Ingga
Octiana
19310410007
Psikologi
Kepribadian II
Dosen
Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro S.Psi.,M.A
Ø Teori
kepribadian menurut Kurt Lewin
Kurt Lewin lahir pada tanggal 9
September 1890 disuatu desa kecil di Prusia, daerah dosen. Ia adalah anak kedua
dari empat bersaudara, Lewin menyelesaikan sekolah menengahnya di Berlin tahun
1905 kemudian ia masuk Universitas di Freiburg dengan maksud belajar ilmu
kedokteran, tetapi ia segera melepaskan idenya ini dan setelah satu semester
belajar psikologi pada universitas di sana. Setelah meraih gelar doktornya pada
tahun 1914, Lewin bertugas di ketentaraan Jerman selama empat tahun. Pada akhir
perang ia kembali ke Berlin sebagai instruktur dan asisten penelitian pada
lembaga Psikologi.
Lewin menghabiskan sisa sisa hidupnya di
Amerika Serikat. Ia adalah profesor dalam bidang psikologi anak-anak pada Universitas
Cornell selama dua tahun (1933-1935) sebelum dipanggil ke Universitas
negeri Iowa sebagai profesor psikologi pada Badan Kesejahteraan Anak. Pada
tahun 1945, Lewin menerima pengangkatan sebagai profesor dan direktur Pusat
Penelitian untuk dinamika kelompok di Institut Teknologi Massachussetts.
Pada waktu yang sama, ia menjadi direktur dari Commission of Community
Interrelation of The Amerika Jewish Congress, yang aktif melakukan
penelitian tentang masalah masalah kemasyarakatan. Ia meninggal secara mendadak
karena serangan jantung di Newton Ville, Massachussetts, pada tanggal 9
Februari 1947 pada usia 56 tahun.
Kurt
Lewin (1890-1947) di sebut-sebut sebagai Bapak Psikologi Sosial
karena buah karya dan pemikiran-pemikirannya yang memiliki dampak yang
mendalam terhadap psikologi sosial terutama dalam masalah dinamika kelompok dan
penelitian tindakan. Pemikirannya pula tentang psikologi medan.
Dalam
mengembangkan teorinya, Kurt Lewin memakai asumsi Gestalt. Ada 3 asumsi yang
digunakan dalam mengembangkan teorinya:
1. Dasar
pemahaman psikologi bukan elemen (gambaran rinci jiwa) tetapi saling
berhubungan, pola atau konfigurasi. Elemen digambarkan untuk memahami saling
hubungannya, bukan wujud dan ukurannya
2. Beberapa
saling hubungan menjadi dasar dari saling hubungan yang lain, sehingga dapat
dideskripsikan kecenderungan kepribadian bergerak menuju kesatuan gestalt.
3. Psikologi
seharusnya dipahami dalam bentuk teori medan, dimana field adalah sistem
pengaturan diri yang ditentukan oleh saling hubungan antar bagian-bagian dari
unsur yang mendukung sistem itu.
·
Konsep
Teori
a) Sekumpulan
konsep dimana seseorang dapat menggambarkan kenyataan psikologis.
b) Konsep
luas; diterapkan pada semua bentuk tingkah laku
c) Konsep
spesifik; menggambarkan orang dalam situasi kongkret.
· Struktur Kepribadian
1. Manusia
sebagai pribadi berada dalam lingkungan psikologis, dengan ruang hidup disebut
tipologi.
2. Fokus:
saling hubungan antara segala sesuatu dalam jiwa manusia, hubungan antara
bagian dengan bagian, bagian dengan keseluruhan.
·
Ruang
Hidup
Ruang hidup adalah seluruh isi elips, yang
meliputi keseluruhan kumpulan fakta, yang ada pada suatu saat, yang
mempengaruhi atau menentukan tingkahlaku. Ruang hidup merupakan potrest sesaat,
yang terus menerus berubah, mencakup persepsi orang tentang dirinya sendiri
dalam lingkungan fisik dan sosialnya saat itu, keinginan, kemauan,
tujuan-tujuan, ingatan tentang peristiwa masa lalu, imajinasinya mengenai masa
depan, perasaan-perasaannya, dan sebagainya.
Keterangan:
Rh:
ruang hidup,
P
: daerah pribadi,
E
: daerah lingkungan psikologis
Rumus :
Rh = (P + E )
·
Lingkungan
Psikologis
Daerah lingkungan psikologis dapat
dibagi dalam pecahan-pecahan yang disebut region.
·
Region : semua stimulus yang ditangkap
oleh persepsi dan kemudian mempengaruhi atau menjadi bagian yang menyibukkan
fungsi kognitif manusia, berarti stimulus itu 64 mempunyai tempat tertentu yang
disebut region dalam lingkungan psikologis seseorang
·
Bondaris : semua garis yang tertera pada
diagram itu disebut bondaris, bisa merupakan batas antar sel, antar region,
atau antara daerah lingkungan psikologis dengan daerah persepsi-motorik, dengan
daerah pribadi dalam. Antara unsur-unsur struktur kepribadian yang dibatasi
bondaris itu bisa saling berinteraksi (garis yang tipis yang menggambarkan
sifat permeable), atau saling independen (garis tebal yang bersifat tidak
permeable).
