Tugas
Essay Psikologi Lingkungan
Falkutas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Nama
: Rika Rachmawati
NIM
: 19310410027
Mata
Kuliah : Psikologi Lingkungan
Dosen
pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Bank
sampah merupakan tempat untuk mengumpulkan sampah agar sampah yang dukumpul kan
dapat diolah secara kolektif. Menurut Aryenti (dalam Sri Suryani,Anih; 2014:74
), Bank Sampah adalah tempat menabung
sampah yang telah terpilah menurut jenis sampah. Cara kerja Bank Sampah pada
umumnya hampir sama dengan bank lainnya, ada nasabah, pencatatan pembukuan dan
manajemen pengelolaannya. Apabila dalam Bank umum yang disetorkan nasabah
adalah uang, akan tetapi dalam Bank Sampah yang disetorkan adalah sampah yang
mempunyai nilai ekonomis. Menurut Peraturan Mentri Negara LH RI No. 13/2012
(dalam Shinta,Arundati, 2019: 7) Bank Sampah tempat pemilihan dan pengumpulan
sampah yang dapat di daur ulang atau digunakan ulang yang memiliki nilai
ekonomi.
Pengelolaan
sampah pada Bank Sampah dilakukan secara kreatif dan inovatif agar dapat
memberi nilai tambah pada sampah daur ulang. Sampah yang didaur ulang di Bank Sampah
akan mengurangi sampah yang berserakan dijalan atau sampah yang tidak mudah
terurai. Pengelolaan sampah adalah semua
kegiatan yang dilakukan untuk menangani
sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. Secara garis besar,
kegiatan pengelolaan sampah meliputi: pengendalian timbulan sampah, pengumpulan
sampah, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir . Sejati( dalam Sri
Suryani,Anih; 2014:74 ). Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 (dalam
Selomo,Makmur; Bintara Birawida,Agus; Mallongi,Anwar dan Muammar; 2016:233)
tentang Pengelolaan Sampah menekankan tentang perlunya perubahan pola pengelolaan
sampah konvensional menjadi pengelolaan sampah yang bertumpu pada pengurangan
dan penanganan sampah.
Persoalan
tentang sampah di Indonesia masih menjadi permasalah diindonesia terutama
sampah plastic yang susah terurai. Dengan adanya pengelolaan sampah di Bank Sampah
akan mengurangi sampah-sampah yang sulit terurai dan bisa menjadi karya seni.
Pengurangan sampah dapat dilakukan denagn mendaur ulang dan memanfaatkan
kembali sampah atau dikenal dengan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle). Strategi
pengolahan sampah dengan 3R mampu mengubah imajinasi sebagian orang tentang
sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi.
Penerapan
menabung di Bank Sampah dan kegiatan 3R masih menjadi salah satu kendala kenapa
sampah di Indonesia masih menumpuk, hal itu dikarenakan kurangnya kesadaran
masyarakat pada sampah. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya
pengelolaan sampah dapat dilihat dari berbagi faktor, yaitu :
1. Faktor
ketidaktahuan
Faktor ketidaktahuan yaitu faktor
tentang kurangnya pemahaman tentang pentingnya lingkungan hidup dan kurangnya
pengetahuan terhadap cara melakukan daur ulang atau juga menabung di Bank
sampah.
2. Faktor
kemanusiaan
Faktor kemanusiaan yaitu faktor yang
berdampak besar bagi perkembangan lingkungan karena manusialah yang dapat
menjaga atau merusak lingkungan, kesadaran pada diri manusia sangatlah penting
untuk menumbuhkan sikap peduli dengan lingkungan.
3. Faktor
gaya hidup.
Faktor terakhir yaitu faktor gaya hidup seperti
malas dalam mengolah sampah atau suka berbelanja sehinga membuat sampah menjadi
banyak, contohnya saat di warung kita hanya butuh sampo tapi ingin beli yang
lain dan akhirnya memerlukan kantung plastic untuk menampung belanjaan kita,
satu saset bungkus sampo saja susah untuk terurai lalu bagaimana yang lain ?
pasti juga susah teruraikan dan akan memakan waktu yang lama untuk terurai maka
dari itu sampah di Indonesia semakin bertambah apalagi dengan sikap malas untuk
mendaur ulang sampah.
Kesadaran
sangat penting untuk meningkatkan kebersihan lingkungan kita. Walaupun ada sebagian
orang yang yang kurang sadar akan sampah di Indonesia masih ada orang yang
sadar bahwa menjaga lingkungan dan mengelola sampah merupakan hal penting.
