Nama
: Ingga Octiana
Nim
: 19310410007
Psikologi
Kepribadian II
Dosen
: Fx. Wahyu Widianto S.Psi.,M.A
Ø Biografi Raymond Bernard Cattell
Raymond Bernard Cattell dilahirkan di kota
Staffordshire,Inggris pada tahun 1905.Ketika kecil, Cattel sama seperti
anak-anak pada umumnya yaitu memiliki banyak waktu luang untuk bermain
diluar.Akan tetapi ketika berusia 9 tahun,Inggris memasuki perang dunia 1 dan
sebuah rumah disamping rumah Cattell dijadikan rumah sakit di mana ia melihat
orang yang penuh luka dari medan perang di Perancis.Hal itu membuatnya menjadi
lebih sadar betapa singkatnya hidup seseorang dan membuatnya menjadi serius.
Ia memperoleh gelar B.Sc dari Universitas London pada tahun 1924 dan selanjutnya Ph.D dalam psikologi tahun 1929.Tahun 1928-1931 menjadi Lektor pada University College of South West,Exeter,di Inggris.Kemudian pada tahun 1932-1937 menjadi direktur City Psychological Clinic di Leicester,Inggris. Ia kemudian mendapat gelar D.S.c. oleh Universitas London berkat jasa-jasanya dalam research mengenai kepribadian. Pada tahun 1937-1938 menjadi research associate pada Teacher College di Columbia University,menjadi dosen di 1938-1924 di Clark University dan pada tahun 1942-1944 sebagai dosen pada Harvard University kemudian sejak tahun 1944 menjadi research professor of Psychology pada Illinois University. Raymon B. Cattell meninggal di rumahnya di Honolulu pada tanggal 2 Februari 1998.
Ø Teori psikologi Kepribadian Menurut
Raymond Bernard cattell
Personality is that which permits a prediction of what a person will do in a given situation’’ Berdasarkan definisi tersebut,Cattell berpendapat bahwa tujuan dari pada penelitian mengenai kepribadian adalah menentukan hukum-hukum mengenai apa yang akan dilakukan oleh berbagai orang dalam berbagai situasi dalam lingkungan,yaitu mengenai segala aktifitas individu baik yang nampak maupun tidak. Kepribadian yang dimaksud Cattell fokus dengan seluruh bentuk perilaku, baik luar dan dalam. Cattell bertujuan untuk memprediksikan perilaku dengan subjek penelitiannya yaitu orang-orang normal yang di pelajari kepribadiannya,karena menurutnya bahwa tidak bijak jika ingin mengubah perilaku seseorang tetapi tidak mengetahui dan memahami secara terperinci apa yang harus diubah.
Teori kepribadian Cattell berangkat dari teorinya Gordon W. Allport yakni mengenai trait yang lebih dikembangkan lagi.Trait sendiri yaitu sebuah kecenderungan reaksi yang relativ permanen yang merupakan bagian dari kepribadian. Adapun teori dari Cattell dikenal dengan Analisis Faktor, yaitu sebuah prosedur statistik untuk mengukur faktor-faktor umum pada individu.Dalam hal ini Cattell menggunakan 3 metode pendekatan,antara lain Life Record,yaitu catatan mengenai tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari disebut juga sebagai data L, kemudian ada Self Rating yaitu sebagai pelengkap untuk melengkapi data yang diperoleh dengan metode life record atau disebut juga data Q, dan Objective Test, yang merupakan observasi terhadap individu dalam situasi yang diadakan secara khusus supaya dapat dibuat ramalan mengenai tingkah laku individu tersebut dalam situasi-situasi yang lain atau disebut juga data T.
Ø Pokok Teori Raymond Bernanrd
Cattell
Terdapat beberapa pokok-pokok teori Cattell untuk lebih memahami pendapatnya yaitu : Trait,erg,metaerg,self,dan specification equation
·
Trait
Menurut Cattell yaitu suatu struktur mental untuk menunjukkan keajegan dan ketetapan dalam tingkah laku itu atau sebuah kecenderungan reaksi yang relativ permanen yang merupakan bagian dari kepribadian. Ada beberapa penjabaran mengenai trait yaitu :
ü Common trait dan Unique trait
-Common trait (sifat umum) adalah sifat yang dimiliki oleh semua individu atau setidaknya oleh sekelompok individu yang hidup dalam lingkungan sosial yang sama.
