1.11.20

SERIBU TANGAN UNTUK SATU LANGKAH KEMANUSIAAN

Aksi Nyata Organisasi sebagai Wujud Kepedulian dan Kontrubusi di saat Pandemi

Andi Purnawan / 19310410002

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta


Covid-19 adalah pandemi global yang berdampak besar di semua kalangan dan lapisan masyarakat. Bukan hanya di bidang kesehatan saja yang menjadi polemik saat ini. Namun di bidang pendidikan, ekonomi, dan keberlangsungan hidup masyarakat menjadi masalah yang serius yang disebabkan adanya bencana non-alam tersebut. Dampak tersebut tentu tidak hanya dirasakan oleh lapisan masyarakat yang tinggal di lingkup perkotaan. Masyarakat yang aktivitas kesehariannya di desa, bekerja di kompleks perkampungan turut merasakan dampak yang ditimbulkan dari munculnya Covid-19 ini. Mengingat aktivitas sosial di wilayah desa kecamatan yang tinggi, adanya edukasi dan gotong royong yang bersifat sosial pula dirasa sangat penting dalam situasi seperti ini. Tempat yang merupakan aktivitas sosialnya masih tinggi di pandemi ini salah satunya adalah aktivitas jual beli di pasar.

Dalam pasar tradisional masih dijumpai beberapa orang terutama pedagang yang tidak mengindahkan imbauan pemerintah mengenai pencegahan penyebaran virus corona yaitu memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah berinteraksi. Mengingat minimnya edukasi tentang pentingnya pemakaian masker dan mencuci tangan, hal tersebut menggerakkan para pemuda dari berbagai komunitas di Gunungkidul yang bergabung dalam gerakan Gunungkidul Lawan Corona. Gerakan tersebut dirasa sangat penting meninjau program-program tepat dalam situasi saat ini seperti penggalangan dana untuk pembelian masker, handsanitizer, dan sabun cuci tangan yang kemudian akan dibagikan ke masyarakat terutama di pasar.

Pasar Gedangsari yang terletak di Desa Hargomulyo, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul adalah salah satu pasar yang masih beroperasi hingga saat ini. Hari Senin, 7 September 2020 tepatnya pukul 05.00 WIB merupakan waktu di mana gerakan Gunungkidul Lawan Corona terjun di Pasar Gedangsari. Komunitas yang bergabung dalam gerakan ini diantaranya, Forum Mahasiswa Gedangsari atau lebih dikenal dengan Formasi, Bebakaran Gunungkidul, Gunungkidul Menginspirasi, dan juga Saka Wira Kartika. Kebetulan penulis merupakan koordinator dari Forum Mahasiswa Gedangsari. Titik kumpul kami berada di Pendopo Kecamatan Gedangsari. Sebelum menyebar ke pasar, terlebih dahulu kami menyiapkan segala sesuatunya. Diantaranya masker yang nanti akan dibagikan, sabun cuci tangan, dan juga poster yang akan ditempelkan di pasar. Tidak lupa kami yang berjumlah sekitar 12 orang ini membagi tim yang setiap timnya berjumlah 3 orang. Hal tersebut dilakukan agar pembagaian masker bisa merata dan tetap bisa menjaga jarak sosial.

Mulailah kami memasuki pasar. Demi menjaga etika dan keamanan, tidak lupa kami meminta izin terlebih dahulu kepada petugas pasar. Tiga orang anggota tim tidak semata-mata hanya membagi masker dengan asal-asalan. Kami mengutamakan pedagang yang tidak memakai masker agar dapat memperoleh masker yang kami bawa. Alasan dan cara pemakaian masker tidak lupa turut kami edukasikan kepada mereka. Keluhan dan harapan pun mereka sampaikan kepada kami. “Di saat seperti ini, kami masih kekurangan masker. Adanya uluran bantuan seperti masker dan sembako tentu sangat kami nantikan”, ujar Ratinah salah satu pedagang tetap di Pasar Gedangsari. Keluhan mereka terbukti dengan permintaan masker pada beberapa pedagang yang mereka belum mempunyai masker sama sekali sedangkan persediaan masker yang kami bawa tergolong sedikit. Selain pembagian masker, kami juga menempatkan sabun cuci tangan di dua titik strategis pasar. Dua titik strategis tersebut yaitu di tangga masuk kios pasar dan depan mushola pasar. Tidak lupa kami juga menempelkan poster di dinding kios pasar, yang di mana tempat tersebut merupakan tempat lalu lalang aktivitas pasar.

Kegiatan pembagian masker, penempatan sabun cuci tangan, dan penempelan poster diharapkan dapat menjadi cara yang edukatif dan turut andil dalam pemutusan rantai penyebaran Covid-19. Kegiatan ini juga merupakan bentuk gotong royong dan kepedulian kami sebagai pemuda Gunungkidul kepada warga masyarakat di Gunungkidul termasuk di Kecamatan Gedangsari atas pandemi global ini. Kami sadar betul bahwa masyarakat di sini mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Tindakan nyata yang tidak hanya bersifat teoritis sangat mereka butuhkan. Mereka tidak bisa menghindari aktivitas di luar. Akan tetapi penerapan social distancing dan physical distancing, rajin mencuci tangan dengan sabun, serta tidak lupa memakai masker harus terus kita contohkan bersama. Semoga dengan gotong royong dan kepedulian bersama, kita dapat terhindar dan menghentikan penyebaran Covid-19.

Tidak lupa kami berterima kasih kepada perwakilan dari komunitas Gunungkidul Kece yang sudah ikut serta membagikan masker serta mendokumentasikan kegiatan saat itu dengan keren. Berikut foto-foto kegiatan kemanusiaan kami di Pasar Gedangsari.

 




Purnawan, A (1 November 2020)








0 komentar:

Posting Komentar