Contohnya seperi mengumpulkan sampah botol atau plastic untuk ditabung di Bank
sampah, tabungan sampah di Bank Sampah bisa ditukar menjadi uang. Tetapi ada juga loh orang yang tidak benar
benar sadar akan pentingnya pengelolahan sampah di Bank sampah, menurut saya
ada beberapa orang yang menabung sampah di Bank Sampah bukan karena benar-benar
peduli tetapi untuk menambah penghasilan atau uang dari sampah-sampah yang
berserakan sekitar mereka atau memang mengumpulkan sampah menjadi mata
pencaharian mereka.
Kurangnya
kesadaran terhadap pengelolahan sampah bisa ditangani dengan menumbuhkan
kesadaran dengan cara pelatihan atau penyuluhan tentang pengelolaan sampah,
pemanfaatan sampah, pelatihan atau
penyuluhan 3R dan masih banyak lagi. Lalu apa saja faktor yang dapat
menumbuhkan kesadaran? Menurut Slamet
(dalam Muttaqien ,Kingking; Sugiarto dan
Sarifudin,Sarip, 2019:8) bahwa tumbuh dan berkembangnya partisipasi
masyarakat dalam pembangunan, sangat ditentukan oleh tiga unsure pokok, yaitu :
1. Adanya
kesempatan yang diberikan kepada masyarakat, untuk berpartisipasi.
2. Adanya
kemauan masyarakat untuk berpartisipasi.
3. Adanya
kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi
Kesimpulan
yang bisa didapat dari pembahasan diatas adalah Bank Sampah merupakan tempat
pengelolahan sampah agar dapat memiliki nilai ekonomis seperti halnya daur
ulang dengan 3R. Mendaur ulang sampah dan menabung di Bank Sampah akan
mengurangi sampah yang sulit terurai karena itu merupakan bentuk dari
keperdulian terhadap lingkungan, akan tetapi masih ada orang yang kurang sadar
akan pengelolaan sampah merupakan hal penting maka dari itu dibutuhkan
kesadaran yang dapat ditumbuhkan dari dirisendiri dan mengikuti pelatihan atau
penyuluhan.
Daftar Pustaka
Muttaqien
,Kingking ; Sugiarto dan Sarifudin,Sarip. (2019). UPAYA MENINGKATKAN
KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM BANK SAMPAH
Studi Deskriptif Pada Masyarakat RW 09 Kelurahan Cipadung Kidul Kecamatan
Panyileukan Kota Bandung. Indonesian Journal Of Adult and Community Education.
01(01) 7-8.
Selomo,Makmur;
Bintara Birawida,Agus; Mallongi,Anwar dan Muammar.(2016). BANK SAMPAH SEBAGAI
SALAH SATU SOLUSI PENANGANAN SAMP AH DI KOTA MAKASSAR. JURNAL MKMI. 12(04)
233-234.
Shinta,Arundati.
(2019). PENGUATAN PENDIDIKAN PRO-LINGKUNGAN HIDUP Di Sekolah-Sekolah Untuk
Meningkatkan Kepedulian Generasi Muda Pada Lingkungan Hidup. Yogyakarta : Best
Publisher.
Sri
Suryani,Anih. (2014). PERAN BANK SAMPAH DALAM EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SAMPAH
(STUDI KASUS BANK SAMPAH MALANG). JURNAL DPR. 05(01) 73-74
Daftar
Gambar
H,Yanuar.
(2017). Bank Sampah Gemah Ripah, dari Yogyakarta untuk Indonesia. https://www.liputan6.com/regional/read/2862933/bank-sampah-gemah-ripah-dari-yogyakarta-untuk-indonesia.
Diakses pada tanggal 8 April 2021.
JOGJAPOLITAN.
(2018). Kabupaten Sleman Miliki 178 Bank Sampah. https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2018/12/06/512/957236/kabupaten-sleman-miliki-178-bank-sampah.
Diakses pada tanggal 8 April 2021.
JOGJAPOLITAN.
(2019). Bank Sampah di Kota Jogja Ini Ternyata Kerap Dikunjungi Warga Luar DIY,
Apa Menariknya. https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2019/03/08/510/976607/bank-sampah-di-kota-jogja-ini-ternyata-kerap-dikunjungi-warga-luar-diy-apa-menariknya.
Diakses pada tanggal 8 April 2021.
UMY.
(2017). Pengelola Bank Sampah di DIY Perlu Pendampingan. https://www.umy.ac.id/pengelola-bank-sampah-di-diy-perlu-pendampingan.html.
Diakses pada tanggal 8 April 2021
Terimakasih kak untuk info seputar pengelolaan sampah ini, semoga bisa bermanfaat untuk lainnya
BalasHapus