Review Jurnal
Resiliensi Psikologis dan Pengaruhnya terhadap Kualitas
Hidup terkait Kesehatan
pada Remaja di Panti Asuhan
Oleh: Wicaksana Ari Wibawa
20310420069
Review Jurnal ini untuk Memenuhi Tugas Psikologi Inovasi
Prodi Psikologi Universitas Prokalamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu:
Dr. Arundati Shinta
Topik |
Resilensi
Psikologis pada Remaja di Panti Asuhan. |
Sumber |
Rahmawati, B.D.,
Listiyandini, R.A., Rahmatika, R. (2019), Resiliensi Psikologis dan
Pengaruhnya terhadap Kualitas Hidup terkait Kesehatan pada Remaja di Panti
Asuhan, Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA, 11 (1): 21 - 30
|
Teori |
· Remaja merupakan masa transisi yang
penuh tantangan. Dalam menghadapi berbagai masalah perkembangan yang dialami,
mereka memerlukan kehadiran orang tua/dewasa yang mampu memahami dan
memperlakukannya dengan bijaksana sesuai dengan kebutuhannya.
·
Resiliensi psikologis adalah kualitas
personal seseorang yang memungkinkan untuk berkembang dalam menghadapi
kesulitan dalam hidupnya. Individu yang resilien akan lebih tahan terhadap
stres sehingga lebih sedikit mengalami gangguan emosi dan perilaku. Secara
umum, resiliensi psikologis sangat penting bagi remaja karena perubahan
sosial, biologis, dan psikologis yang dialami remaja menuntut mereka untuk
adaptif dalam menghadapi masalah
· Kualitas hidup terkait kesehatan
merupakan konsep multidimensional yang mengukur pada persepsi diri seseorang
mengenai kesejahteraan psikologis, harga diri, citra tubuh, fungsi kognitif,
mobilitas, energi / vitalitas, hubungan sosial dan fungsi keluarga / rumah),
berdasarkan aspek kesehatan fisik, mental, sosial dan perilaku yang ia
rasakan
· kualitas hidup terkait kesehatan
terdiri dari lima dimensi yaitu kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis,
hubungan orang tua dan otonomi, dukungan social dan teman sebaya, dan
lingkungan sekolah.
· Peneliti memprediksi bahwa resiliensi
psikologis berpengaruh signifikan terhadap setiap dimensi kualitas hidup
terkait kesehatan pada remaja di panti asuhan.
|
Permasalahan. |
Idealnya,
ketika remaja tinggal di panti asuhan dengan fasilitas dan perhatian yang
kurang, kualitas hidup terkait dengan kesehatannya rendah. Faktanya, remaja
yang tiinggal di panti asuhan memiliki kualitas hidup yang baik, bahkan
beberapa di antaranya memiliki prestasi akademik.
|
Metode |
· Penelitian menggunakan metode
kuantitatif dengan desain cross-sectional. Karakteristik subjek yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu remaja panti asuhan yang tinggal menetap
di panti asuhan di Jakarta dan Bekasi, dengan rentang usia 11-18 tahun. · Dengan menggunakan teknik convenience
sampling, didapatkan 200 subjek yang tersebar dalam di 12 panti asuhan di
Jakarta dan Bekasi. · Alat pengungkap resiliensi diadaptasi
oleh peneliti dari skala yang
dikembangkan oleh Connor & Davidson yaitu CD-RISC. · Alat pengungkap kualitas hidup
menggunakan KIDSCREEN-27 yang dikembangkan oleh Ravens-ravens-Sieberer, dkk
yang telah diadaptasi oleh peneliti.. ·
Analisis statistiknya menggunakan
analisis regresi..
|
Hasil
Penelitian |
· Melalui hasil uji linearitas ditemukan
bahwa resiliensi psikologis membentuk garis yang linear dengan setiap dimensi
kualitas hidup terkait kesehatan karena memiliki nilai signifikansi p<0,05
yaitu sebesar 0,000 – 0,001. · Resiliensi psikologis berperan sebesar
16,3% pada dimensi kesejahteraan fisik, 8,2% pada dimensi kesejahteraan
psikologis, 8,1% pada dimensi hubungan orang tua dan otonomi, 5,0% pada dimensi
dukungan sosial dan teman sebaya dan 5,5% pada dimensi lingkungan sekolah. · Semakin tinggi resiliensi psikologis
maka semakin baik pula individu akan mempersepsikan kualitas hidup terkait
kesehatannya. |
Diskusi |
· Pada dasarnya, menjalani kehidupan
dipanti asuhan bukan hal yang mudah. Dengan fasilitas apa adanya, remaja di
panti asuhan harus tetap menjalani kehidupan dengan mempertahankan kualitas
hidupnya meskipun berada pada fase transisi perkembangan. Namun demikian,
remaja tersebut memiliki kualitas hidup yang baik terkait dengan kesehatan. |
Kesimpulan
|
Resiliensi psikologis ditemukan berpengaruh
secara signifikan terhadap setiap dimensi kualitas hidup yang terkait
kesehatan pada remaja yang tinggal di panti asuhan. Oleh karena itu, penting
untuk memperhatikan pengembangan resiliensi psikologis pada remaja di panti
asuhan dalam peningkatan kualitas hidup pada populasi ini |
0 komentar:
Posting Komentar