Bayu Pratama / 19310410022
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dr. Arundati Shinta. M.A
Manusia
merupakan makhluk sosial dimana seluruh aktifitas tidak jauh dari kegiatan yang
melibatkan banyak orang. Oleh karena itu dalam bermasyarakat tentunya tidak
selalu berjalan dengan baik ada beberapa konflik yang dijumpai yang menyebabkan
renggangnya suatu kelompok. Sebagai contoh pada suatu organisasi desa tertentu
ada beberapa orang yang menjabat sebagai kepala desa, sekretari, bendahara, dan
anggota. Namun, dalam situasi dan kondisi tertentu, seorang sekretaris merasa
ada yang janggal terhadap laporan keuangan yang diberikan oleh bendahara, si
sekretaris mencurigai bahwa keuangan atau dana desa tersebut disalahgunakan
oleh bendahara desa. Tanpa berpikir panjang dan mencari kebenaran si sekretaris mengadu kepada kepala desa atas
kejadian tersebut. Mendengar kejadian tersebut kepala desa merasa kaget dan
tanpa disadari ternyata berita tersebut sampai ditelinga si bendahara dan
anggota lain sehingga banyak sekali presepsi negatif yang muncul dipikiran
masing-masing personil, padahal berita atau rumor tersebut belum tentu
kebenarannya.
Kasus
diatas apabila ditinjau dari pandangan hakekat psikologi sosial bahwa psikologi
sosial merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari prinsip-prinsip
menganalisis, memprediksi, dan memodifikasi perilaku manusia dalam suatu sistem
sosial. Dalam kehidupan berkelompok atau bersosial, ada proses ketertarikan
individu terhadap individu lain sebaliknya dalam kelompok ada proses, gerakan,
dan, kegiatan, dengan kata lain yaitu disebut dinamika kelompok.
Dinamika
kelompok adalah semacam ideologi politik tentang cara-cara suatu kelompok itu
diatur dan dikelola, ideologi ini menekankan pentingnya kepemimpinan yang
demokratis, partisipasi anggota dalam proses pengambilan keputusan, dan ada
keuntungan yang diperoleh individu serta masyarakat dengan adanya kerja sama
dalam suatu kelompok. Perilaku individu dalam kelompok itu unik, sesuai dengan
kepribadiannya ada yang agresif, suka bersaing, pasif, suka mengadu-adu, dan
lain-lain.
Melihat
kasus yang sudah disebutkan diatas bahwasannya memang benar ada berbagai macam
perilaku individu yang berbeda-beda yaitu ada anggota kelompok yang suka
menyebarkan kabar yang belum pasti dan ada pula anggota kelompok yang menelaah
info mentah-mentah tanpa mengetahui bagaimana kebenarannya. Dalam kasus diatas,
sebagai pemimpin yang demokratis hendaknya segera mempertemukan beberapa pihak
yang bersangkutan dengan masalah tersebut, dan mendengarkan secara baik-baik
penjelasan dari beberapa pihak. Hal ini dihendaknya dilakukan dengan tujuan mengantisipasi
banyaknya prespektif negatif dari anggota kelompok yang lain yang mengakibatkan
perpecahan kelompok. Masih dalam kasus diatas, si bendahara hendaknya mencari
kebenaran atau faktanya terlebiih dahulu sebelum menyebarkan info tersebut
kepada orang lain.
Referensi:
Shinta,
Arundati. 2020. Proses Dalam Kelompok
Kecil: Konsep Dasar Dari Dinamika Kelompok. Ppt Kuliah Ke-1 Psikologi
Sosial 2
0 komentar:
Posting Komentar