Sofi
Anggraini (20310410065)
Dosen
Pembimbing : Dr. Arundati Shinta, M. A
Ujian
Mid Semester 2 Psikologi Sosial
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Siapa yang tidak mengenal air. Tidak akan ada kehidupan
seandainya di bumi ini tidak ada air, karena air merupakan kebutuhan utama bagi
proses kehidupan. Di kota-kota besar, tidak mudah mendapatkan sumber air bersih
yang dipakai sebagai bahan baku air bersih yang bebas dari pencemaran. Karena
air banyak tersedot oleh kegiatan industri yang memerlukan sejumlah air dalam
menunjang produksinya.
Air
termasuk sumber daya alam yang sangat terbatas. Bagaimana pun, kita pasti
memiliki pengalaman tentang air yang setiap hari kita gunakan. Seperti di
rumah, di sekolah, di kampus, tempat kerja, hingga tempat yang pernah kita
kunjungi. Tidak dapat dipungkiri bahwa air merupakan kebutuhan vital bagi
manusia. Manfaat air kini banyak untuk kita, salah satunya petani. Bagi petani
air adalah sumber pokok yang menunjang berlangsungnya kegiatan pertanian dan
menjadi faktor utama keberlanjutan pertanian terutama bagi pertumbuhan tanaman.
Persoalannya adalah bagaimana upaya
kita sebagai masyarakat untuk menjaga air, tentu kita sebagai
masyarakat terutama mahasiswa wajib menjaganya dengan cara yang paling utama
adalah perilaku manusia bukan teknologinya. Di Wonogiri, Jawa Tengah seorang
petani berhasil menanam aneka sayuran dan buah seperti terong, cabai, kol,
pare, melon, labu, dan semangka. Ini termasuk budidaya pertanian modern di
kota. Petani ini menggunakan lahan
seluas 4000 meter persegi. Perairan yang digunakan melalui air sumur, yang mana
sumur dibuat sendiri dengan kedalaman 25 meter. Air yang berasal dari sumur
pantek berasal dari lahan yang sama. Manajemen air ini menjadi kunci
keberhasilan petani dalam menanam buah dan sayur.
Tanaman hortikultura merupakan cabang
pertanian yang berurusan dengan budidaya intensif tanaman yang diajukan untuk
bahan pangan manusia obat-obatan dan pemenuhan kepuasan (Zulkarnain, 2009).
Hortikulturan bukan tanaman air tapi tanaman ini butuh air. Jika sedang terjadi
minimnya air jangan paksa untuk tanam banyak, tanam secukupnya yang terpenting
hasil bagus. Tanaman ini berperan sebagai sumber gizi masyarakat, penyediaan
lapangan pekerjaan, penunjang kegiatan agrowisata. Hal ini menunjukkan bahwa
pengembangan hortikultura terkait dengan aspek yang lebih luas meliputi
tekno-ekonomi dengan sosio-budaya petani. Ditinjau dari proses waktu produksi,
musim tanam yang pendek memungkinkan perputaran modal semakin cepat dan dapat
meminimalkan ketidakpastian karena faktor alam. (Mubyarto, 1995).
Tujuan
petani menanam tanamaman holrtikula ini karena jika buah dan sayur sudah mulai
musim panen, ini dapat memutus harga bakul. Dengan menjual aneka sayur dan
buah, pembeli dapat mengunjungi langsung lahan dan dapat memilih langsung buah
dan sayur yang segar dengan harga yang terjangkau. Tak hanya itu, tempat ini
dijadikan penunjang kegiatan agrowisata. Antara lain pengunjungnya adalah para
mahasiswa, pelajar, dan para anak-anak TK.
Manfaat dari kegiatan ini, dari sini
kita dapat belajar bahwa sebagai masyarakat kita wajib pandai-pandai dalam
mengelola air, perduli terhadap air, dan bagaimana cara kita dalam memanfaatkan air tersebut. Dalam pertanian hortikultura ini juga
lebih menguntungkan dengan masa panen lebih cepat yaitu 2 bulan.
REFERENSI
Mubyarto.
1995. Pengantar Ekonomi Pertanian. Lembaga Penelitian, Penyelidikan dan
Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta
Susana,
Tjutju. 2003. Air Sebagai sumber Kehidupan. Jurnal
Oseana.Vol. XXVIII (3): 17
Zulkarnain.
2009. Dasar-dasar Hortikultura. Bumi Aksara: Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar