26.10.20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ingga Octiana

19310410007

Psikologi Kepribadian II

Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro S.Psi.,M.A

  

 

Ø  Teori kepribadian menurut Kurt Lewin

Kurt Lewin lahir pada tanggal 9 September 1890 disuatu desa kecil di Prusia, daerah dosen. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara, Lewin menyelesaikan sekolah menengahnya di Berlin tahun 1905 kemudian ia masuk Universitas di Freiburg dengan maksud belajar ilmu kedokteran, tetapi ia segera melepaskan idenya ini dan setelah satu semester belajar psikologi pada universitas di sana. Setelah meraih gelar doktornya pada tahun 1914, Lewin bertugas di ketentaraan Jerman selama empat tahun. Pada akhir perang ia kembali ke Berlin sebagai instruktur dan asisten penelitian pada lembaga Psikologi.

Lewin menghabiskan sisa sisa hidupnya di Amerika Serikat. Ia adalah profesor dalam bidang psikologi anak-anak pada Universitas Cornell selama dua tahun (1933-1935) sebelum dipanggil ke Universitas negeri Iowa sebagai profesor psikologi pada Badan Kesejahteraan Anak. Pada tahun 1945, Lewin menerima pengangkatan sebagai profesor dan direktur Pusat Penelitian untuk dinamika kelompok di Institut Teknologi Massachussetts. Pada waktu yang sama, ia menjadi direktur dari Commission of Community Interrelation of The Amerika Jewish Congress, yang aktif melakukan penelitian tentang masalah masalah kemasyarakatan. Ia meninggal secara mendadak karena serangan jantung di Newton Ville, Massachussetts, pada tanggal 9 Februari 1947 pada usia 56 tahun.

Kurt Lewin (1890-1947) di sebut-sebut sebagai Bapak Psikologi Sosial karena buah karya dan pemikiran-pemikirannya yang memiliki dampak yang mendalam terhadap psikologi sosial terutama dalam masalah dinamika kelompok dan penelitian tindakan. Pemikirannya pula tentang psikologi medan.

Dalam mengembangkan teorinya, Kurt Lewin memakai asumsi Gestalt. Ada 3 asumsi yang digunakan dalam mengembangkan teorinya:

1.      Dasar pemahaman psikologi bukan elemen (gambaran rinci jiwa) tetapi saling berhubungan, pola atau konfigurasi. Elemen digambarkan untuk memahami saling hubungannya, bukan wujud dan ukurannya

 

2.      Beberapa saling hubungan menjadi dasar dari saling hubungan yang lain, sehingga dapat dideskripsikan kecenderungan kepribadian bergerak menuju kesatuan gestalt.

 

3.      Psikologi seharusnya dipahami dalam bentuk teori medan, dimana field adalah sistem pengaturan diri yang ditentukan oleh saling hubungan antar bagian-bagian dari unsur yang mendukung sistem itu.

·         Konsep Teori

a)      Sekumpulan konsep dimana seseorang dapat menggambarkan kenyataan psikologis.

b)      Konsep luas; diterapkan pada semua bentuk tingkah laku

c)      Konsep spesifik; menggambarkan orang dalam situasi kongkret.

·         Struktur Kepribadian

1.      Manusia sebagai pribadi berada dalam lingkungan psikologis, dengan ruang hidup disebut tipologi.

2.      Fokus: saling hubungan antara segala sesuatu dalam jiwa manusia, hubungan antara bagian dengan bagian, bagian dengan keseluruhan.

·         Ruang Hidup

Ruang hidup adalah seluruh isi elips, yang meliputi keseluruhan kumpulan fakta, yang ada pada suatu saat, yang mempengaruhi atau menentukan tingkahlaku. Ruang hidup merupakan potrest sesaat, yang terus menerus berubah, mencakup persepsi orang tentang dirinya sendiri dalam lingkungan fisik dan sosialnya saat itu, keinginan, kemauan, tujuan-tujuan, ingatan tentang peristiwa masa lalu, imajinasinya mengenai masa depan, perasaan-perasaannya, dan sebagainya.


Keterangan:

Rh: ruang hidup,

P : daerah pribadi,

E : daerah lingkungan psikologis

 

Rumus :

 Rh = (P + E )

·         Lingkungan Psikologis

Daerah lingkungan psikologis dapat dibagi dalam pecahan-pecahan yang disebut region.

·         Region : semua stimulus yang ditangkap oleh persepsi dan kemudian mempengaruhi atau menjadi bagian yang menyibukkan fungsi kognitif manusia, berarti stimulus itu 64 mempunyai tempat tertentu yang disebut region dalam lingkungan psikologis seseorang

·         Bondaris : semua garis yang tertera pada diagram itu disebut bondaris, bisa merupakan batas antar sel, antar region, atau antara daerah lingkungan psikologis dengan daerah persepsi-motorik, dengan daerah pribadi dalam. Antara unsur-unsur struktur kepribadian yang dibatasi bondaris itu bisa saling berinteraksi (garis yang tipis yang menggambarkan sifat permeable), atau saling independen (garis tebal yang bersifat tidak permeable).

·         Pribadi

Digambarkan dengan lingkaran tertutup yang menunjukkan bahwa pribadi adalah kesatuan yang terpisah dari hal lain di dunia tapi tetap menjadi bagian dari dunia. Daerah pribadi terdiri dari dua bagian besar, daerah persepsi-motorik dan daerah pribadi-dalam:

1)      Daerah persepsi motorik : menjadi daerah antara yang menghubungkan pribadi-dalam dengan lingkungan psikologis.

2)      Daerah pribadi-dalam : berisi aspek-aspek motivasional. Daerah ini dibatasi oleh daerah persepsi motorik sehingga tidak dapat berhubungan langsung dengan lingkungan psikologis. Aspek-aspek motivasional yang digambarkan dalam pecahan-pecahan daerah disebut sel.

3)      Sel : sel yang berdekatan dengan daerah persepsi-motorik disebut sel perifer, sedangkan sel yang berada di tengah-tengah lingkaran disebut sel sentral. Semakin dekat dengan lingkaran daerah persepsi motorik, dorongan motivasional itu semakin besar pengaruhnya terhadap tingkahlaku manusia.

·         Dinamika Kepribadian

Energi, Tegangan, dan Kebutuhan

1.      Enerji Enerji yang dipakai untuk kerja psikologis disebut enerji psikis. Enerji muncul dari perbedaan tegangan antar sel atau antar region. Meningkatnya tegangan di salah satu sel lebih tinggi dibandingkan sel lain, akan menghasilkan ketidak seimbangan, dan usaha sistem pribadi-dalam untuk menyeimbangkan kembali tegangan antar sel itu akan menimbulkan enerji psikis.

2.      Tegangan Tension mempunyai dua sifat.

Pertama, tegangan cenderung menjadi seimbang.

Kedua, kecenderungan untuk menekan boundaries sistem yang mewadahinya. Kalau bondaris antar region yang tegang itu dengan region tetangganya permeable, maka tegangan akan mengalir kesana.

3.      Kebutuhan Kebutuhan yang bersifat spesifik jumlahnya tak terhingga, sebanyak keinginan spesifik manusia. Lewin tidak berusaha untuk mendaftar semua need, dan juga tidak mereduksi jumlah kebutuhan menjadi satu atau beberapa kebutuhan umum. Dalam sistem, hanya kebutuhan yang muncul pada saat ini yang akan menghasilkan dampak terhadap situasi.

·         Tindakan (Action)

Dibutuhkan dua konsep yakni valensi dan vektor untuk menghubungkan motivasi di pribadidalam dengan tindakan yang bertujuan di daerah lingkungan psikologis.

1.      Valensi

 Valensi adalah nilai region dari lingkungan psikologis bagi pribadi. Besarnya valensi ditentukan oleh kebutuhan, misalnya nilai makanan tergantung kepada tingkat kelaparan seseorang. Faktor lain seperti pengalaman dan budaya mempengaruhi valensi.

2.      Vektor

Tingkahlaku atau gerak seseorang akan terjadi kalau ada kekuatan yang cukup yang mendorongnya. Vektor digambar dengan wujud panah, merupakan kekuatan psikologis yang mengenai seseorang, cenderung membuatnya bergerak ke arah tertentu.

3.      Lokomosi

 Lingkaran pribadi dapat pindah dari satu tempat ke tempat lain di dalam daerah lingkungan psikologis., dan perpindahan tersebut disebut lokomosi. Lokomosi bisa berupa gerak fisik atau perubahan fokus perhatian, dan lokomosi yang sangat menarik perhatian psikolog berhubungan dengan perubahan fokus persepsi dan proses atensi.

·         Event

Peristiwa adalah hasil interaksi antara dua atau lebih fakta baik di daerah pribadi maupun di daerah lingkungan. Ada tiga prinsip yang menjadi prasyarat terjadinya suatu peristiwa:

1)      Keterhubungan : dua atau lebih fakta berinteraksi, kalau antar fakta itu terdapat hubunganhubungan tertentu, mulai dari hubungan sebab akibat yang jelas sampai hubungan persamaan atau perbedaan yang secara rasional tidak penting.

2)       Kenyataan : fakta harus nyata-nyata ada dalam ruang hidup. Fakta potensial atau peluang yang tidak sedang eksis tidak dapat mempengaruhi event masa kini.

3)      Kekinian : fakta harus kontemporer, karena hanya fakta masa kini yang menghasilkan tingkahlaku masa kini. Fakta yang sudah tidak eksis tidak dapat menciptakan even masa kini.

4)       

·         Konflik

Konflik sebagai situasi dimana seseorang menerima kekuatan-kekuatan yang sama besar tetapi arahnya berlawanan. Terdapat beberapa jenis kekuatan bertindak seperti vector, yakni:

1.      Kekuatan pendorong (driving force) : menggerakkan, memicu terjadinya lokomosi ke arah yang ditunjuk oleh kekuatan itu.

2.      Kekuatan penghambat (restraining force) : halangan fisik atau sosial, menahan terjadinya lokomosi, mempengaruhi dampak dari kekuatan pendorong

3.      Kekuatan kebutuhan pribadi (forces corresponding to a person needs) : menggambarkan keinginan pribadi untuk mengerjakan sesuatu.

4.       Kekuatan pengaruh (induced force) : menggambarkan keinginan dari orang lain yang masuk menjadi region lingkungan psikologis.

5.      Kekuatan non manusia (impersonal force) : bukan keinginan pribadi tetapi juga bukan keinginan orang lain. Tipe-tipe konflik :

 Konflik tipe 1:

1)      Mendekat-mendekat (approach-approach) : mendorong ke arah yang berlawanan.

2)      Menjauh-menjauh (avoidance-avoidance) : kekuatan menghambat ke arah yang berlawanan.

3)      Mendekat-menjauh (approach-avoidance) : kekuatan mendorong dan menghambat muncul dari satu tujuan

Konflik tipe 2:

Merupakan konflik yang sangat kompleks dapat membuat orang menjadi diam, terpaku atau terperangkap oleh berbagai kekuatan dan kepentingan sehingga dia tidak dapat menentukan pilihan Konflik tipe 3 : Orang berusaha mengatasi kekuatan-kekuatan penghambat, sehingga konflik menjadi terbuka, ditandai sikap kemarahan, agresi, pemberontakan atau sehingga konflik menjadi terbuka, ditandai sikap kemarahan, agresi, pemberontakan, atau sebaliknya penyerahan diri yang neurotik. pertentangan antar kebutuhan pribadi-dalam, konflik antar pengaruh, dan pertentangan antara kebutuhan kebutuhan dengan pengaruh, menimbulkan pelampiasan usaha untuk mengalahkan kekuatan penghambat.

·         Tingkat Realita

Realita berisi lokomosi aktual, dan tak-realita berisi lokomosi imajinasi. Realita dan tak-realita adalah suatu kontinum, dan ekstrim realita sampai ekstrim tak-realita. Lokomosi mempunyai tingkat realita yang berbeda-beda. Konsep realita juga dapat diterapkan pada daerah pribadi seperti pada daerah lingkungan psikologis.

·         Menstruktur Lingkungan

Dinamika dari lingkungan dapat berubah dengan tiga cara yakni melalui perubahan valensi, vektor dan bondaris. Masing-masing perubahan itu bisa disebabkan oleh berbagai kejadian, yang kalau semuanya dapat digambarkan dalam suatu topografi, akan diperoleh gambaran struktural lingkungan psikologi. Setiap lokomosi akan mengubah ruang hidup, baik lokomosi psikologis maupun lokomosi fisiologi.

·         Mempertahankan Keseimbangan

Bisa diduga, dalam sistem reduksi tegangan, tujuan dari proses psikologi adalah mempertahankan pribadi dalam keadaan seimbang. Yang paling umum dan paling efektif untuk mengembalikan keseimbangan adalah melalui lokomosi dalam lingkungan psikologis. Tetapi kalau region yang diinginkan mempunyai bondaris yang tak permeable, tegangan terkadang dapat dikurangi dengan melakukan lokomosi pengganti, pindah ke region yang dapat memberi kepuasan lain, ternyata dapat menghilangkan tegangan dari sistem kebutuhan semula.

·         Perkembangan Kepribadian

Perkembangan bagi Lewin adalah sesuatu yang kongkrit dan kontinyu, usia dan tahapan perkembangan dianggapnya tidak terlalu banyak membantu memahami perkembangan psikologis.

§  Perubahan tingkah laku; terjadi sepanjang perkembangan dan tentang perubahan dalam variasi tingkah laku.

§  Perubahan dalam organisasi dan struktur tingkah laku

§  Bertambah luasnya araena aktivitas

§  Perubahan dalam realitas

§  Diferensiasi; pertambahan usia maka region-region dalam diri individu (dalam lingkungan psikologis) juga bertambah

§  Regresi; perkembangan kepribadian bergerak mundur

§  Retrogresi; bentuk tingkah laku awal dalam sejarah manusia 

Ø  Daftar Pustaka :

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/c7b78d1ea006e6d51f231a4a1a62aecc.pdf

https://nadianadhirah.wordpress.com/2014/10/15/teori-medan-kurt-lewin/

0 komentar:

Posting Komentar