-Unique trait (sifat khusus).Adalah sifat yang hanya dimiliki oleh individu masing-masing dan tidak dapat ditemukan pada individu lain. Dibagi menjadi 2,yaitu :
§ Relatively unique,kekhususannya timbul dari pengaturan unsur-unsur sifat itu.
§ Intrinsically unique,yang benar-benar hanya ada pada individu khusus tertentu.
ü Surface trait dan Source trait
Surface trait adalah sifat yang nampak atau sifat permukaan,dan Source trait adalah variabel yang mendasari berbagai sifat yang nampak. Sifat permukaan merupakan hasil interaksi dari pada sifat asal.Menurut Cattell, bagi orang lain,sifat permukaan itu lebih diakui dari pada sifat asal,karena dapat langsung disaksikan melalui observasi sederhana,tetapi tetap saja sifat asallah yang lebih menentukan perilaku.
·
Erg.
Erg berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon yang berarti kerja atau energi yang digunakan Cattell untuk menempatkan konsep dorongan atau insting. Erg merupakan unit dasar dari motivasi dan diarahkan menuju tujuan yang spesifik. Erg lebih mengarah ke sesuatu yang lebih dasar ( primer) atau dibawa sejak lahir.
·
Metaerg.
Metaerg dapat dikatakan bersesuaian dengan erg, akan tetapi metaerg merupakan hasil dari pengalaman atau sosiokultural. Jika erg dibawa sejak lahir, maka metaerg terbentuk melalui perkembangan individu seperti sentiment.
·
Self.
Dalam teori Cattell kepribadian
merupakan suatu hal yang bersifat dinamis, yaitu mengenai struktur sifat-sifat
dan interaksinya. Self merupakan aspek yang mengorganisasikan struktur tersebut
serta menjamin stabilitasnya.Self berfungsi untuk mengintegritaskan segala
komponen kepribadian, sehingga kepribadian merupakan suatu ‘’unitas’’. Hal yang
mengatur ini disebut oleh Cattell sebagai self sentiment atau structural self.
Di dalam self dibagi 2 lagi yaitu
ideal self ( diri yang diinginkan oleh seseorang),dan real self (ciri yang
seharusnya menurut pertimbangan rasional). Real self pada masa kanak-kanak
merupakan refleksi dari ideal self. Jika perkembangan cukup baik, ideal self
dan real self akan menjelma menjadi structural self, dan inilah individu yang
dikenal berpendirian dan juga bertingkah laku yang realistis.
·
Specification
Equation.
Yaitu tingkah laku individu yang dapat diramalkan yang harus memenuhi keadaan yang ideal di mana si ahli psikologi mengenal segala variabel relevant yang mempengaruhi tingkah laku serta mempunyai alat pengukur yang benar-benar tepat untuk mengukur variabel tersebut. Tiap orang telah mengetahui bahwa tingkah laku itu merupakan hasil faktor yang berasal dari dalam (dorongan,kebutuhan dsb) dan pengaruh luar (lingkungan,situasi,dsb) namun orang-orang tidak tahu bagaimana menentukan faktor tersebut dan bagaimana mengukurnya,dan penelitian Cattell dapat menjelaskan tentang hal ini.
Ø Perkembangan Kepribadian Menurut
Raymond Bernard Cattell
Perkembangan kepribadian menurut Cattell yaitu proses belajar yang
merupakan kejadian-kejadian sebagai penjelmaan dari pada pola tingkah laku yang
didorong oleh erg. Jika ada pola penyesuaian (faktor endogen) bertemu dengan
keadaan yang berpengaruh terhadap pola penyesuaian tersebut (faktor
eksogen) maka akan menimbulkan hasil
dalam kepribadian yang berwujud perubahan atau
perkembangan,dan hal inilah yang
dilalui oleh individu dalam jalan perkembangannya yang disebut dynamic cross
road.
Adapun
dyamic cross yang dilalui oleh individu adalah sebagai berikut:
·
Dynamic cross road yang pertama atau
masa Infancy (0-6 th).
Terjadi
apabila individu berusaha untuk mendapatkan pemuasan bagi sesuatu erg tertentu.
