DAPAT UANG DARI SAMPAH? KENAPA TIDAK?
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Ahmad
Prasetiyo / 19310410029
Manusia adalah makhluk hidup yang
dibekali akal dan pikiran. Manusia juga menjadi makhluk hidup ciptaan Tuhan
yang paling sempurna. Pada dasarnya dalam kehidupan, manusia akan selalu
membutuhkan berbagai macam kebutuhan untuk bertahan hidup. Kebutuhan hidup
manusia sangat beraneka ragam mulai dari makanan, tempat tinggal, pakaian, dan
kebutuhan sekunder lainnya. Manusia akan selalu melakukan apa saja agar bisa
bertahan hidup dan mencukupi kebutuhannya. Manusia juga rela bekerja pagi
sampai malam, bahkan kerja lembur hanya demi kebutuhan dalam menjalani hidup. Berbicara
mengenai manusia. Hampir di setiap negara yang ada di dunia, pertambahan manusia
akan selalu bertambah. Hal ini tentu akan menyebabkan kebutuhan pada manusia
juga akan bertambah.
Notonagoro mensifatkan manusia
sebagai makhluk yang monopluralistik, dalam arti ia tersusun atas jiwa dan
raga, bersifat perorangan dan sosial, serta berkedudukan kodrat berdiri·
sendiri dan pada saat yang sama ia adalah makhluk Tuhan. Adapun terdirinya
manusia atas tubuh atau raga dan itu tidak satu dari lainnya, akan dalam
susunan organis kedua-tunggalan, tersusun atas dua unsur hakikat yang
bersama-sama merupakan suatu keutuhan dan keseluruhan bam, yang merupakan diri
serba lain pada hidup raga saja atau jiwa saja dalam dirinya sendiri
Adalah merupakan hakikat manusia
pula sebagai diri bersifat pribadi perorangan atau individu dan bersifat hidup bersama,
pribadi bermasyarakat atau makhluk sosial. Di samping berhidup sendiri, manusia
hidupnya selalu berhubungan manusia lain, tergantung dari pada manusia lain, sebelum
dilahirkan, sesudah dilahirkan, sebagai bayi, sebagai kanak-kanak, sebagai anak
remaja, sebagai orang dewasa, sebagai orang lanjut usianya, setelah meninggal dunia,
terus-menerus membutuhkan orang lain, maka sungguh menjadi bawaan hakikatnya
untuk hidup bersama untuk bermasyarakat (Notonagoro, 1987).
Persoalan yang sering berhubungan dengan manusia ialah kebutuhannya. Kebutuhan manusia semakin
hari semakin bertambah. Hal ini menyebabkan banyaknya sampah yang di
hasilkan. Mulai dari sampah plastik, sampah kertas, sampah dari sisa-sisa
makanan, dan masih banyak lagi jenis sampah yang di hasilkan oleh manusia.
Sampah-sampah ini jika tidak di tangani dengan tepat, maka akan berdampak buruk
bagi lingkungan sekitar dan juga pada manusia. Dampak buruk tersebut yaitu
masalah kesehatan, timbunan sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat
merupakan tempat berkembang biaknya vektor penyakit, seperti tikus, lalat dan
serangga lainnya sehingga memungkinkan untuk menularkan suatu penyakit,
misalnya penyakit saluran pernafasan, penyakit kulit, dan sebagainya. Kemudian
pada masalah lingkungan, apabila sampah tidak ditangani dengan baik maka dapat
menimbulkan pencemaran terhadap air permukaan, air tanah, dan udara (Emil Salim,
1980).
Idealnya sebagai manusia yang memiliki
akal dan pikiran. Sudah seharusnya manusia selalu berpikir kreatif dalam
menangani berbagai masalah terutama dalam hal sampah. Bank sampah muncul
sebagai inisiatif masyarakat lokal dalam upaya partisipasi menangani
permasalahan yang selama ini ada. Dengan strategi pengolahan sampah 3R (Reduce,
Reuse dan Recycle) berbasis masyarakat tersebut mampu mengubah imajinasi
sebagian banyak orang terhadap sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi. Di
Indonesia, praktik bank sampah berkembang di Kabupaten Bantul di Jogjakarta
yang dipelopori oleh Bambang Suwerda merupakan cerita sukses orang Indonesia
memilah sampah (www.menlhk.go.id ).
Bank sampah merupakan kegiatan
bersifat social engineering yang mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah
serta menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah secara bijak
dan pada gilirannya akan mengurangi sampah yang diangkut ke TPA (Tempat
Pembuangan Akhir). Pembangunan bank sampah merupakan momentum awal membina
kesadaran kolektif masyarakat untuk memulai memilah, mendaur ulang, dan
memanfaatkan sampah karena sampah mempunyai nilai jual yang cukup baik,
sehingga pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menjadi budaya baru
Indonesia (www.menlhk.go.id).
Beberapa jenis sampah yang bisa menghasilkan
uang dan manambah perekonomian bagi manusia. Sampah tersebut seperti
botol-botol bekas, kardus-kardus bekas, kertas, kaleng, karung beras, ban,
emberan, majalah, aki, alumunium, besi, lampu, dan masih banyak lagi. Jenis
sampah yang dapat terjual ini tentu jenis sampah yang bisa di daur ulang
kembali, sehingga menguntungkan bagi manusia dan juga lingkungan. Bagaimana? Anda
tertarik mencoba guna mendapatkan uang dari sampah?
Daftar Pustaka :
Notonagoro. 1987. Pancasila Ilmiah Populer. Pantjuran Tudjuh : Jakarta.
Emil, Salim. 1980. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Mutiara : Jakarta.
https://www.menlhk.go.id/ ( diakses pada 14 Maret 2021 )
Artikelnya bagus dan menarik untuk dibaca
BalasHapus