24.10.20

Review Jurnal : Resiliensi Psikologis dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Hidup terkait Kesehatan

                                                                             Review Jurnal

Resiliensi Psikologis dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Hidup terkait Kesehatan

pada Remaja di Panti Asuhan

 

Oleh: Wicaksana Ari Wibawa

20310420069

Review Jurnal ini untuk Memenuhi Tugas Psikologi Inovasi

Prodi Psikologi Universitas Prokalamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta



 

Topik

 

Resilensi Psikologis pada Remaja di Panti Asuhan.

Sumber

 

Rahmawati, B.D., Listiyandini, R.A., Rahmatika, R. (2019), Resiliensi Psikologis dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Hidup terkait Kesehatan pada Remaja di Panti Asuhan, Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA, 11 (1): 21 - 30

 

Teori

 

·   Remaja merupakan masa transisi yang penuh tantangan. Dalam menghadapi berbagai masalah perkembangan yang dialami, mereka memerlukan kehadiran orang tua/dewasa yang mampu memahami dan memperlakukannya dengan bijaksana sesuai dengan kebutuhannya.

 

·         Resiliensi psikologis adalah kualitas personal seseorang yang memungkinkan untuk berkembang dalam menghadapi kesulitan dalam hidupnya. Individu yang resilien akan lebih tahan terhadap stres sehingga lebih sedikit mengalami gangguan emosi dan perilaku. Secara umum, resiliensi psikologis sangat penting bagi remaja karena perubahan sosial, biologis, dan psikologis yang dialami remaja menuntut mereka untuk adaptif dalam menghadapi masalah

 

· Kualitas hidup terkait kesehatan merupakan konsep multidimensional yang mengukur pada persepsi diri seseorang mengenai kesejahteraan psikologis, harga diri, citra tubuh, fungsi kognitif, mobilitas, energi / vitalitas, hubungan sosial dan fungsi keluarga / rumah), berdasarkan aspek kesehatan fisik, mental, sosial dan perilaku yang ia rasakan

 

·    kualitas hidup terkait kesehatan terdiri dari lima dimensi yaitu kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis, hubungan orang tua dan otonomi, dukungan social dan teman sebaya, dan lingkungan sekolah.

 

·    Peneliti memprediksi bahwa resiliensi psikologis berpengaruh signifikan terhadap setiap dimensi kualitas hidup terkait kesehatan pada remaja di panti asuhan.

 

Permasalahan.

 

Idealnya, ketika remaja tinggal di panti asuhan dengan fasilitas dan perhatian yang kurang, kualitas hidup terkait dengan kesehatannya rendah. Faktanya, remaja yang tiinggal di panti asuhan memiliki kualitas hidup yang baik, bahkan beberapa di antaranya memiliki prestasi akademik.

 

Metode

 

·  Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional. Karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu remaja panti asuhan yang tinggal menetap di panti asuhan di Jakarta dan Bekasi, dengan rentang usia 11-18 tahun.

·   Dengan menggunakan teknik convenience sampling, didapatkan 200 subjek yang tersebar dalam di 12 panti asuhan di Jakarta dan Bekasi.

·    Alat pengungkap resiliensi diadaptasi oleh peneliti dari skala  yang dikembangkan oleh Connor & Davidson yaitu CD-RISC.

·      Alat pengungkap kualitas hidup menggunakan KIDSCREEN-27 yang dikembangkan oleh Ravens-ravens-Sieberer, dkk yang telah diadaptasi oleh peneliti..

·         Analisis statistiknya menggunakan analisis regresi..

 

Hasil Penelitian

 

·      Melalui hasil uji linearitas ditemukan bahwa resiliensi psikologis membentuk garis yang linear dengan setiap dimensi kualitas hidup terkait kesehatan karena memiliki nilai signifikansi p<0,05 yaitu sebesar 0,000 – 0,001.

·   Resiliensi psikologis berperan sebesar 16,3% pada dimensi kesejahteraan fisik, 8,2% pada dimensi kesejahteraan psikologis, 8,1% pada dimensi hubungan orang tua dan otonomi, 5,0% pada dimensi dukungan sosial dan teman sebaya dan 5,5% pada dimensi lingkungan sekolah.

·   Semakin tinggi resiliensi psikologis maka semakin baik pula individu akan mempersepsikan kualitas hidup terkait kesehatannya.

Diskusi

 

·       Pada dasarnya, menjalani kehidupan dipanti asuhan bukan hal yang mudah. Dengan fasilitas apa adanya, remaja di panti asuhan harus tetap menjalani kehidupan dengan mempertahankan kualitas hidupnya meskipun berada pada fase transisi perkembangan. Namun demikian, remaja tersebut memiliki kualitas hidup yang baik terkait dengan kesehatan.

 

Kesimpulan

 

 

Resiliensi psikologis ditemukan berpengaruh secara signifikan terhadap setiap dimensi kualitas hidup yang terkait kesehatan pada remaja yang tinggal di panti asuhan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pengembangan resiliensi psikologis pada remaja di panti asuhan dalam peningkatan kualitas hidup pada populasi ini


0 komentar:

Posting Komentar