Masa ini di dominasi oleh pengaruh orang tua dan saudara.Akibatnya terjadi 4
kemungkinan,yaitu :
§ Individu mungkin mendapat pemuasan berkat adanya pola tingkah laku yang dibawa sejak lahir.
§ Individu mungkin gagal dalam mendapatkan pemuasan karena kurang efektifnya pola-pola response perceptual dan motoris yang dibawas sejak lahir untuk menghadapi faktor lingkungan yang dibawa pada waktu itu.
§ Pola
berdasar erg itu mungkin dimodifikasikan atau disisihkan dengan
mengaktifkan erg lain yang tadinya
subsider terhadap erg yang disisihkan itu.
§ Individu mungkin gagal dalam mencapai tujuan karena adanya halangan walaupun arah ke tujuan itu cukup jelas.
·
Dynamic Crossroad yang ke dua atau
Cildhood (6-14 th).
Pada masa ini individu sudah mulai
mandiri dari orang tua.Tahap ini dimulai pada keadaan terakhir sebagaimana
sebelumnya yaitu ketika menghadapi rintangan, maka terdapat 4 kemungkinan antara lain:
§ Meningkatkan
aktifitas yang menuju ke pemuasan
§ Marah
yang dapat mengatasi rintangan selanjutnya menuju ke pemuasan.
§ Marah yang membuktikan kegagalan dalam menghadapi rintangan.
·
Dynamic Crossroad yang ke 3 atau
Adolescence (14-23 th}
Tahap ini juga dikenal sebagai tahap
yang paling bermasalah,dimulai kepada individu yang bereaksi terhadap kemarahan
namun tidak dapat mengatasinya,sehingga terjadi 4 kemungkinan,yaitu:
§ Putus
asa atau menyerah.
§ Takut
dan menarik diri.
§ Tetap
pada agresinya yang tidak efektif.
§ Lari ke dalam fantasi (pemuasan secara berkhayal)
·
Dynamic crossroad yang ke 4 atau masa
Maturity (23-50 th).
Individu mulai meninggalkan erg yang bersangkutan dari bentuk lahiriah (yang dpat diamati) ke bentuk batiniah (hanya dpat disimpulkan) atau minatnya sudah sedikit berubah dan tahap ini juga ditandai dengan kepribadian yang lebih mantap. Untuk menghindari erg yang mencemaskan individu, kemungkinan terjadi 4 hal,yaitu:
§ Dia
mungkin menekan erg itu, artinya dengan sukarela meniadakn dan menolak sesuai
dengan impuls-impulsnya.
§ Dia
mungkin menekan erg itu dengan keadaan terpaksa sehingga hal yang tidak
diterima itu terpaksa dikeluarkan dari kesadaran.
§ Dia
mungkin dengan sadar mensublimasikan erg itu, jadi dia berusaha dengan sadar
membuat tujuan yang dapat diterima.
§ Dia mungkin tetap pada tingkah lakunya yang non-adaptive atau berbuat kejahatan atau menetapkan tujuan lain yang tak dapat diterima oleh masyarakat.
·
Dynamic crossroad yang ke 5 atau masa
Late Maturity.
Individu pada tahap ini melkukan sublimasi atau tindakan yang dapat diterima atau dihargai oleh masyarakat yang beradab. Tahap ini berawal dari keadaan di mana individu melakukan penekanan,sehingga terjadi 4 kemungkinan yaitu :
§ Dia
mungkin membentuk fantasi tak sadar yang kadang-kadang dapat disadari
§ Mungkin
dia melakukan penekanan yang berhasil,di mana impuls tetap ditempatkan dalam
ketidaksadaran.
§ Mungkin
terjadi penekanan yang tidak stabil di mana impuls tidak selalu dapat
ditempatkan dalam ketidaksadaran dengan akibat tertentu terhadap tingkah laku
individu.
§ Mungkin terjadi sublimasi yang disengaja ataupun tidak.
·
Dynamic crossroad yang ke 6 atau Old
age.
