan secara kreatif dan inovatif agar dapat memberi nilai tambah pada sampah daur ulang. Sampah yang didaur ulang di Bank Sampah akan mengurangi sampah yang berserakan dijalan atau sampah yang tidak mudah terurai.  Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan  yang dilakukan untuk menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. Secara garis besar, kegiatan pengelolaan sampah meliputi: pengendalian timbulan sampah, pengumpulan sampah, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir . Sejati( dalam Sri Suryani,Anih; 2014:74  ).  Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 (dalam Selomo,Makmur; Bintara Birawida,Agus; Mallongi,Anwar dan Muammar; 2016:233) tentang Pengelolaan Sampah menekankan tentang perlunya perubahan pola pengelolaan sampah konvensional menjadi pengelolaan sampah yang bertumpu pada pengurangan dan penanganan sampah.

Persoalan tentang sampah di Indonesia masih menjadi permasalah diindonesia terutama sampah plastic yang susah terurai. Dengan adanya pengelolaan sampah di Bank Sampah akan mengurangi sampah-sampah yang sulit terurai dan bisa menjadi karya seni. Pengurangan sampah dapat dilakukan denagn mendaur ulang dan memanfaatkan kembali sampah atau dikenal dengan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle). Strategi pengolahan sampah dengan 3R mampu mengubah imajinasi sebagian orang tentang sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi.

Penerapan menabung di Bank Sampah dan kegiatan 3R masih menjadi salah satu kendala kenapa sampah di Indonesia masih menumpuk, hal itu dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat pada sampah. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dapat dilihat dari berbagi faktor, yaitu :

1.      Faktor ketidaktahuan

Faktor ketidaktahuan yaitu faktor tentang kurangnya pemahaman tentang pentingnya lingkungan hidup dan kurangnya pengetahuan terhadap cara melakukan daur ulang atau juga menabung di Bank sampah.

2.      Faktor kemanusiaan

Faktor kemanusiaan yaitu faktor yang berdampak besar bagi perkembangan lingkungan karena manusialah yang dapat menjaga atau merusak lingkungan, kesadaran pada diri manusia sangatlah penting untuk menumbuhkan sikap peduli dengan lingkungan.

3.      Faktor gaya hidup.

Faktor terakhir yaitu faktor gaya hidup seperti malas dalam mengolah sampah atau suka berbelanja sehinga membuat sampah menjadi banyak, contohnya saat di warung kita hanya butuh sampo tapi ingin beli yang lain dan akhirnya memerlukan kantung plastic untuk menampung belanjaan kita, satu saset bungkus sampo saja susah untuk terurai lalu bagaimana yang lain ? pasti juga susah teruraikan dan akan memakan waktu yang lama untuk terurai maka dari itu sampah di Indonesia semakin bertambah apalagi dengan sikap malas untuk mendaur ulang sampah.

Kesadaran sangat penting untuk meningkatkan kebersihan lingkungan kita. Walaupun ada sebagian orang yang yang kurang sadar akan sampah di Indonesia masih ada orang yang sadar bahwa menjaga lingkungan dan mengelola sampah merupakan hal penting. Contohnya seperi mengumpulkan sampah botol atau plastic untuk ditabung di Bank sampah, tabungan sampah di Bank Sampah bisa ditukar menjadi uang.  Tetapi ada juga loh orang yang tidak benar benar sadar akan pentingnya pengelolahan sampah di Bank sampah, menurut saya ada beberapa orang yang menabung sampah di Bank Sampah bukan karena benar-benar peduli tetapi untuk menambah penghasilan atau uang dari sampah-sampah yang berserakan sekitar mereka atau memang mengumpulkan sampah menjadi mata pencaharian mereka.

Kurangnya kesadaran terhadap pengelolahan sampah bisa ditangani dengan menumbuhkan kesadaran dengan cara pelatihan atau penyuluhan tentang pengelolaan sampah, pemanfaatan sampah, pelatihan atau  penyuluhan 3R dan masih banyak lagi. Lalu apa saja faktor yang dapat menumbuhkan kesadaran? Menurut  Slamet (dalam Muttaqien ,Kingking; Sugiarto dan  Sarifudin,Sarip, 2019:8) bahwa tumbuh dan berkembangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan, sangat ditentukan oleh tiga unsure pokok, yaitu :

1.      Adanya kesempatan yang diberikan kepada masyarakat, untuk berpartisipasi.

2.      Adanya kemauan masyarakat untuk berpartisipasi.

3.      Adanya kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi

Kesimpulan yang bisa didapat dari pembahasan diatas adalah Bank Sampah merupakan tempat pengelolahan sampah agar dapat memiliki nilai ekonomis seperti halnya daur ulang dengan 3R. Mendaur ulang sampah dan menabung di Bank Sampah akan mengurangi sampah yang sulit terurai karena itu merupakan bentuk dari keperdulian terhadap lingkungan, akan tetapi masih ada orang yang kurang sadar akan pengelolaan sampah merupakan hal penting maka dari itu dibutuhkan kesadaran yang dapat ditumbuhkan dari dirisendiri dan mengikuti pelatihan atau penyuluhan.

Daftar Pustaka

Muttaqien ,Kingking ;  Sugiarto dan  Sarifudin,Sarip. (2019). UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM BANK SAMPAH Studi Deskriptif Pada Masyarakat RW 09 Kelurahan Cipadung Kidul Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. Indonesian Journal Of Adult and Community Education. 01(01) 7-8. 

Selomo,Makmur; Bintara Birawida,Agus; Mallongi,Anwar dan Muammar.(2016). BANK SAMPAH SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI PENANGANAN SAMP AH DI KOTA MAKASSAR. JURNAL MKMI. 12(04) 233-234. 

Shinta,Arundati. (2019). PENGUATAN PENDIDIKAN PRO-LINGKUNGAN HIDUP Di Sekolah-Sekolah Untuk Meningkatkan Kepedulian Generasi Muda Pada Lingkungan Hidup. Yogyakarta : Best Publisher.

Sri Suryani,Anih. (2014). PERAN BANK SAMPAH DALAM EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SAMPAH (STUDI KASUS BANK SAMPAH MALANG). JURNAL DPR. 05(01) 73-74

Daftar Gambar

H,Yanuar. (2017). Bank Sampah Gemah Ripah, dari Yogyakarta untuk Indonesia. https://www.liputan6.com/regional/read/2862933/bank-sampah-gemah-ripah-dari-yogyakarta-untuk-indonesia. Diakses pada tanggal 8 April 2021.

JOGJAPOLITAN. (2018). Kabupaten Sleman Miliki 178 Bank Sampah. https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2018/12/06/512/957236/kabupaten-sleman-miliki-178-bank-sampah. Diakses pada tanggal 8 April 2021.

JOGJAPOLITAN. (2019). Bank Sampah di Kota Jogja Ini Ternyata Kerap Dikunjungi Warga Luar DIY, Apa Menariknya. https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2019/03/08/510/976607/bank-sampah-di-kota-jogja-ini-ternyata-kerap-dikunjungi-warga-luar-diy-apa-menariknya. Diakses pada tanggal 8 April 2021.

UMY. (2017). Pengelola Bank Sampah di DIY Perlu Pendampingan. https://www.umy.ac.id/pengelola-bank-sampah-di-diy-perlu-pendampingan.html. Diakses pada tanggal 8 April 2021

 


1 komentar:

  1. Terimakasih kak untuk info seputar pengelolaan sampah ini, semoga bisa bermanfaat untuk lainnya

    BalasHapus