21.3.21

Mengembangkan Sistem Pertanian Hortikultura dengan Manajemen Air

Sofi Anggraini (20310410065)

Dosen Pembimbing : Dr. Arundati Shinta, M. A

Ujian Mid Semester 2 Psikologi Sosial

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

     Siapa yang tidak mengenal air. Tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi ini tidak ada air, karena air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan. Di kota-kota besar, tidak mudah mendapatkan sumber air bersih yang dipakai sebagai bahan baku air bersih yang bebas dari pencemaran. Karena air banyak tersedot oleh kegiatan industri yang memerlukan sejumlah air dalam menunjang produksinya.

    Air termasuk sumber daya alam yang sangat terbatas. Bagaimana pun, kita pasti memiliki pengalaman tentang air yang setiap hari kita gunakan. Seperti di rumah, di sekolah, di kampus, tempat kerja, hingga tempat yang pernah kita kunjungi. Tidak dapat dipungkiri bahwa air merupakan kebutuhan vital bagi manusia. Manfaat air kini banyak untuk kita, salah satunya petani. Bagi petani air adalah sumber pokok yang menunjang berlangsungnya kegiatan pertanian dan menjadi faktor utama keberlanjutan pertanian terutama bagi pertumbuhan tanaman.


    Persoalannya adalah bagaimana upaya kita sebagai masyarakat untuk menjaga air, tentu kita sebagai masyarakat terutama mahasiswa wajib menjaganya dengan cara yang paling utama adalah perilaku manusia bukan teknologinya. Di Wonogiri, Jawa Tengah seorang petani berhasil menanam aneka sayuran dan buah seperti terong, cabai, kol, pare, melon, labu, dan semangka. Ini termasuk budidaya pertanian modern di kota.  Petani ini menggunakan lahan seluas 4000 meter persegi. Perairan yang digunakan melalui air sumur, yang mana sumur dibuat sendiri dengan kedalaman 25 meter. Air yang berasal dari sumur pantek berasal dari lahan yang sama. Manajemen air ini menjadi kunci keberhasilan petani dalam menanam buah dan sayur.
    
    Tanaman hortikultura merupakan cabang pertanian yang berurusan dengan budidaya intensif tanaman yang diajukan untuk bahan pangan manusia obat-obatan dan pemenuhan kepuasan (Zulkarnain, 2009). Hortikulturan bukan tanaman air tapi tanaman ini butuh air. Jika sedang terjadi minimnya air jangan paksa untuk tanam banyak, tanam secukupnya yang terpenting hasil bagus. Tanaman ini berperan sebagai sumber gizi masyarakat, penyediaan lapangan pekerjaan, penunjang kegiatan agrowisata. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan hortikultura terkait dengan aspek yang lebih luas meliputi tekno-ekonomi dengan sosio-budaya petani. Ditinjau dari proses waktu produksi, musim tanam yang pendek memungkinkan perputaran modal semakin cepat dan dapat meminimalkan ketidakpastian karena faktor alam. (Mubyarto, 1995).

    Tujuan petani menanam tanamaman holrtikula ini karena jika buah dan sayur sudah mulai musim panen, ini dapat memutus harga bakul. Dengan menjual aneka sayur dan buah, pembeli dapat mengunjungi langsung lahan dan dapat memilih langsung buah dan sayur yang segar dengan harga yang terjangkau. Tak hanya itu, tempat ini dijadikan penunjang kegiatan agrowisata. Antara lain pengunjungnya adalah para mahasiswa, pelajar, dan para anak-anak TK.

    Manfaat dari kegiatan ini, dari sini kita dapat belajar bahwa sebagai masyarakat kita wajib pandai-pandai dalam mengelola air, perduli terhadap air, dan bagaimana cara kita dalam memanfaatkan air tersebut. Dalam pertanian hortikultura ini juga lebih menguntungkan dengan masa panen lebih cepat yaitu 2 bulan. 

REFERENSI

Mubyarto. 1995. Pengantar Ekonomi Pertanian. Lembaga Penelitian, Penyelidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta

Susana, Tjutju. 2003. Air Sebagai sumber Kehidupan. Jurnal Oseana.Vol. XXVIII (3): 17

Zulkarnain. 2009. Dasar-dasar Hortikultura. Bumi Aksara: Jakarta.


0 komentar:

Posting Komentar