Bermula pada keadaan yang tak stabil. Jadi disini, penekanan itu tidak dapat sepenuhnya berhasil, sehingga perlu untuk melakukan usaha tambahan untuk mempertahankan supaya impulsnya tetap dalam ketidaksadaran, akan tetapi individu pada tahap ini melakukan penyesuaian terhadap beberapa hal dengan melakukan reaksi mekanisme pertahanan,sehingga terbentuklah jalan-jalan sebagai berikut: Fantasi, pembentukan reaksi, proyeksi, rasionalisasi, penekanan lebih lanjut, pembatasan ego, regresi, pengalihan dengan pembentukan symptom, dan berbagai macam bentuk mekanisme pertahanan lainnya.
Ø Peran Faktor Sosial Kulturan Dalam
Psikologi Kepribadian Menurut Raymond
Bernard Cattell
Banyak lembaga yang berpengaruh terhadap kepribadian seperti keluarga,teman sebaya,pekerjaan,agama,dan sebagainya.Namun faktor keluargalah yang terpenting.Oleh karena itu untuk memahami perkembangan kepribadian secara baik, orang harus membuat spesifikasi mengenai peranan pengaruh lembaga sosial itu terhadap kepribadian individu dalam perkembangannya. Oleh karena itu analisis faktor sangat berguna untuk membuat pencandraan baik tentang kepribadian individu maupun tentang peran kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Tanggapan saya tentang teori yang dikemukakan oleh Raymond Cattell adalah teori ini seperti suatu pengembangan dari teori kepribadian yang telah dicetuskan oleh Gordon W. Allport terutama tentang istilah ‘trait’, dan Raymond Cattell mengembangkan definisi dari istilah ‘trait’ tersebut. Adapun teori dari Cattell dikenal dengan Analisis Faktor, yaitu sebuah prosedur statistik untuk mengukur faktor-faktor umum pada individu.Dalam hal ini Cattell menggunakan 3 metode pendekatan,antara lain Life Record,yaitu catatan mengenai tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari disebut juga sebagai data L, kemudian ada Self Rating yaitu sebagai pelengkap untuk melengkapi data yang diperoleh dengan metode life record atau disebut juga data Q, dan Objective Test, yang merupakan observasi terhadap individu dalam situasi yang diadakan secara khusus supaya dapat dibuat ramalan mengenai tingkah laku individu tersebut dalam situasi-situasi yang lain atau disebut juga data T. Bisa saya katakana bahwa teori dari Cattel ini adalah penyempurnaan dari teori yang pernah diutarakan oleh Allport, namun dalam teori ini Cattel juga memberikan pendapatnya sendiri tentang kepribadian itu. Sehingga ada perbedaan dari teori Allport.
·
Implementasi
teori Cattell dalam Masyarakat
Ketika si A dikeluarganya dikenal sebagai pribadi yang pendiam, penurut, dan selalu bersikap baik. Tetapi ketika bersama dengan teman-teman sekolahnya, dia memiliki sifat yang terbalik dengan sifat dia ketika dirumah. Hal itu dikarenakan si A mendapatkan sentiment dari lingkungan dia bergaul. Dan hal ini dinamakan dengan ‘Metaerg’. Metaerg bersesuaian dengan erg, akan tetapi metaerg merupakan hasil dari pengalaman atau sosiokultural.
·
Implementasi
terhadap diri sendiri
Setelah saya membaca teori dari Raymond Cattell. Saya menyadari bahwa saya sekarang berada di tahap Dynamic Crossroad yang ke 3 atau Adolescence (14-23 th}. Dimana pada Tahap ini juga dikenal sebagai tahap yang paling bermasalah,dimulai kepada individu yang bereaksi terhadap kemarahan. Dan hal itu pun saya alami. Saya seringkali tidak bisa menahan emosi saya, sehingga tanpa saya sadari saya keluar dari trait saya. Dan setelah saya membaca teori Cattell, saya jadi tahu akan pentingnya reaksi kita terhadap kemarahan. Agar saya bisa memberikan reaksi yang positif ketika saya berhadapan dengan permasalahan yang bisa menimbulkan kemarahan saya
Ø Daftar Pustaka
§ Suryabrata
Sumadi. Psikolgi Kepribadian. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993
§ http://11057slt.blogspot.com/2012/06/raymond-b-cattell.html
§ http://husna-m--fpsi08.web.unair.ac.id/artikel_detail-48409-Umum-Teori%20Kepribadian%20Trait.html
0 komentar:
Posting Komentar