Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Arundati
Shinta, MA
Sumber gambar : KaskusPlus
Oleh
Yudit Ilham Ramadhana / 19310410018
Indonesia merupakan negara
kepulauan yang mencakup lebih dari 17.000 pulau yang dihuni oleh sekitar 255
juta penduduk, sebuah angka yang membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan
jumlah populasi terbesar di dunia. Besarnya populasi di Indonesia tak
lepas dari budaya sosial masyarakat. Masyarakat sendiri pada umumnya tidak terlepas dari keadaan sosial yang
terjadi dalam kehidupan, sebab masyarakat adalah zoon politicon atau masyarakat
sosial yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain, saling berinteraksi
untuk mencapai tujuan hidup.
Indonesia sendiri merupakan Negara
yang kental untuk mengikuti budaya atau kebiasaan orang terdahulu. Budaya atau
kebiasaan orang terdahulu tentunya dilakukan oleh mayoritas masyarakat yang
menumbuhkan stigma kepercayaan pada suatu individu untuk menirunya, fenomena ini
dalam Psikologi disebut Konformitas. Konformitas ialah keadaan dan pengaruh
sosial ketika seseorang mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai
dengan norma sosial yang wujud.
Perilaku konformitas sendiri
selalu berlaku pada setiap kelompok, individu dan berbagai elemen sosial pada
masyarakat. Pengaruh timbulnya konformitas sendiri muncul karena adanya
dorongan kuat dari lingkungan atau orang-orang terdekat, misalnya dorongan
orang mengikuti suatu organisasi atau kelompok karena mengikuti teman-temanya. Setiap individu memang memiliki kecenderungan
atau hasrat untuk mencocokan dirinya ke dalam organisasi atau suatu kelompok
agar ia dapat diterima. Penerimaan ini membuat seseorang merasa aman dan tidak
dianggap berbeda
Perilaku ini tentunya ada baik dan ada buruknya, tinggal bagaimana individu dapat memilih. Belakangan ini banyak kasus konformitas yang mengacu pada perilaku buruk, misalnya mengikuti teman-temannya untuk melakukan tawuran demi merasa “dianggap” oleh teman-temanya. Sebagai manusia yang memiliki norma dan moral tentunya kita harus lebih memilih lagi untuk melakukan konformitas, agar dapat membawa pengaruh baik pada lingkungan kita dan dapat menghindari keikutsertaan konformitas yang buruk.
Referensi :
Unknow. (2020).
DosenPendidikan. “Konformitas Adalah”
0 komentar:
Posting Komentar