Tidak Semua Bisa Dijadikan Lelucon: Dampak Dari Body Shaming
Putri Sartika / 19310410001
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
“ Kok kamu gemukan sih? Kok tangan kamu gitu sih? Kok kamu pendek sih? Kamu marah sama aku? Kan aku hanya bercanda. “
Body shaming tidak hanya dilakukan melalui ucapan, tetapi juga dilakukan sekaligus dalam bentuk tindakan-tindakan yang tidak menyenangkan bagi orang lain. Perlakuan body shaming yang diterima oleh individu adalah pengalaman yang dialami individu ketika kekurangan dipandang sebagai sesuatu yang negatif orang lain dari bentuk tubuhnya.
Meskipun mengomentari bentuk tubuh orang lain sering kali dianggap hanya sebagai “candaan” namun perbuatan tersebut dapat berdampak buruk pada mereka yang mengalaminya. Dampak dari body shaming ini adalah tidak percaya diri, merasa tidak aman ( Inscure Felling ) dan berupaya untuk menjadi ideal.
Belajar menerima itu sangat penting, untuk menghadapi body shaming ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh individu. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi body shaming dari lingkungan sekitar:
1. Abaikan perkataan orang lain
2. Bersyukur dan mencintai diri sendiri
3. Belajar memaafkan orang lain
4. Sibukkan diri dengan hal yang bermanfaat
Referensi :
Damanik, T. M. 2018. Dinamika Psikologis Perempuan Mengalami Body shaming. Skripsi, Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Chairiah, P. 2012. Hubungan Gambaran Body Image Dan Pola Makan Remaja Putri Di SMAN 38 Jakarta. Skripsi, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok.
https://www.kompasiana.com/febynabila6596/5dfd9c53d541df51fb6664f2/ada-apa-dengan-body-shaming
0 komentar:
Posting Komentar