3.10.20

Review Jurnal Resiliensi Ibu Dengan Anak Autisme

 

TUGAS PSIKOLOGI INOVASI

Windha Nurhidayati

183104101176

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta


Yogyakarta

Topik

Resiliensi ibu dengan anak autism. Tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.

Sumber

Claudia Putu D.C.D., & Putu N.W. (2019). Resiliensi ibu dengan anak autism. Jurnal Psikologi Udayana, Bali. Januari, P193-P204

Teori

1.                      Resiliensi sebagai hasil dari adaptasi yang sukses terhadap kesulitan. Indikasi seseorang yang resilien apabila terdapat keseimbangan risk factors (faktor-faktor berisiko) dan protective factors (faktor-faktor pelindung) sebagai hasil adaptasi yang diperoleh secara individual maupun dari lingkungan, yang memampukan seseorang untuk mengembangkan diri menuju ke arah yang lebih baik.

3      Semangat yang tinggi dari seorang ibu untuk memperjuangkan kesembuhan anak autisnya dapat mengubah kehidupan ibu itu sendiri. Pada dasarnya, setiap individu dapat pulih kembali setelah mengalami keadaan-keadaan yang penuh tekanan dalam hidupnya tanpa mengganggu keberfungsian dirinya sebagai seorang individu 

2.                 Kehadiran seorang anak dengan gangguan autisme di tengah tengah keluarga tentunya memunculkan berbagai reaksi. Orangtua dengan anak berkebutuhan khusus mengalami tiga tahapan reaksi dalam menghadapi keadaan anaknya

Yang pertama : Perasaan shock

Yang kedua : Perasaan sedih kecewa dan bahkan marah

Yang ketiga : Proses penerimaan atau orangtua mulai bisa menyesuaikan diri dengan keadaan anaknya.

3.      Autisme merupakan suatu gangguan perkembangan yang melibatkan berbagai perilaku bermasalah termasuk diantaranya masalah berkomunikasi, masalah persepsi, masalah motorik, dan perkembangan sosial, dimana gejala tersebut dapat terlihat sejak anak berusia dini yang muncul sebelum anak berusia tiga tahun 

Permasalahan

1.      Bagi ibu dalam mendampingi dan mengasuh anak dengan autisme, yang dapat menimbulkan perubahan besar dan krisis bagi ibu. Ketidakmampuan ibu dalam mengatasi krisis yang dialami dapat mengganggu fungsi dan peran ibu terkait pengasuhan.

2.      Berbagai tekanan dan gejolak emosi muncul dalam diri seorang ibu yang dapat mengganggu kondisi baik secara fisik maupun psikis. Respon ibu terhadap tekanan dan stres yang dihadapi tidak hanya berdampak bagi dirinya sendiri tetapi juga akan berdampak pada keadaan anak dengan gangguan autisme dan ketidakmampuan ibu dalam beradaptasi dengan tekanan tersebut akan berakibat buruk dalam pengasuhan. Ibu yang tidak bisa menerima kenyataan atas kondisi anaknya hanya akan terpuruk dan bahkan tidak mau melakukan apapun untuk mendukung perkembangan anaknya. Akibatnya, ibu hanya berdiam diri dan kondisi gangguan yang dialami oleh anak semakin parah

 

Metode

·         Alat mengungkap resiliensi adalah Wawancara

·         Penelitian ini menggunakan metode wawancara semi terstruktur dengan jenis wawancara yang termasuk ke dalam kategori indepth interview. Untuk mengungkap aspek aspek tingkah laku pada responden, pemahaman dan interpretasi responden mengenai pemikiran, tujuan, harapan, dan nilai-nilai yang dimiliki responden; perasaan. Serta pemahaman responden pada aspek afektif dalam diri responden seperti respon emosional terhadap pengalaman dan pemikiran responden sebagai ibu yang memiliki anak dengan gangguan autisme.

·         Observasi Penelitian ini menggunakan jenis observasi non-partisipan dan terbuka. terkait gambaran emosi dan sikap responden, gambaran interaksi responden dengan anak responden yang mengalami gangguan autisme, gambaran interaksi responden dengan terapis, dan gambaran interaksi responden dengan orang-orang disekitar responden.

 

·         Analisis: menggunakan teknik analisis data theoretical coding yang terdiri dari;

Open coding (membandingkan dan mengonsepkan data)

 

Axial coding (data digabungkan kembali setelah dilakukannya open coding dengan membuat hubungan antar kategori)

 

Selective coding (pemilihan kategori inti, pengaitan kategori inti terhadap kategori lainnya secara sistematis, pengabsahan hubungannya, mengganti kategori yang diperbaiki, dan dikembangkan lebih lanjut)

Hasil Penelitian

Hipotesis penelitian diterima. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa ibu dengan anak autisme telah mencapai resiliensi diri yang ditandai dengan kemampuan regulasi emosi, pengendalian keinginan, adanya keyakinan akan kemampuan diri, kemampuan berempati, mampu mengambil makna dan hikmah dari setiap permasalahan yang dialami.

 

Diskusi

·         Hadirnya anak autisme di tengah-tengah keluarga menjadi pengalaman tersendiri bagi ibu dalam mengasuh anak autisme yang menimbulkan perubahan yang besar dalam diri ibu. Bahwa semangat yang tinggi dari seorang ibu untuk memperjuangkan kesembuhan anak autisnya dapat mengubah kehidupan ibu itu sendiri. Pada dasarnya, setiap individu dapat pulih kembali setelah mengalami keadaan-keadaan yang penuh tekanan dalam hidupnya tanpa mengganggu keberfungsian dirinya sebagai seorang individu seperti semula yang disebut dengan resiliensi

 

·         Kelemahan penelitian ini ada 3 yaitu :

 

 

Peneliti tidak menuliskna faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi tindakan yang dilakukan ibu dalam usaha mencapai resiliensi diri yang positif.

 

Penelititi tidak membuat form lembar check untuk responden-responden sehingga tidak ada bukti atau orientitas ketika sudah melakukan member check

 

Peneliti hanya menggunakan responden ibu dan tidak menggunakan ayah atau keluaraga dekat yang lain sehingga penelitian ini tidak mendapatkan data dari sudut pandang orang orang sekitar

 

 

0 komentar:

Posting Komentar