·
Pribadi
Digambarkan dengan lingkaran tertutup
yang menunjukkan bahwa pribadi adalah kesatuan yang terpisah dari hal lain di
dunia tapi tetap menjadi bagian dari dunia. Daerah pribadi terdiri dari dua
bagian besar, daerah persepsi-motorik dan daerah pribadi-dalam:
1) Daerah
persepsi motorik : menjadi daerah antara yang menghubungkan pribadi-dalam dengan
lingkungan psikologis.
2) Daerah
pribadi-dalam : berisi aspek-aspek motivasional. Daerah ini dibatasi oleh
daerah persepsi motorik sehingga tidak dapat berhubungan langsung dengan
lingkungan psikologis. Aspek-aspek motivasional yang digambarkan dalam pecahan-pecahan
daerah disebut sel.
3) Sel
: sel yang berdekatan dengan daerah persepsi-motorik disebut sel perifer,
sedangkan sel yang berada di tengah-tengah lingkaran disebut sel sentral.
Semakin dekat dengan lingkaran daerah persepsi motorik, dorongan motivasional
itu semakin besar pengaruhnya terhadap tingkahlaku manusia.
·
Dinamika
Kepribadian
Energi,
Tegangan, dan Kebutuhan
1. Enerji
Enerji yang dipakai untuk kerja psikologis disebut enerji psikis. Enerji muncul
dari perbedaan tegangan antar sel atau antar region. Meningkatnya tegangan di
salah satu sel lebih tinggi dibandingkan sel lain, akan menghasilkan ketidak
seimbangan, dan usaha sistem pribadi-dalam untuk menyeimbangkan kembali
tegangan antar sel itu akan menimbulkan enerji psikis.
2. Tegangan
Tension mempunyai dua sifat.
Pertama, tegangan
cenderung menjadi seimbang.
Kedua, kecenderungan
untuk menekan boundaries sistem yang mewadahinya. Kalau bondaris antar region
yang tegang itu dengan region tetangganya permeable, maka tegangan akan
mengalir kesana.
3. Kebutuhan
Kebutuhan yang bersifat spesifik jumlahnya tak terhingga, sebanyak keinginan
spesifik manusia. Lewin tidak berusaha untuk mendaftar semua need, dan juga
tidak mereduksi jumlah kebutuhan menjadi satu atau beberapa kebutuhan umum.
Dalam sistem, hanya kebutuhan yang muncul pada saat ini yang akan menghasilkan
dampak terhadap situasi.
·
Tindakan
(Action)
Dibutuhkan dua konsep yakni valensi dan
vektor untuk menghubungkan motivasi di pribadidalam dengan tindakan yang
bertujuan di daerah lingkungan psikologis.
1.
Valensi
Valensi adalah nilai region dari lingkungan
psikologis bagi pribadi. Besarnya valensi ditentukan oleh kebutuhan, misalnya
nilai makanan tergantung kepada tingkat kelaparan seseorang. Faktor lain
seperti pengalaman dan budaya mempengaruhi valensi.
2.
Vektor
Tingkahlaku atau gerak
seseorang akan terjadi kalau ada kekuatan yang cukup yang mendorongnya. Vektor
digambar dengan wujud panah, merupakan kekuatan psikologis yang mengenai
seseorang, cenderung membuatnya bergerak ke arah tertentu.
3. Lokomosi
Lingkaran pribadi dapat pindah dari satu
tempat ke tempat lain di dalam daerah lingkungan psikologis., dan perpindahan
tersebut disebut lokomosi. Lokomosi bisa berupa gerak fisik atau perubahan
fokus perhatian, dan lokomosi yang sangat menarik perhatian psikolog
berhubungan dengan perubahan fokus persepsi dan proses atensi.
·
Event
Peristiwa adalah hasil interaksi antara
dua atau lebih fakta baik di daerah pribadi maupun di daerah lingkungan. Ada
tiga prinsip yang menjadi prasyarat terjadinya suatu peristiwa:
1) Keterhubungan
: dua atau lebih fakta berinteraksi, kalau antar fakta itu terdapat
hubunganhubungan tertentu, mulai dari hubungan sebab akibat yang jelas sampai
hubungan persamaan atau perbedaan yang secara rasional tidak penting.
2) Kenyataan : fakta harus nyata-nyata ada dalam
ruang hidup. Fakta potensial atau peluang yang tidak sedang eksis tidak dapat mempengaruhi
event masa kini.
3) Kekinian
: fakta harus kontemporer, karena hanya fakta masa kini yang menghasilkan
tingkahlaku masa kini. Fakta yang sudah tidak eksis tidak dapat menciptakan
even masa kini.
4)
·
Konflik
Konflik sebagai situasi dimana seseorang
menerima kekuatan-kekuatan yang sama besar tetapi arahnya berlawanan. Terdapat
beberapa jenis kekuatan bertindak seperti vector, yakni:
1. Kekuatan pendorong (driving force) : menggerakkan, memicu terjadinya lokomosi ke arah yang ditunjuk oleh kekuatan itu.
2. Kekuatan penghambat (restraining force) : halangan fisik atau sosial, menahan terjadinya lokomosi, mempengaruhi dampak dari kekuatan pendorong
3. Kekuatan kebutuhan pribadi (forces corresponding to a person needs) : menggambarkan keinginan pribadi untuk mengerjakan sesuatu.
4. Kekuatan pengaruh (induced force) : menggambarkan keinginan dari orang lain yang masuk menjadi region lingkungan psikologis.
5. Kekuatan non manusia (impersonal force) : bukan keinginan pribadi tetapi juga bukan keinginan orang lain. Tipe-tipe konflik :
Konflik tipe 1:
1) Mendekat-mendekat
(approach-approach) : mendorong ke arah yang berlawanan.
2) Menjauh-menjauh
(avoidance-avoidance) : kekuatan menghambat ke arah yang berlawanan.
3) Mendekat-menjauh
(approach-avoidance) : kekuatan mendorong dan menghambat muncul dari satu
tujuan
Konflik
tipe 2:
Merupakan konflik yang sangat kompleks
dapat membuat orang menjadi diam, terpaku atau terperangkap oleh berbagai
kekuatan dan kepentingan sehingga dia tidak dapat menentukan pilihan Konflik
tipe 3 : Orang berusaha mengatasi kekuatan-kekuatan penghambat, sehingga
konflik menjadi terbuka, ditandai sikap kemarahan, agresi, pemberontakan atau
sehingga konflik menjadi terbuka, ditandai sikap kemarahan, agresi,
pemberontakan, atau sebaliknya penyerahan diri yang neurotik. pertentangan
antar kebutuhan pribadi-dalam, konflik antar pengaruh, dan pertentangan antara
kebutuhan kebutuhan dengan pengaruh, menimbulkan pelampiasan usaha untuk
mengalahkan kekuatan penghambat.
·
Tingkat
Realita
Realita berisi lokomosi aktual, dan
tak-realita berisi lokomosi imajinasi. Realita dan tak-realita adalah suatu
kontinum, dan ekstrim realita sampai ekstrim tak-realita. Lokomosi mempunyai
tingkat realita yang berbeda-beda. Konsep realita juga dapat diterapkan pada
daerah pribadi seperti pada daerah lingkungan psikologis.
·
Menstruktur
Lingkungan
Dinamika dari lingkungan dapat berubah
dengan tiga cara yakni melalui perubahan valensi, vektor dan bondaris.
Masing-masing perubahan itu bisa disebabkan oleh berbagai kejadian, yang kalau
semuanya dapat digambarkan dalam suatu topografi, akan diperoleh gambaran
struktural lingkungan psikologi. Setiap lokomosi akan mengubah ruang hidup,
baik lokomosi psikologis maupun lokomosi fisiologi.
·
Mempertahankan
Keseimbangan
Bisa diduga, dalam sistem reduksi
tegangan, tujuan dari proses psikologi adalah mempertahankan pribadi dalam
keadaan seimbang. Yang paling umum dan paling efektif untuk mengembalikan
keseimbangan adalah melalui lokomosi dalam lingkungan psikologis. Tetapi kalau
region yang diinginkan mempunyai bondaris yang tak permeable, tegangan
terkadang dapat dikurangi dengan melakukan lokomosi pengganti, pindah ke region
yang dapat memberi kepuasan lain, ternyata dapat menghilangkan tegangan dari
sistem kebutuhan semula.
·
Perkembangan
Kepribadian
Perkembangan bagi Lewin adalah sesuatu
yang kongkrit dan kontinyu, usia dan tahapan perkembangan dianggapnya tidak
terlalu banyak membantu memahami perkembangan psikologis.
§ Perubahan
tingkah laku; terjadi sepanjang perkembangan dan tentang perubahan dalam
variasi tingkah laku.
§ Perubahan
dalam organisasi dan struktur tingkah laku
§ Bertambah
luasnya araena aktivitas
§ Perubahan
dalam realitas
§ Diferensiasi;
pertambahan usia maka region-region dalam diri individu (dalam lingkungan
psikologis) juga bertambah
§ Regresi;
perkembangan kepribadian bergerak mundur
§ Retrogresi; bentuk tingkah laku awal dalam sejarah manusia
Ø Daftar
Pustaka :
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/c7b78d1ea006e6d51f231a4a1a62aecc.pdf
https://nadianadhirah.wordpress.com/2014/10/15/teori-medan-kurt-lewin/
0 komentar:
Posting Komentar