KETAHANAN PANGAN DI TENGAH PANDEMI
Ujian Mid Semester Psikologi Lingkungan
Andri wijayanto / 19310410023
Dosen Pengampu: Dr.Arundati Shinta,MA
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dampak pandemi corona atau covid 19 di Indonesia menghujam
bangsa Indonesia. Yang paling mengerikan wabah itu akan masuk sendi-sendi
kehidupan masyarakat, termasuk membuat rapuh ketahanan pangan nasional.
Selama pandemi covid-19 ini belum berakhir , yang pasti akan banyak pembatasan kerumunan orang, termasuk di pasar akan diberlakukan social distancing atau jaga jarak sosial. Akibatnya pengunjung pasar merosot, penjualan akan tidak sesuai harapan, dan harga sayur akan semakin mahal. maka perlu adanya gerakan meningkatkan ketahanan pangan keluarga, lebih khusus lagi pada sayuran dengan membangun kebun sayur keluarga untuk melawan dampak pandemi virus corona (covid-19).
Keterbatasan lahan di perkotaan ternyata bukanlah hambatan untuk bertani. Penggunaan sistem pertanian hidroponik hambatan lahan bisa diatasi, hasil yang diperoleh juga tak kalah bagusnya dengan sistem pertanian konvensional diperkampungan. Hidroponik dapat di kembangkan dengan menggunakan berbagai jenis pipa yang berukuran lumayan besar untuk menampung air supaya akar tanaman berkembang. Pipa dapat disusun ke atas seperti pola terasering/tingkat sehingga menghemat tempat/lahan tersebut. Hidroponik adalah inovasi dalam pembudidayaan tanaman tanpa menggunakan media tanah melainkan menggunakan air (H2O).
Sistem hidroponik selain mudah
dilakukan juga memiliki sejuta manfaat seperti meminimalisir biaya pembelian
bahan pangan bilamana memiliki areal hidroponik sendiri, selain itu juga bebas
residu pestisida dan sehat di konsumsi. pemanfaatan lahan sempit perkotaan
untuk hidroponik sebagai upaya mencapai ketahanan pangan kota sangat
potensial.
0 komentar:
Posting Komentar