12.3.21

KETAHANAN PANGAN DI TENGAH PANDEMI

 

KETAHANAN PANGAN DI TENGAH PANDEMI



Ujian Mid Semester Psikologi Lingkungan

Andri wijayanto  / 19310410023

Dosen Pengampu: Dr.Arundati Shinta,MA

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta




  Dampak pandemi corona atau covid 19 di Indonesia menghujam bangsa Indonesia. Yang paling mengerikan wabah itu akan masuk sendi-sendi kehidupan masyarakat, termasuk membuat rapuh ketahanan pangan nasional.

Selama pandemi covid-19 ini belum berakhir , yang pasti akan banyak pembatasan kerumunan orang, termasuk di pasar akan diberlakukan social distancing atau jaga jarak sosial. Akibatnya pengunjung pasar merosot, penjualan akan tidak sesuai harapan, dan harga sayur akan semakin mahal. maka perlu adanya gerakan meningkatkan ketahanan pangan keluarga, lebih khusus lagi pada sayuran dengan membangun kebun sayur keluarga untuk melawan dampak pandemi virus corona (covid-19).


Keterbatasan lahan di perkotaan ternyata bukanlah hambatan untuk bertani. Penggunaan sistem pertanian hidroponik hambatan lahan bisa diatasi, hasil yang diperoleh juga tak kalah bagusnya dengan sistem pertanian konvensional diperkampungan. Hidroponik dapat di kembangkan dengan menggunakan berbagai jenis pipa yang berukuran lumayan besar untuk menampung air supaya akar tanaman berkembang. Pipa dapat disusun ke atas seperti pola terasering/tingkat sehingga menghemat tempat/lahan tersebut. Hidroponik adalah inovasi dalam pembudidayaan tanaman tanpa menggunakan  media tanah melainkan menggunakan air (H2O).


Sistem hidroponik selain mudah dilakukan juga memiliki sejuta manfaat seperti meminimalisir biaya pembelian bahan pangan bilamana memiliki areal hidroponik sendiri, selain itu juga bebas residu pestisida dan sehat di konsumsi. pemanfaatan lahan sempit perkotaan untuk hidroponik sebagai upaya mencapai ketahanan pangan kota sangat potensial. 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar