TUGAS
PSIKOLOGI INOVASI
Windha
Nurhidayati
183104101176
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Yogyakarta
Topik |
Resiliensi ibu dengan anak autism.
Tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi. |
Sumber |
Claudia Putu D.C.D., & Putu
N.W. (2019). Resiliensi ibu dengan anak autism. Jurnal Psikologi Udayana,
Bali. Januari, P193-P204 |
Teori |
1. Resiliensi sebagai hasil dari adaptasi yang sukses terhadap kesulitan. Indikasi seseorang yang resilien apabila terdapat keseimbangan risk factors (faktor-faktor berisiko) dan protective factors (faktor-faktor pelindung) sebagai hasil adaptasi yang diperoleh secara individual maupun dari lingkungan, yang memampukan seseorang untuk mengembangkan diri menuju ke arah yang lebih baik. 3 Semangat yang tinggi dari seorang ibu untuk memperjuangkan kesembuhan anak autisnya dapat mengubah kehidupan ibu itu sendiri. Pada dasarnya, setiap individu dapat pulih kembali setelah mengalami keadaan-keadaan yang penuh tekanan dalam hidupnya tanpa mengganggu keberfungsian dirinya sebagai seorang individu 2. Kehadiran seorang anak dengan
gangguan autisme di tengah tengah keluarga tentunya memunculkan berbagai
reaksi. Orangtua dengan anak berkebutuhan khusus mengalami tiga tahapan
reaksi dalam menghadapi keadaan anaknya Yang pertama : Perasaan
shock Yang kedua : Perasaan
sedih kecewa dan bahkan marah Yang ketiga : Proses penerimaan
atau orangtua mulai bisa menyesuaikan diri dengan keadaan anaknya. 3. Autisme merupakan suatu gangguan perkembangan yang melibatkan berbagai perilaku bermasalah termasuk diantaranya masalah berkomunikasi, masalah persepsi, masalah motorik, dan perkembangan sosial, dimana gejala tersebut dapat terlihat sejak anak berusia dini yang muncul sebelum anak berusia tiga tahun |
Permasalahan |
1. Bagi ibu dalam mendampingi dan
mengasuh anak dengan autisme, yang dapat menimbulkan perubahan besar dan
krisis bagi ibu. Ketidakmampuan ibu dalam mengatasi krisis yang dialami dapat
mengganggu fungsi dan peran ibu terkait pengasuhan. 2. Berbagai
tekanan dan gejolak emosi muncul dalam diri seorang ibu yang dapat mengganggu
kondisi baik secara fisik maupun psikis. Respon ibu terhadap tekanan dan
stres yang dihadapi tidak hanya berdampak bagi dirinya sendiri tetapi juga
akan berdampak pada keadaan anak dengan gangguan autisme dan ketidakmampuan
ibu dalam beradaptasi dengan tekanan tersebut akan berakibat buruk dalam pengasuhan.
Ibu yang tidak bisa menerima kenyataan atas kondisi anaknya hanya akan
terpuruk dan bahkan tidak mau melakukan apapun untuk mendukung perkembangan
anaknya. Akibatnya, ibu hanya berdiam diri dan kondisi gangguan yang dialami
oleh anak semakin parah
|
Metode |
·
Alat mengungkap
resiliensi adalah Wawancara ·
Penelitian ini menggunakan metode
wawancara semi terstruktur dengan jenis wawancara yang termasuk ke dalam
kategori indepth interview. Untuk mengungkap aspek aspek tingkah laku pada
responden, pemahaman dan interpretasi responden mengenai pemikiran, tujuan,
harapan, dan nilai-nilai yang dimiliki responden; perasaan. Serta pemahaman
responden pada aspek afektif dalam diri responden seperti respon emosional terhadap
pengalaman dan pemikiran responden sebagai ibu yang memiliki anak dengan
gangguan autisme. ·
Observasi Penelitian ini
menggunakan jenis observasi non-partisipan dan terbuka. terkait gambaran
emosi dan sikap responden, gambaran interaksi responden dengan anak responden
yang mengalami gangguan autisme, gambaran interaksi responden dengan terapis,
dan gambaran interaksi responden dengan orang-orang disekitar responden. ·
Analisis:
menggunakan
teknik analisis data theoretical coding yang terdiri dari; Open coding (membandingkan
dan mengonsepkan data)
Axial coding (data
digabungkan kembali setelah dilakukannya open coding dengan membuat hubungan
antar kategori)
Selective coding (pemilihan
kategori inti, pengaitan kategori inti terhadap kategori lainnya secara
sistematis, pengabsahan hubungannya, mengganti kategori yang diperbaiki, dan
dikembangkan lebih lanjut) |
Hasil Penelitian |
Hipotesis penelitian diterima. Berdasarkan hasil penelitian dapat
dikatakan bahwa ibu dengan anak autisme telah mencapai resiliensi diri yang
ditandai dengan kemampuan regulasi emosi, pengendalian keinginan, adanya
keyakinan akan kemampuan diri, kemampuan berempati, mampu mengambil makna dan
hikmah dari setiap permasalahan yang dialami.
|
Diskusi |
·
Hadirnya anak autisme di
tengah-tengah keluarga menjadi pengalaman tersendiri bagi ibu dalam mengasuh
anak autisme yang menimbulkan perubahan yang besar dalam diri ibu. Bahwa
semangat yang tinggi dari seorang ibu untuk memperjuangkan kesembuhan anak
autisnya dapat mengubah kehidupan ibu itu sendiri. Pada dasarnya, setiap
individu dapat pulih kembali setelah mengalami keadaan-keadaan yang penuh
tekanan dalam hidupnya tanpa mengganggu keberfungsian dirinya sebagai seorang
individu seperti semula yang disebut dengan resiliensi
·
Kelemahan penelitian ini ada 3 yaitu
:
Peneliti tidak
menuliskna faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi tindakan yang dilakukan
ibu dalam usaha mencapai resiliensi diri yang positif.
Penelititi tidak
membuat form lembar check untuk responden-responden sehingga tidak ada bukti
atau orientitas ketika sudah melakukan member check
Peneliti hanya
menggunakan responden ibu dan tidak menggunakan ayah atau keluaraga dekat
yang lain sehingga penelitian ini tidak mendapatkan data dari sudut pandang
orang orang sekitar
|
0 komentar:
Posting Komentar